Enggak perlu vote & komen cerita ini. Share cerita ini ke teman-temanmu yang suka RivaEre karena berbagi dan fangirling-an bareng itu indah.
Follow me on Twitter: @ RayyanNareswara
HAUTE
Ra
o
Bab 36: L'eau
"Jika kamu bisa membara seperti api, kamu juga harus bisa memadam dan mengalir seperti air." -Z.
Kamera dinyalakan.
Nifa menyambut peserta dengan senyum dan mulai bernyanyi: "Enam model menawan berdiri di hadapanku .... " dan seterusnya, formalitas yang penting untuk pembuka acara. Dan setelah mengulangi pengumuman hadiah, Nifa langsung memanggil peserta pertama. "Jean Kirstein, majulah ke depan."
Jean melangkah sangat percaya diri atas landasan kaca, barangkali sangat senang karena ada Mikasa di meja juri. Di antara para peserta pria, pakaian Jean memiliki serat yang paling tembus pandang. Ia polos apa adanya tanpa perlu menyembunyikan apa pun.
Rivaille tiba-tiba merasakan kegelapan yang aneh di sisi kanannya. Ia spontan menoleh.
Dilihatnya Mikasa tengah memandang lurus ke arah para peserta. Tatapannya dingin, mewujudkan jarum-jarum es. Namun, jarum es yang menyengat itu bukan ditembakkan untuk Annie.
Melainkan pada Jean.
.
.
Saat video TVC miliknya ditayangkan di televisi layar datar, Jean Kirstein bergetar di tempat. Rasanya pasti berbeda melihat wajah lonjongmu yang seperti kuda dapat sebingkai dengan model Asia menawan. Mikasa, gadis yang ditaksir, beradu akting dengan Jean dalam balutan sports bra dan tungkai-tungkai indah. Jean bangga memiliki tangan yang kukuh untuk membantu gadis itu melakukan couple handstand.
Rivaile merasakan setitik perasaan aneh dalam dirinya. Rasa yang jarang muncul.
Ia merasa kasihan.
Namun, perasaan Rivaille bukan hal penting bagi Jean. Toh, hasil video Jean bagus. Nifa bertepuk tangan setelah video itu selesai.
"Ini bagus sekali, Jean! Gerakan dinamis yang kaubuat bersama Mikasa ... dan wajahmu itu fierce sekali, bahkan ketika kau sedang diam melakukan plank! Aku bisa melihat iklan sebagus ini tayang di LED billboard, di pusat kota. Bagaimana menurutmu sendiri?"
"T-Terima kasih, Miss Nifa." Jean menyeringai lebar. "Menurutku ... entahlah, aku terkejut melihat hasilnya. Mikasa terlihat luar biasa."
"Dan kau pun terlihat luar biasa. Kau mendapatkan nilai 10 dariku!" ujar Nifa.
"Terima kasih!"
"Nilai 8 dariku," ucap Kuklo. "Selamat Jean."
Lalu, seperti biasa, kamera dan semua orang akan berpindah menyoroti Rivaille. Menunggu bibirnya berlontar menyakitkan. Kata-kata pedas yang disukai netizen dan bisa melonjakkan rating.
Rivaille menjawab dengan muka lempeng saja, "Kirstein mendengarkan arahan dengan sangat baik."
Nifa menyahut, "Ya, Jean benar-benar membeku saat kau berteriak cut—"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAUTE [RivaEre Fanfiction]
FanfictionFotografer yang tak sekadar ingin memerangkap figur bermata hijau ke dalam kamera. Model berpikiran lurus yang menerima tantangan bertaruh tanpa tahu apa risikonya. [Won an Indonesian Fanfiction Awards 2013 for Best Romance Slash] First Published:...