Udah pada nonton ini, belum? ;)
.
.
.
.
Kraken.
Makhluk buas penguasa lautan ini entah nyata atau tidak, tetapi Jean Kirstein pernah melihat di film-film. Bajak laut segagah apa pun akan lumat setelah bertemu kraken, makhluk berupa gurita bertangan banyak ini.
Kraken si penguasa lautan mungkin tak ada bedanya dengan penguasa-penguasa lain di muka bumi. Mereka besar dan bisa mencengkeram musuh sampai habis napas. Mereka juga memiliki banyak tangan—atau di dunia Jean artinya memiliki banyak link—untuk menggapai sebanyak apa pun yang mereka mau.
Menyebalkan rasanya Eren Jaeger memiliki afiliasi dengan para penguasa ini diam-diam di belakangnya. Kali pertama Jean mendengar Eren berhasil membuat Sir Rivaille kembali ke Rec/On, menjadi manajernya, Jean sempat merasa kesal dan cemburu. Sekarang Sir Zeke, PR dari agensi Hume Management pun berhasil digoda juga oleh Eren? Sejauh apa Eren Jaeger ingin naik status di industri ini dengan mendekati semua pimpinan di dunia fashion? Berharap disponsori oleh orang-orang besar, dan argh—ini mengerikan, tetapi mungkin Eren Jaeger adalah tipe yang tidak peduli harus tidur dengan siapa asalkan bisa naik status.
Sekarang Reiner dan Bertholdt tak terlalu buruk kelihatannya. Tak seburuk Eren.
Setelah pulang dari challenge di mal, Jean membatasi dirinya untuk berdekatan dengan Eren. Ia pindah untuk tidur di kamar lain. Mulai sekarang, Jean hanya akan berbicara seperlunya. Ini bukan tentang peringatan dari Grisha Jaeger. Ini benar-benar murni rasa kecewanya. Jean mungkin masih terlalu naif di industri ini. Ia pikir Eren adalah model kampungan dan terpolos di agensi, yang tak tahu apa-apa dan suka cari mati. Eren sudah berubah sekarang. Ia bisa saja memelihara monster kraken jika ia mau. Ia bisa memimpin koloni kraken untuk mengguncang lautan. RUMBLING ... RUMBLING!
Saat sarapan, Jean dan Eren duduk berjauhan di meja makan.
Eren dan Jean berlatih runway sendiri-sendiri.
Saat Eren ada di dapur, Jean ada di area kolam renang. Saat Eren di kolam renang, Jean ada di ruang tengah. Tak mau lagi satu ruangan.
Reiner terang-terangan menyindir mereka. "Ada apa dengan couple di rumah ini? Apakah mereka sudah bosan bergimik?"
Baik Jean maupun Eren tidak mengindahkan sindiran Reiner. Jean tak ingin memusingkan apa pun. Tak ada waktu untuk lengah pada kompetisi empat besar.
Besok adalah waktu tantangan photoshoot utama.
Siapa pun tak bisa memperkirakan tantangan apa yang akan mereka hadapi. MNTM tak mungkin memberikan tantangan mudah untuk top four.
Nifa Mail diputar di televisi ruangan tengah setelah makan malam. Keempat model duduk membaca kalimat teka-tekinya.
-
Supermodel bukan hanya bisa bergaya untuk majalah ataupun iklan televisi.
Supermodel juga tidak hanya bisa berbicara di depan publik dan membuat paparazi terpana.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUTE [RivaEre Fanfiction]
FanfictionFotografer yang tak sekadar ingin memerangkap figur bermata hijau ke dalam kamera. Model berpikiran lurus yang menerima tantangan bertaruh tanpa tahu apa risikonya. [Won an Indonesian Fanfiction Awards 2013 for Best Romance Slash] First Published:...