Chapter 31.2

7.7K 935 234
                                    


Part ini aku dedikasikan spesial untuk Anis_Mush  karena sudah meramaikan RaShouRa challenge untuk ultah pacarku kemarin. Ada something di chapter ini yang berhubungan dan terinspirasi dari fanfic RaShouRa yang dibuat oleh Anis_Mush  :) Sebagai tanda terima kasihku.

Siapa lagi di antara kalian yang ikut challenge untuk ulang tahun Shouki kemarin?

Oh ya, pengumuman kalau minggu ini Lebaran, aku libur dari Wattpad ya. Balik lagi minggu depannya lagi. Berarti HAUTE part selanjutnya update pada tanggal 23 Juni 2018, Minggu malam.

Sampai jumpa.



Apabila kalian menunggu insiden tubrukan kening atau bibir di antara Eren dan Jean di ranjang itu, maaf saja tidak akan ada hal-hal seperti itu. Yah, mungkin sedikit. Kalau diperhatikan, barikade bantal-bantal cantik yang Eren susun untuk membatasi ruang tidurnya dengan Jean sudah hancur sebelum subuh. Namun, sepasang sahabat sekaligus rival ini mampu menjaga diri agar tidak saling bersentuhan di atas ranjang.

Keduanya tendang-tendangan tanpa sadar, lalu berguling jatuh dari ranjang bersama-sama.

Mungkin ada beberapa menit, pada malam itu, Eren yang tak sadarkan diri dan malah tidur dengan cara menindih Jean, atau lebih tepatnya menunggangi tubuh rivalnya itu. Sangat kebetulan sekali, Eren bermimpi menaiki motor merahnya yang seksi. Ia naik motor bergandengan dengan seorang kepala geng motor cebol. Meski cebol, jangan sepelekan sebab motornya sangat besar. Eren juga berdandan keren pada hari itu, mengenakan kaus yang didesain oleh Armin. Di punggung kaus tersebut, ada tulisan " ... serempet aku, Om!"

Mereka melaju kencang memotong angin. Motor berderum, Eren menggeram. Ia mempercepat mesin motornya dan bersama-sama mereka melompat menuju puncak.

Eren sedikit bermimpi basah tentang motor dan tentang Rivaille. Mimpi itu berlanjut pada pagi hari ketika ia merasakan celananya menyempit secara natural.

Eren terbangun di tepi ranjang dengan Jean yang sama-sama baru saja membuka mata.

Entah sial atau kasihan, sorot mata Jean malah terjatuh tepat ke bagian selangkangan teman seranjangnya. Jean mengerjap sebentar, kemudian ada warna merah menyebar di pipinya.

Mereka berpandangan sebentar dalam posisi tidur cukup berdekatan.

Setelah kedua matanya yang lengket terbuka, Eren malah berkata dengan bangga, "Kenapa? Belum pernah tidur dengan temanmu yang anu-nya membesar pada pagi hari? Ini hal yang sangat biasa, Muka Kuda. Aku kan sudah dewasa."

Jean berdecih. "Oke, kau itu si brengsek yang sok dewasa! Pacar saja kau belum punya."

"Memangnya kau punya?" balas Eren balik.

"Kau dari pagi sudah menyebalkan? Hh." Jean menggerutu, turun dari ranjang, pergi ke kamar mandi, dan mengunci pintu.

Anehnya, Jean malah tidak terlalu banyak berkomentar atau membalas ajakan bertengkar Eren pagi itu. Mungkin Jean sedang kurang enak badan karena pipi dan telinganya tampak memerah sepagian. Mereka bersama-sama turun ke lantai dasar untuk sarapan. Eren hanya mengenakan selop hotel dan bergaya santai dengan celana selutut dan sweter.

Di lobi hotel, ada sesuatu yang sedang terjadi.

Pertama-tama, Eren melihat patung aneh berdiri di tengah lobi. Patung berbentuk bebek karet warna kuning. Patung yang sama pernah Eren lihat saat ia datang ke gedung kantor produser Mitras Next Top Model. Apakah produser dan seluruh kru MNTM sedang berkumpul di hotel? Ataukah jangan-jangan kreator acara MNTM sedang duduk di restoran tempat Eren akan menyantap sarapannya sebentar lagi?

HAUTE [RivaEre Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang