Chapter 21: Paris (2)

29.1K 1.4K 376
                                    

(warnings for explicit sexual content) 

(warnings for explicit sexual content) 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paris. Pa-ris. Adalah tempat. Adalah Bahasa Yunani yang berarti "mengambil." Adalah domisili keluarga Rivaille. Adalah bagian dari kepingan termanis (juga berdosa?) dalam kisahnya.


Fotografer adalah pemburu.

Ia berjantung stabil yang kalem mengetuk rusuk, bukan menggebu heboh macam kuda binal. Mangsa diperangkapnya ke dalam lensa, dan selama prosesnya, fotografer dilarang berdebar. Lihat ke balik belukar, diam-diam pemburu menajamkan moncong senapan ke arah kijang hipersensitif. Pemburu pantang berdebar gugup saat membidik, karena sedikit saja tangan tremor, moncong bergerak, dan batin kijang tersentak. Mangsa kabur.

Saat kekasih hijau menanggalkan jubah seperti bintang film Kapal Titan, Rivaille tergugu.

Bohong kalau pria itu tidak gugup.

Tubuh Eren remaja, terpahat baik berkat regimen fitness. Kulit ranum, cokelat mengkilat, berleher angsa yang dari lensa bisa dibelai kejenjangannya. Biseps dan triseps berkembang. Perut berlekuk samar. Pinggang sempit. Kurva bokong cukup pas dalam tangkup tangan Rivaille—maksudnya proporsional

Yang paling menggetarkan adalah sorot mata.

Keringat dingin merembesi telapak tangan Rivaille sepanjang pemotretan. Degup jantung menghentak. Padahal pemburu pantang berdebar.

Eren Jaeger-lah pemburunya, dari mata dan tubuh ia memenetrasi lensa, tepat menghunjam Rivaille. Dinding pertahanan rontok dibuatnya, melucuti atribut kewarasan—yaitu kealiman menahan nafsu (padahal Rivaille tak pernah jadi orang alim).

Belum cukup siksaan berahi sepanjang pemotretan, usai berfoto, sang pemburu secara implisit minta masuk kamar. Tersipu (pipi kenyal bedebah menggemaskan!), dan dengan ekspresi rusa jantan paling berani di rerimba, dia bilang ingin lihat foto bugil di kamar tidur Rivaille.

Seks adalah bagian sakral percintaan, makanya disebut bercinta. Kadang berdosa kadang tidak. Ia bukan penyerahan diri, tapi gairah liar ingin memiliki. Untuk Eren Jaeger mungkin malah melingkupi seluruhnya—uji nyali, pengakuan kejantanan, cinta, frustrasi, kebelet nafsu.

Rivaille mafhum.

Dengan model lain, Rivaille terbiasa mengakhirinya di studio, meja makan, sesekali kamar tidur. Dengan Eren, dia mengakhirinya di kamar mandi. Rivaille menahan diri untuk tidak menarik dan menguncupkan ujung alat kelaminnya. Dia memberi Eren kesempatan, selalu memberikannya

Keluar dari kamar mandi, dilihatnya Eren berdiri depan pintu. Muka gugup dan kebelet.

Tegang, Rivaille-lah yang tidak siap jika Eren ingin melakukannya di depan pintu kamar mandi.

"Aku—boleh pinjam mouthwash?" Eren bernada gugup perjaka.

Rivaille mengangguk pelan sekali.

HAUTE [RivaEre Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang