Follow me on Twitter: @ RayyanNareswara
HAUTE
Ra
o
Bab 37: Kraken
"Jadilah air yang melebur di dalam lautan terdalam. Lalu, menjelmalah kraken, makhluk penguasa lautan dengan tentakel yang dapat menjerat para lawan di berbagai penjuru! Jangan biarkan siapa pun menghalangimu, siapa pun! (bahkan orang yang kausukai, lihat apakah ia bisa pantas bersanding dengan penguasa sepertimu)!" -Z.
Minggu kesepuluh, top five, dan Jean Kirstein merasakan sisa nyawanya serupa baterai ponsel berkapasitas sepuluh persen. Soak.
Stres berkepanjangan semasa karantina menderanya dengan berbagai firasat buruk, terutama menjelang malam eliminasi. Ada bisikan datang: "Wahai, Jean, ini akan jadi malam terakhirmu. Juri-juri akan mencaci maki fotomu malam ini dan mempermalukanmu di hadapan penonton seluruh dunia. Lihat saja!"
Jean selalu menyembunyikan rasa cemas itu tiap minggu dengan berakting kuat di hadapan lawan.
Terkadang ia penasaran apakah Eren Jaeger dan peserta lainnya merasakan hal serupa. Sama-sama mengidap firasat buruk, tetapi berpura-pura tangguh? Sedang tenggelam, tetapi berpura-pura hanya menyelam ke dalam air?
Oh ya, tolong kesampingkan tantangan dare gila dari Reiner yang meminta Eren untuk menciumnya jika Jean tidak tereliminasi (Jean tak ingin mengakui karena ego, tetapi ia cukup stres dengan gimik mereka). Pagi ini Jean bertanya pada Eren apakah ia benar-benar akan melakukan itu.
"Karena jika kau benar-benar melakukan itu, di depan kamera, di depan Sir Rivaille, aku harus siap-siap ... siap mati," ujar Jean pucat.
Eren menatapnya tenang.
Kesal sekali melihat sikap sok pendiam Eren akhir-akhir ini. Jean meremas pundaknya. "Kau pikir aku sedang bercanda? Aku benar-benar ketakutan sekarang. Jawab saja, Berengsek!"
"Aku tak akan melakukannya jika kau tak nyaman," jawab Eren santai, "tapi jika keadaan mendesak, mungkin aku benar-benar harus melakukannya. Ini gimik yang bagus untuk meningkatkan popularitas."
"Persetan dengan popularitas! Keadaan yang mendesak itu seperti apa!?"
"Aku tak mungkin diam saja jika Reiner merendahkanku, lalu lihatlah jumlah voting media sosial fotomu. Gimik dapat membantu menaikkan rating sehingga kau dapat menyedot simpati penonton dan dipertahankan oleh produser acara ini. Apa yang kautakutkan, Jean? Hanya sebuah ciuman. Hanya akting. Model harus bisa menjadi dan melakukan apa pun di depan kamera." Eren membuat mimik meremehkan. "Jangan tunjukkan sikap model amatiranmu di kompetisi ini."
Remasan tangan Jean di bahu Eren menjadi cengkeraman. "Maaf saja! Aku memang model amatiran dibandingkan dirimu, tapi lebih baik aku menjadi model amatiran ketimbang harus seperti dirimu, model gila yang berpura-pura ciuman di depan kekasihmu sendiri. Memangnya kau tak memikirkan perasaan Sir Rivaille, hah?! Kau sudah gila, Tukang Cari Mati!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUTE [RivaEre Fanfiction]
Hayran KurguFotografer yang tak sekadar ingin memerangkap figur bermata hijau ke dalam kamera. Model berpikiran lurus yang menerima tantangan bertaruh tanpa tahu apa risikonya. [Won an Indonesian Fanfiction Awards 2013 for Best Romance Slash] First Published:...