First Work. Tidak dimulai dari sesuatu yang mudah.
PINTU kaca Agensi Rec/On menjeblak terbuka. Dari dalam kantor, dua lelaki berbeda tinggi badan menyelinap keluar. Yang satu berwajah tak berdosa, yang satu lagi berwajah tertindas.
Eren terbelalak menatap Rivaille.
Rivaille melirik. "Apa?"
Eren ingin berteriak, tapi menahan diri. "Yang barusan itu serius?"
"Shut it, Kid. Aku tidak punya pilihan lain."
"Ap—"
"Kau, bersama model Nile Dok, menyebut-nyebut namaku. Tu me casses les bonbons."
Eren menghela napas. "Kalau Anda hanya berakting, tidak perlu sampai melakukan deal dengan Sir Erwin."
Rivaille mengangkat jari. "Satu, aku tidak pernah setengah-setengah melakukan sesuatu. Dua, seorang pria tidak boleh menjilat ludahnya sendiri. Camkan agar kau dewasa, Nak."
"J-Jadi?"
"Kau adalah modelku, Eren Jaeger. Dan aku, Rivaille, adalah manajermu."
Eren mengusap wajahnya yang pucat. "Oke. Sekarang apa."
"Kau duduk manis di jamban. Segala urusanmu serahkan padaku."
"Wow." Eren memutar mata. "Dan kenapa Sir Rivaille muncul di sini? Kukira ia sudah tidak lagi bekerja di Rec/On."
"Yang namanya kebetulan lewat itu ada, Bocah. Tempat kerjaku yang baru ada di seberang sana."
"Bekerja apa? Di mana?"
Rivaille menyulut rokok, melintasi trotoar tanpa mengerling. "Ikut aku kalau penasaran."
Eren baru saja ingin memutar arah tanpa berbasa-basi selamat tinggal. Sesuatu memaku kakinya ke tanah, ia menatap punggung Rivaille berlama-lama, kemudian berjalan mengikuti pria itu.
Rivaille menoleh sedikit. "Aku diikuti seorang Bocah labil."
"Hari ini aku menganggur, jadi, um, aku ingin pergi ke kafe di sana." Tunjuk Eren asal-asalan. Kebetulan kita searah."
"Kalau yang kau maksud adalah kafe merangkap bar dan klub, kebetulan kita satu tujuan."
Mata Eren membulat. "Apa?"
Rivaille mengembuskan rokoknya pelan. "Jangan bertingkah pura-pura-tidak-ingin, Bocah. Mulai hari ini kita bekerja bersama."
Eren mengejarnya. "Aku sudah mengambil album portofolioku. Katanya Anda ingin melihat."
"Ya." Rivaille mengambil album itu dari tangan Eren. "Kuperiksa nanti."
"Aku berharap Sir Rivaille—yah, Anda adalah fotografer ternama kan? Yah, kuharap Anda mau memberiku masukan atau sesuatu."
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUTE [RivaEre Fanfiction]
FanfictionFotografer yang tak sekadar ingin memerangkap figur bermata hijau ke dalam kamera. Model berpikiran lurus yang menerima tantangan bertaruh tanpa tahu apa risikonya. [Won an Indonesian Fanfiction Awards 2013 for Best Romance Slash] First Published:...