I'm back! Penjurian IFA 2021 sudah beres. So, aku bisa nulis dan update lagi di Wattpad seperti biasa.
Apa kabar kalian semua?
Jangan lupa nonton Indonesia's Next Top Model Cycle 2. Jauh lebih seru!
Tonton di siaran Net TV atau di Youtube: youtube.com/c/IndonesiasNextTopModels/videos
Bagi yang udah nonton, siapa model favorit kalian?
Eren mengumbar rahasianya dengan suara yang agak terlalu keras, "Baiklah, dengar, dan jangan bilang siapa-siapa. Rumor di luar sana benar tentangku, bahwa aku adalah seorang gay. Dan orang yang kusukai adalah—"
"Cut!"
Rivaille tiba-tiba saja berteriak.
Jean dan Mikasa berhenti bergerak. Cameraman menurunkan kamera. Mereka semua menatap Rivaille, menunggu arahan.
Rivaille tidak berkata apa pun.
Silir angin pantai bertiup. Pasir putih mengepul.
*
*
Err, Rivaille?
Suara Nifa yang sangat canggung tiba-tiba berbunyi. Wanita itu melirik kepada Rivaille dengan wajah paling komikal yang dapat tertangkap oleh kamera realitas.
Selama beberapa detik, Rivaille koma. Nyawanya terisap ke dalam pasir berpori di bawah kakinya, merosok masuk tanah Bali yang konon terkenal mistis. Saat ia menemukan kesadarannya kembali, Rivaille tahu ia sudah gila.
Rivalle, dengan wajah paling datar seumur hidupnya, akhirnya berkata: " ... Maaf, lanjutkan shooting-nya."
Jean mengerjap dengan pose pushup satu tangan yang tolol. "A-Apa yang kulakukan sudah bagus?"
"Lanjutkan, Kirstein." Rivaille masih tenang. "Jangan buat aku mengulanginya lagi."
"Siap, Sir!" pekik Jean.
....
Setelah shooting kembali berjalan, Rivaille menjatuhkan diri di atas bangku sutradara. Telapak tangan menekan wajahnya sendiri.
Nifa menyentuh kasihan pundak rekannya itu. "Kau ingin minum, Rivaille?"
"Tidak," jawab Rivaille.
"Kau masih sehat, Rivaille?"
"Tidak," jawab Rivaille.
" .... "
Kuklo baru saja datang dari arah toilet portabel, duduk di kursi sebelah Nifa. "Ada apa? Apa aku melewatkan sesuatu?"
Tak ada yang menjawab.
Beberapa jarak di belakang kursi para juri, Reiner Braun sedang bersusah payah memegangi perutnya sendiri. Ia tak tahan, sangat sangat tak tahan ingin tertawa kencang.
"Apa yang baru saja terjadi?! Aduh, perutku sakit sekali!" Reiner berkata dengan suara gemetar.
Di samping Reiner, Bertholdt menggigit kuat-kuat bibirnya sendiri. Keringat sampai menetes di dahinya. "Reiner, ini salahmu yang memancing-mancing Eren!" desisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUTE [RivaEre Fanfiction]
FanfictionFotografer yang tak sekadar ingin memerangkap figur bermata hijau ke dalam kamera. Model berpikiran lurus yang menerima tantangan bertaruh tanpa tahu apa risikonya. [Won an Indonesian Fanfiction Awards 2013 for Best Romance Slash] First Published:...