UPDATE SETIAP JUMAT
Part terakhir dari chapter 32 High and Dry, sebanyak 3000 kata untuk pembaca tersayang. Tadi siang aku bikin status di Wattpad enggak yakin bisa update HAUTE malam ini. Eh, ternyata malam ini bisa ada waktu sebentar ....
But, sedikit bad news, aku enggak yakin minggu depan bisa online dan update cerita di Wattpad. Biasa, masih ada deadline kerjaan kantor. Jadi, minggu depan kemungkinan enggak bisa update HAUTE dulu. Tapi kalau ternyata aku bisa ada waktu, ya aku pasti update seperti biasa, kayak malam ini kusempatkan
Seperti biasa, enggak perlu maksain vote atau komen, ya. Santai. Yang aku minta kalian baca dan nikmati cerita ini. Itu aja.
Untuk beberapa saat, Eren mengalami koma yang aneh.
Napasnya tertahan. Eren lupa tengah berada di hutan cagar alam, sedang on air, sedang menjalani detik-detik penilaian. Mungkin karena sorot mata Rivaille, yang meski jauh, mampu memerangkapnya seperti ini.
Segalanya sunyi.
Hanya ada Eren dan Rivaille. Hanya ada degup jantung Eren yang gugup, lalu detak jantung Rivaille yang jauh di sana, tetapi terasa dekat dengannya. Seolah-olah mereka sedang bertindihan di suatu ranjang dengan tubuh saling rapat.
Detik berikutnya, Eren menyadari bahwa ia sangat takut. Ia berusaha menipu diri dengan mengatur langkahnya setegas mungkin kepada Rivaille dan para juri malam ini. Semua itu untuk menyembunyikan gemetar keras di tubuhnya.
Bibir Nifa yang berpulas warna bunga sakura itu bergerak. Nifa sedang mengomentari foto di layar televisi. Suaranya tak terdengar. Namun, Nifa tersenyum. Matanya berbinar. Reaksi Darius Zackley pun demikian. Mereka sedang memuji seorang model di layar televisi.
Siapa yang mereka puji?
Ketika itu, pandangan mata Rivaille sudah berpindah darinya menuju foto di layar televisi. Eren tersentak kembali ke realitas. Ia menoleh, memandang hasil foto di layar tanpa napas.
Suara Nifa dan lainnya perlahan kembali ke permukaan.
"... Kau bagus sekali! Wow, aku sampai tidak bisa berkata-kata." Nifa bergeleng. "Detik-detik ketika foto itu terlihat di layar, mataku langsung tertuju padamu!"
"Ini sudah jelas," Zackley menimpali.
"Jelas apa maksudmu?"
"Jelas bahwa malam ini juga aku akan meminta tim MNTM untuk mencetak foto ini dalam ukuran 3R untuk dipajang di dinding salonku. Aku beri dia nilai 10!"
"Nilai 10 juga dariku." Nifa terkekeh. "Selamat!"
Rivaille diam.
Eren harus mengerjapkan mata agar ia bisa fokus memandang foto di layar itu. Mulanya, terlihat seperti ada empat siluet model di sana. Satu per satu wajah dan tubuh model itu tampak secara perlahan, memenuhi penglihatannya, Kostum-kostum bermotif hewan, berpadu hijau dan cokelat pepohonan, foto yang indah.
Namun, Eren tidak menemukan wajahnya di sana.
Ia ada di sana, tetapi sosok model pertama yang menangkap matanya, dan juga mata para juri ... adalah Bertholdt.
"Selamat, Bertholdt! Kudengar kau juga memenangkan challenge. Lalu, malam ini kau mendapatkan nilai sempurna dariku dan Zackley. Wow!" ucap Nifa. "Berapa nilai darimu, Rivaille?"
Rivaille masih memandangi layar itu seolah-olah ingin menggerakkannya dengan kekuatan batin. Jawabannya datang dengan suara yang lambat di telinga Eren. "Nilai 8 dariku."
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUTE [RivaEre Fanfiction]
Hayran KurguFotografer yang tak sekadar ingin memerangkap figur bermata hijau ke dalam kamera. Model berpikiran lurus yang menerima tantangan bertaruh tanpa tahu apa risikonya. [Won an Indonesian Fanfiction Awards 2013 for Best Romance Slash] First Published:...