Besok aku ada flight pagi keluar kota, byk kerjaan, baru packing-packing, sori baru bisa update jam 11 malem.
Part ini secara khusus kudedikasikan untuk bumbucimolll. Di chapter ini ada yang berhubungan dan terinspirasi dari fanfic RaShouRa yang dibuat oleh bumbucimolll :) Sebagai tanda terima kasihku~~
Siapa lagi di antara kalian yang ikut challenge untuk ulang tahun Shouki kemarin?
"Tokoh ini bernama Yuri dari serial drama Heat on Ice, seorang peseluncur indah. Drama itu sangat terkenal beberapa waktu lalu. Apa kau ingat seorang desainer pakaian dalam merek Victor's Secret yang pernah mensponsori baju kita pada challenge MNTM minggu pertama? Nah, dia juga bermain di dalam drama yang sama, sebagai pasangan Yuri."
"Dengan nama yang sama pula. Like a real life drama," Reiner menimpali dengan bahu terangkat.
"Bukankah mereka pasangan sungguhan di luar drama?" Bertholdt, yang sejak tadi diam, bertanya.
Eren Jaeger terdiam sejenak, mendengarkan penjelasan dari mulut teman-temannya.
Hari ini mereka telah melakukan fitting kostum. Semuanya berjalan lancar-lancar saja. Begitulah yang terlihat dari luar, tetapi di dalam pikiran Eren saat ini ia berkecamuk resah. Eren belum mengenal sosok si Peseluncur Indah Yuri yang ia perankan minggu ini dan punya firasat buruk.
Dan—Peseluncur indah? Ini tanda bahaya bagi Eren. Jangan bilang dia akan diminta untuk berdiri di atas arena ice skating lagi? Belum apa-apa, Eren sudah ketakutan.
"Aku rasa kau akan berfoto dengan kostum Yuri yang dinamakan Eros itu," Annie melanjutkan.
Informasi dari Annie sama sekali tidak membuat Eren lega. "Oke ... lalu, beritahukan kepadaku tentang bagaimana sosok Yuri ini. Please?"
Annie menatap Eren diam, lalu tiba-tiba wajahnya mendekat. "Kurasa akan panjang jika kuceritakan."
"Err, aku ingin mendengar semuanya." Eren meneguhkan diri, mendekatkan wajahnya juga kepada Annie. "Tidak masalah."
"Ehem." Reiner muncul di antara mereka. "Annie, bukankah malam ini kau berjanji akan membantu Bertholdt untuk berlatih gaya tokoh Dilon?"
Annie tampak tersentak sejenak. "Ah, ya, tentu saja," ia bersuara datar. Ia beranjak dari kursinya. "Sampai bertemu besok, Eren."
"Sampai besok," kata Reiner, menepuk pundak Eren ringan. Terlalu ringan sehingga Eren tak lagi merasakan telapak tangannya yang besar dan suportif.
Bertholdt diam saja, mengikuti Reiner dan Annie menuju lobi hotel. Sementara itu, Eren membenamkan wajahnya ke meja makan restoran. Sudah pukul 10 malam. Malam ini Eren duduk satu meja dengan Jean dan Sasha untuk makan malam. Saat melihat Ymir duduk di meja yang sama, Eren berpindah ke meja Reiner.
Sembari Eren mensyukuri hubungannya yang mulai membaik kepada Jean dan Sasha, Eren mungkin luput menyadari sesuatu. Sadarkah ia bahwa para sahabat yang paling ia anggap sahabat—Reiner, Annie, dan Bertholdt— saat ini sedikit menjaga jarak?
Maklumi Eren Jaeger yang kurang peka dan tidak sadar tentang itu. Malam ini, ia hanya memusingkan perannya sebagai Yuri saja.
Sunyi. Para peserta MNTM sudah masuk kamar masing-masing. Restoran hotel pada malam itu hanya diisi beberapa tamu yang duduk dan berbicara dengan suara yang berbisik-bisik di telinga Eren. Berbeda dengan suasana ramai saat sarapan. Eren menatap sekeliling, berharap ia dapat menangkap sedikit saja penampakan seorang pria. Kemarin ia lupa bertanya apakah Rivaille tinggal di hotel yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUTE [RivaEre Fanfiction]
FanfictionFotografer yang tak sekadar ingin memerangkap figur bermata hijau ke dalam kamera. Model berpikiran lurus yang menerima tantangan bertaruh tanpa tahu apa risikonya. [Won an Indonesian Fanfiction Awards 2013 for Best Romance Slash] First Published:...