Enjoy part 29.6 ini! Habis ini sambungannya part 29.7, terus bab 29 ini komplet. Masuk ke bab 30.
Untuk tantangan kali ini aku terinspirasi dari salah satu episode America Next Top Model, yang ada tantangan videoshoot lucu para model cowoknya berdandan cewek, dan pada model ceweknya berdandan cowok. Kalau kalian belum nonton, wajib nonton yah! Kayaknya di Youtube ada beberapa videonya. Search aja "ANTM cycle 20 questionable body spray commercial" dan "ANTM Cycle 20 role reversal".
Bus MNTM datang menjemput sebelum matahari menampakkan bulatan penuh. Seperti biasa, tak ada waktu untuk persiapan. Eren langsung meloncat turun dari ranjang, sikat gigi, lupa cuci muka, langsung berpakaian. Rasanya ia salah mengenakan sebelah kaus kaki, tetapi masa bodoh. Untunglah Annie sudah menyiapkan sarapan sandwich untuknya (sungguh, gadis ini adalah sahabat terbaik!). Eren naik bus tepat waktu dan duduk di samping Reiner.
Mereka bergerak menuju suatu tempat yang membuat debaran di jantung Eren tak putus-putus. Lokasinya tak begitu jauh dari resor. Selama di perjalanan, Hitch menebak mereka akan berfoto di tepi pantai. Tidak sepenuhnya salah. Mereka berhenti di tempat wisata pantai yang hangat, yang karena ini minggu pagi, menjadi cukup disesaki oleh banyak orang.
Tunggu dulu. Orang-orang ini—para penonton—sepertinya bukan sekadar datang untuk berjemur di pasir putih. Mereka mengangkat kamera ponsel ketika bus MNTM datang, menyambut dengan cara berseru dan melambaikan tangan. Mereka sepertinya tahu MNTM akan menggelar shooting di pantai ini. Jadi, mereka datang untuk menonton para peserta!
Eren seseorang yang cuek, namun dikelilingi terlalu banyak orang mau tak mau membuat saraf kecemasannya bergolak. Beberapa kali mereka melakukan pemotretan MNTM di tempat terbuka. Namun, belum pernah ia menjadi tontonan orang-orang sebanyak ini. Eren tidak yakin bisa berkonsentrasi.
Kecemasan itu buyar saat melihat Rivaille datang bersama Nifa. Keduanya turun dari mobil MNTM dengan mengenakan kacamata hitam. Rivaille terlihat sangat tampan. Namun, karena masih asin dengan kegagalannya beberapa waktu lalu, Eren mencoba tunduk dan merasa tidak punya muka untuk bertatapan dengan Rivaille sekarang. Setidaknya Eren bisa merasakan hangat yang aneh saat Rivaille datang mendekat, sebab tatapan mata pria itu sepertinya hanya lurus menusuk kepadanya. Ah, rasa "ditusuk" oleh Rivaille lewat mata ini adalah sesuatu yang Eren rindukan, tetapi mesti ia tahan saat ini.
"Selamat pagi, Models!" Nifa menyapa. "Sebagian dari kalian sepertinya belum mandi. Ha ha! Tidak masalah, karena kita akan basah-basahan hari ini!"
Separuh peserta menjerit antusias. Kenapa mereka senang basah-basahan? Eren tak mengerti.
"Tantangan kita hari ini mungkin tidak sulit untuk beberapa dari kalian, yang sudah pernah berperan androgini." Nifa melirik Eren sebentar, lalu berkata, "Siapa dari kalian yang senang berakting menjadi partner kalian?" Nifa tertawa dan bergumam sendiri, "Oh, kalau aku suka. Jadi, kita akan melakukannya hari ini. Role reversal! Ada lima perempuan dan lima lelaki di sini yang akan menjadi pasangan, kemudian memainkan peran sebagai lawan jenis mereka."
Para model separuh menjerit. Oh! Ternyata tebakan mereka semua benar. Eren pun sudah menduga, sembilan puluh sembilan persen, bahwa ia akan merengkuh sosok Eren Cherry Jaeger sekali lagi, tetapi—
"Namun, kalian bukan hanya akan didandani seperti banci dan berpose suka-suka," Rivaille menimpali. "Yang kita lakukan hari ini bukan photoshoot, melainkan videoshoot."
Senyum di wajah para model raib sepenuhnya, menjadi horor.
Bukan sekadar berpose di depan kamera. Videoshoot—berarti mereka akan berakting di depan kamera. Mungkin juga ada dialog atau skenario yang harus diucapkan. Aduh! Ini tidak semudah yang kelihatannya!
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUTE [RivaEre Fanfiction]
FanfictionFotografer yang tak sekadar ingin memerangkap figur bermata hijau ke dalam kamera. Model berpikiran lurus yang menerima tantangan bertaruh tanpa tahu apa risikonya. [Won an Indonesian Fanfiction Awards 2013 for Best Romance Slash] First Published:...