Chapter 38.2

1.4K 203 18
                                    

SURAT TERBUKA UNTUK SIR RIVAILLE, SIR LEVI ACKERMAN, SIAPA PUN NAMAMU

Levi, lihat aku.

Lihat aku.

Fokus hanya padaku.

Ya.

Model terbaik adalah bunglon. Bisa menjadi apa pun yang kau dan orang-orang inginkan. Bukankah kau yang mengatakannya padaku, Levi?

Aku sedang mewujudkan diri sebagai model terbaik yang kausebutkan itu.

Sampai saat itu tiba kau harus tetap di sini.

Lihat aku.

Aku semakin tinggi. Dua tahun lalu saat kita bertemu pertama kali, tinggiku hanya 170 cm. Sekarang aku sudah melebihi 180 cm. Kau harus mendongak untuk menatapku, Levi. Terus mendongak.

Jangan menatap yang lain.

Jangan menangkap model lain.

Jangan mengalihkan pandanganmu.

Jangan lepaskan tanganku.

...

"Tidak akan kulepaskan", katamu.

....

Kau tahu apa yang ada di pikiranku saat kau menjawab begitu?

Aku tidak main-main denganmu. Itu jawabanku.

Sampai kau tahu jawabannya, surat ini akan kusimpan dulu.

Sampai bertemu di final MNTM dengan aku sebagai pemenang.

TERTANDA

EREN JAEGER


*

Dilipat, lalu dikoyaknya surat itu dengan dahi berkerut emosi.

Emosi itu surut cepat. Eren mengatur agar mimik wajahnya terlihat kalem lagi. Dengan santainya surat lucu itu ia lemparkan ke dalam guci tembikar berukir sisik naga berkepala singa.

Eren harus bisa menahan sampai tiba waktunya. Namun, ada satu hal yang terlalu mengusik dari cara Rivaille menatap wajahnya (terkadang diam-diam menatap saat pria itu tengah menikmati teh hitam).

Rivaille juga mengusik saat Eren tahu betapa dingin telapak tangan Rivaille saat mereka bersentuhan di pantai. Telapak tangan dingin pertanda gugup. Namun, orang seperti Rivaille harusnya tak bisa gugup, kecuali ia berhadapan dengan seseorang yang membuatnya demikian. Orang itu adalah Eren.

Wow. Betapa superior rasanya sampai Eren ingin mengobok-obok seisi lautan Denpasar jika bisa. Menahan diri untuk tetap kalem di hadapan Rivaille sebenarnya tak mudah. Setiap kali nyaris goyah, Eren berusaha mengingat mimik muka Yelena. Cara wanita itu merapatkan bibir dan bersikap seperti model paling cool sedunia. Atau, lihat cara Rivaille mengulum filter rokok manisnya dengan bibir segaris tipis. Ya, begitulah caranya untuk menjadi seseorang yang tampak cool.

Cool.

Di balik itu semua, Eren Jaeger masih Eren Jaeger. Ia hanyalah seseorang yang sedang berkembang menuju versi diri yang terbaik. Kalau kau penasaran, Eren sebenarnya masih bemimpi tentang vampir cebol. Bedanya, sekarang ia yang mengejar balik vampir-vampir cebol itu. Dirinya menjadi raksasa yang tidak bercelana dalam, seksi, dan menakutkan. Seru sekali mimpi itu, tetapi Eren harus selalu bangun sebelum celananya mulai basah.

HAUTE [RivaEre Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang