Bali berlangit biru lagi pagi ini. Saat Rivaille mendongak, warna langitnya membiaskan sendu pada matanya yang menyipit. Biru yang kelabu.
Hari ini model enam besar diminta mengikuti tantangan TVC. Konsep iklan sportswear dengan latar biru dari laut pantai Mengiat Nusa Dua. Para kru mengeluhkan kemungkinan turun hujan. Namun, produser menuntut seluruh rangkaian acara MNTM tayang tepat waktu.
Para model diculik dari ranjang masing-masing pada waktu subuh. Mereka tertidur di perjalanan, dan sebagian mata masih terkatup saat dirias. Namun, ketika hamparan pantai berombak lembut memenuhi kaca jendela bus, semua model terbangun. Mereka berlari turun dari bus dengan jerit penuh semangat. Semua, kecuali dua model: Eren Jaeger dan Jean Kirstein.
Eren Jaeger turun paling lambat dari bus. Ia mengenakan kacamata hitam dan kaus biru muda tipis. Seperti kemarin, ia menjaga agar langkahnya terlihat tegap di depan kamera dan tidak banyak berekspresi.
Sementara itu, Jean adalah orang kedua terakhir yang turun dari bus dan berjalan tak jauh dari Eren. Saat Eren terlihat seperti ingin menyamakan langkahnya dengan lelaki itu, Jean segera mempercepat langkah, seolah ia tak mau jalan berdua dengan Eren.
Bukankah menurut laporan kru Eren dan Jean sudah berbaikan?
Ada yang tak beres.
Model lainnya di lokasi juga menyadari keganjilan ini.
"Apa yang terjadi? Kau dan Eren bertengkar lagi? Kulihat kau berpindah kursi saat Eren ingin duduk di sebelahmu tadi," tanya Ymir kepada Jean.
"Tidak. Tentu saja." Jean berbicara lebih cepat dari yang seharusnya—sudah pasti ia berusaha menghindari topik ini.
"Aku mulai percaya kau dan Eren itu punya hubungan khusus. Tahu? Hitch sudah tidak ada di sini, tapi aku sering mendengar gosip dari gadis itu."
"A-Apanya? Kau gila? Hubungan kami biasa saja! Dan sejak kapan kau dekat dengan Hitch—"
"Ssh. Kita bicarakan ini nanti." Ymir setengah berlari menuju bibir pantai bersama model lainnya.
Kru acara, Rivaille, dan Nifa berdiri menyambut mereka di bibir pantai. Eren tampak berjalan bersama rombongan, tetapi tidak menatap ke depan. Matanya mengerling memandang lautan di sebelah kanannya.
Nifa mengeraskan suara agar fokus para model teralih padanya. "—Sebagian dari kalian mungkin sudah bisa menebak! Kalian akan melakukan tantangan TVC hari ini! Ini akan menjadi iklan pakaian olahraga dari sponsor terbaik kita. Dan tentu saja kalian tidak bekerja sendirian. Pasangan kalian adalah .... "
Mikasa berjalan ke depan dan berdiri sejajar dengan Nifa. "Aku yang akan menjadi pasangan kalian."
Sebagian model berseru penuh semangat, terutama Jean.
Eren diam. Fokus matanya kini sudah berganti. Dalam diam ia menatap Rivaille.
Mestinya Rivaille tidak membalas tatapan itu, tetapi kedua mata mereka telanjur bertemu. Biasan biru kelabu dari dalam matanya seperti berpindah ke dalam bola mata Eren Jaeger yang berapi. Sesaat Rivaille merasakan kekosongan yang aneh. Celah kosong dalam gulungan ombak.
Suara Nifa menjadi latar belakang tatap-tatapan mereka. "Para model harus menjaga tubuh agar tetap bugar. Sebarkan pesan positif tentang pentingnya olahraga. Tunjukkan pada kami kalian adalah model yang tak hanya bertubuh bagus di depan kamera, tetapi juga bagus saat melakukan performa olahraga sesungguhnya."
Diam sebentar. Nifa tiba-tiba berdeham kecil di sebelah Rivaille, memintanya mengisi jeda. Ombak di tepi pantai pun pecah. Rivaille mengerlingkan mata dari Eren, fokus menatap semua peserta sekarang. Khusus kepada Jean, Rivaille ingin memelototi model lelaki ini. Jean tampak mundur selangkah saat Rivaille berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUTE [RivaEre Fanfiction]
FanfictionFotografer yang tak sekadar ingin memerangkap figur bermata hijau ke dalam kamera. Model berpikiran lurus yang menerima tantangan bertaruh tanpa tahu apa risikonya. [Won an Indonesian Fanfiction Awards 2013 for Best Romance Slash] First Published:...