Chapter 30.7

7.4K 1K 282
                                    

Aku memutuskan untuk memperpanjang bab 30 ini. 

Bab 30 baru kelar setelah mencapai bab 30.10.

Yeah, bab ini kupecah menjadi 10 part. Kok panjang banget bab ini? Sengaja, ini bukan tanpa alasan. Ada konflik penting yang akan memuncak pada bab 31. Sebentar lagi. Aku memang enggak bakal berhenti memecah bab sampai plotnya sudah sesuai dengan outline yang kubuat. Sejauh ini, sudah terukur sesuai rencana.

Selamat menikmati.

.....

.....


Selagi Eren naik tangga, ia tak menyadari Annie masih berdiri tergugu di bawah tangga. Gadis itu diam-diam memperhatikan kontur punggung Eren dengan wajah dingin nan kelu. Tak lepas memandang sampai Eren menghilang ke lantai atas.

Di sisi lain, Eren juga tak menyadari, bahwa Bertholdt menjadi pelamun sepanjang malam itu, dan sesekali menatap Eren dengan tatapan dingin sebelum terlelap.

*

Mitras Next Top Model Week 5

Minggu pagi, sebelum pukul lima, para model dipaksa bangun dengan mata lengket.

Eren yang lebih dahulu bangun karena ia menantikan ada pangeran berkuda poni pendek menculiknya.

Namun, yang datang pagi ini adalah tim MNTM, yang meminta para model bersiap-siap dalam waktu setengah jam, menyiapkan tas berisi beberapa baju. Pada model perempuan langsung didandani pagi-pagi sekali. Bus sudah menunggu mereka di luar resor.

Eren merangkak naik bus dengan wajah kurang bersemangat. Berlawanan dengan model-model lain, yang merasa bersemangat karena membawa tas baju berarti mereka akan menginap di suatu tempat.

Reiner menempati kursi kosong di samping Eren. "Aku rasa mereka minta kita berlibur! Menurutmu, akan ke mana bus ini bergerak?" tanyanya sambil menaikkan nada suara.

Eren tersentak mendengar suara itu. Mungkin Reiner sengaja mengeraskan suara sebab sejak tadi Eren melamun menatap kaca jendela bus.

"Entahlah," jawab Eren. "Ke mana pun, terserah. Kalau ternyata di ujung jalan itu ada tantangan. Aku siap."

Reiner bersiul. "Omong-omong, semalaman tidurmu gelisah."

Eren melirik. "Gelisah? Masa?"

"Ya ... kau tahu?" Reiner tiba-tiba duduk mendekat. "Tentang Annie semalam."

"Ya ...?"

"Aku sarankan supaya kau menjaga jarak dari Annie," kata Reiner.

Terdiam sebentar, Eren menatap. "Kenapa? Annie adalah sahabatku juga."

"Aku tahu, tapi," Reiner melirik ke belakang, ke arah Bertholdt yang menempati bangku kosong di pojokan bus, "Kau tahu, kan, Bertholdt menyukai Annie. Jangan sampai dia berpikir yang bukan-bukan karena semalam Annie mengajakmu tidur di Nifa Suite."

"Apa? Tentu saja tidak! Aku akan bicara dengan Bertholdt sekarang." Eren balik badan dan bersiap berbicara kepada sahabatnya di depan semua orang. "Bertholdt, aku dan Annie tidak punya hubungan ap—"

"O-Oi, tunggu!" Reiner membekap mulut Eren. "Tidak perlu! Kau hanya perlu menjaga jarak dari Annie saja. Oke?"

Eren menepis tangan Reiner. "Aku tidak perlu diberitahu tentang itu. Aku sudah tahu."

HAUTE [RivaEre Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang