Enggak perlu vote & komen cerita ini, santai dan selamat membaca bab 34.
HAUTE
Ra
o
Bab 34: Black Swan
" Makin bercahaya dirimu, makin gelap bayanganmu. "
Wahai, Eren Jaeger.
Sejujurnya, kau pasti terkejut. Rivaille lebih sering bercanda tiap kali menyebut Eren bocah. Barangkali diam-diam Rivaille menyimpan ketakutan. Ketakutan akan sesuatu yang bertumbuh demikian cepat, sesuatu yang meninggi. Haute. Ia melihat Eren Jaeger yang tinggi semampai melebihnya dan berharap lelaki itu bisa menyusut. Keinginan semu.
Saat tersadar, Eren sudah menjulang. Eren muncul lebih cepat daripada matanya mengerjap. Tungkainya tegap, kukuh, dan ia tahu cara melangkah di depan kamera atau di belakang kamera. Semua orang memandangnya saat ia datang, dan Rivaille hanya bisa tergugu di balik meja juri. Ia harus menahan keinginan untuk menyimpan wajah dan tubuh Eren Jaeger untuk dirinya sendiri. Makin tinggi lelaki ini bertumbuh, makin banyak pula orang yang mendongak untuk menatapnya. Ia tak berhak cemburu lagi.
Saat Eren datang, Jean Kirstein mendelik dengan mata berkaca-kaca (Rivaille ingin menyentil mata itu). Jean merasa seperti didatangi seorang sahabat tak terpisahkan, lalu ia berdiri busung seolah disokong energi oleh Eren.
Namun, meski disambut senang oleh Jean, Eren diam saja. Padahal ia tidak diminta untuk bersikap sangar oleh kru acara realitas, wajahnya dingin. Ia menatap lurus ke suatu tempat.
Tapi bukan tertuju pada Rivaille.
Mata itu begitu fokus menanti sesuatu yang akan terjadi, perhitungan suara terbanyak dan akumulasi nilai juri. Siapakah yang akan bergabung kembali ke rumah model? Apakah Jean bisa bertahan?
Rivaille menatap layar televisi dan sudah tahu nama Jean Kirstein pasti muncul. Saat melihat foto berwajah kudanya bersinar, Jean Kirstein langsung sembah sujud. Lelaki itu menghabiskan waktu cukup lama untuk bersujud dan menangis. Nifa harus berakting seperti ibu bagi para model, datang memeluknya. Hush ... selamat meneruskan kompetisimu, Jean. Kita akan bertemu di Bali setelah ini.
Yang Rivaille dan para juri belum tahu adalah hasil rekapitulasi penilaian peserta comeback. Total perolehan poin didapat dari hasil voting dan penilaian langsung dari para viewers di media sosial. Enam wajah model terpampang di sana: Hiana, Sasha, Marco, Dennis, Marlowe, Eren.
Nifa ikut berdebar memelototi layar sampai lupa memberikan sedikit yel-yel. Angka-angka berputar di layar, terus berakumulasi.
Model pertama yang fotonya menggelap adalah Hiana. Ia harus menyerah dan mundur dari kompetisi. Selamat tinggal, terima kasih.
Disusul oleh Dennis yang fotonya menggelap, lalu Marlowe.
Menyisakan hanya tiga foto di layar. Antara Marco, Sasha, dan Eren.
Rivaille dan Zackley sama-sama bersandar di kursi, sama-sama tahu. Hasil voting acara realitas sangat bisa dimanipulasi sesuai keinginan sang produser. Siapa pun yang kembali ke rumah model, tentunya adalah model yang diharap bisa melejitkan rating.
Sesuai dugaannya, Rivaille menghela napas perlahan. Matanya berkilat melihat satu-satunya wajah model yang bersinar di layar.
Eren Jaeger.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUTE [RivaEre Fanfiction]
FanfictionFotografer yang tak sekadar ingin memerangkap figur bermata hijau ke dalam kamera. Model berpikiran lurus yang menerima tantangan bertaruh tanpa tahu apa risikonya. [Won an Indonesian Fanfiction Awards 2013 for Best Romance Slash] First Published:...