Chapter 32.3

5.5K 845 200
                                    

Jangan lupa HAUTE UPDATE RUTIN SETIAP JUMAT.

Lihat kalender. Kalau sudah hari JUMAT = HAUTE pasti tayang!

HAUTE tamat di chapter 50, berarti tinggal 13 chapter lagi. Satu chapter terdiri dari sekitar 5-10 part. Setiap minggu update 1 part. Berarti masih agak lama kok tamatnya, jangan khawatir.

.

.

.


Eren merasakan demam panggung yang sudah lama sekali tak ia rasakan. Hewan-hewan langka menggeram bising di sekitar. Suara mereka menderu di telinganya seperti angin yang terus berdesis, membuat Eren bergidik menggigil.

Annie melangkah maju meski tidak diminta. Gaunnya jatuh seperti tinta biru yang menyapu lantai. Eren punya firasat Annie akan menjadi pemenang challenge lagi minggu ini.

Saat pertama kali menghadapi tantangan MNTM, Eren masih ingat ketika tungkai dan tubuh Annie bergetar cukup hebat. Saat itu, dengan cukup jantan dan gagah (menurutnya), Eren meremas pundak Annie untuk menenangkannya.

Namun, lihat gadis itu sekarang. Ia berdiri menjulang dengan hak tertinggi dan seekor burung beo cantik bertengger di pundaknya. Annie tidak terlihat cemas sedikit pun, seolah-olah ia hanya akan melangkah cantik menuju kamar mandi.

Giliran Eren merasakan tremor di sekujur tubuhnya kali ini. Darahnya berdesir dan tangannya berkeringat dingin. Kru MNTM mengumumkan urutan tampil. Annie yang pertama, dilanjutkan dengan Hitch, Reiner, Bertholdt, Jean, lalu Eren ... dan seterusnya. Gilirannya adalah setelah si Muka Kuda.

Eren berdebar keras saat musik runway dibuat mengentak kencang. Musik itu berbaur dengan suara-suara hewan buas yang terdengar seperti kawanan serigala lapar.

Rivaille masih berdiri tak jauh dari pintu keluar menuju landasan runway. Melihat pria itu tak mau menatap ke arahnya sejak tadi semakin membuatnya gusar. Lima menit sebelum tampil, Eren berpikir untuk mendekati Rivaille dan mengajaknya bicara. Ataukah ia harus mengajaknya berbicara setelah challenge berakhir?

Sial.

Kru MNTM meminta mereka berbaris. Eren berdiri di belakang Jean.

Rivaille menghadap mereka dengan instruksi, "Kalian siap? Masing-masing dari kalian diberi waktu semenit untuk melintasi runway. Model berikutnya tampil tiga puluh detik setelah model yang pertama keluar. Kalian akan didampingi dengan pawang di belakang kalian. Apa pun yang terjadi, teruslah maju dan melangkah dengan penuh percaya diri."

Para peserta mengangguk. Eren menelan ludah.

"Aku melihat dari bangku penonton. Bonne chance—semoga beruntung." Rivaille meninggalkan backstage. Ketika punggung pria itu menghilang dari balik gorden hitam, Eren merasakan sebagian dari ruhnya berpencar menghilang. Ia menggigil sangat gugup sekarang.

*

Tantangan runway berjalan menggandeng hewan langka dimulai. Eren tidak mendengar hitungan tiga, dua, satu. Tahu-tahu ia sudah melihat Annie mengentakkan kakinya ke depan. Burung beo biru tua di pundaknya mengepakkan sayap.

Sebagai model yang tampil pertama, Eren harus mengakui bahwa Annie mampu menaikkan atensi para penonton. Keliman gaunnya terbang dengan efek yang cantik. Langkahnya ringan dan tenang meski menggunakan hak sangat tinggi. Seorang anak kecil di bangku penonton bertepuk tangan terpukau.

Hitch berdecih iri. Gadis itu bersiaga menunggu kru belakang panggung menepuk pundaknya, lalu gilirannya melenggang maju bersama seekor bayi buaya di gendongannya—yang terlihat seperti ia sedang memeluk roti buaya. Hitch yang gugup melangkah lebih cepat dari yang semestinya. Mungkin karena ia ketakutan dan ingin cepat-cepat selesai.

HAUTE [RivaEre Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang