77. SEASON 4 (14) 💋💋

1.4K 98 10
                                    


..

Hari semakin larut malam

Pengunjung juga sudah satu persatu pulang dan tidak lagi berdatangan di malam itu

Zahra yang baru saja menemani sang putri membereskan perlengkapan belajar nya ke kamar pun keluar menemui Radi

"Ayah"
"Ini udah malam"
"Ayah Ndak ngantuk?" Tanya Zahra pada Radi yang tengah duduk di kursi bar Coffee nya

Ia juga tengah menghitung penghasilan hari ini

Radi menoleh ke arah Zahra
"Eh, belum ngantuk kok Bund, nanti dulu aja"

Zahra mengangguk, ia mendekat ke arah Radi

"Oh iya"
"Toko Bunda tadi Rame?" Tanya Radi pada Zahra tengah berjalan ke arahnya

Zahra mengangguk
"Allhamdulilah"

"Memangnya ada apa Yah?" Tanya Zahra pada suaminya

"Em, Mau ngasih ini buat Bunda, buat kebutuhan Toko hijab bunda, allhamdulilah hari ini ada rejeki lebih" balas Radi sembari memberikan beberapa lembar uang seratus ribuan

Zahra pun duduk di samping Radi
"Lebih baik, uang nya di tabung aja buat kepentingan anak kita, Ayah"
"Zahira lebih membutuhkan uang ini daripada Bunda" balas Zahra yang di akhiri dengan senyumannya

Radi menghela nafas dan mengangguk senyum

Ucapan sang istri ada benarnya, sang putri ingin melanjutkan sekolahnya di SMP favorit yang terletak di pusat kota

Biaya yang tak murah membuat Radi harus berpikir dua kali untuk bisa menghasilkan uang lebih demi sang putri

"Iya"
"Makasih ya Bunda" ucap Radi pada Zahra

Zahra pun menyenderkan kepalanya di bahu Radi
"Makasih juga buat ayah"
"Udah berjuang sampai detik ini buat Ara dan buat Bunda" balas Zahra

"Ayah tau Ndak, kalo Ayah adalah sosok laki2 kuat dan pekerja keras yang pernah bunda temui selain papah"
"Ndak nyangka bunda ketemu orang yang tipe nya sama kayak papah untuk kedua kalinya, yaitu Ayah, suami Bunda sendiri" ucap Zahra pada Radi

"Ya Bedanya, papah adalah orang yang sangat sibuk, Sampai2 Ndak ada waktu buat Bunda dulu" ucap Zahra lagi

"Papah sama sekali Ndak pernah marahin Bunda, Baru pertama kali lihat papah marah saat kita pulang dari gudang sekolah waktu itu, disitu bunda benar2 takut sama papah"
"Meski begitu, bunda tau papah sayang dan perhatian sama Bunda, papah Ndak mau bunda kenapa2, cuma setiap orang berbeda-beda dalam menyampaikan rasa perhatian"
"Mungkin itu bentuk rasa perhatian papah kepada bunda" jelas Zahra lagi

Radi hanya terdiam, ia mencoba untuk menjadi pendengar yang baik buat istrinya

Zahra mendongakkan wajahnya ke arah Radi
"Sementara Ayah, Sesibuk apapun yang ayah kerjakan, Ayah selalu menyempatkan waktu buat Ara dan Bunda"
"Disitu bunda berpikir bahwa Bunda merasa spesial, bunda merasa benar2 di perhatikan sama Ayah, Bunda juga merasa keberadaan Bunda masih menjadi yang terpenting bagi Ayah" jelas Zahra lagi pada Radi

Radi mengerti dan paham dengan semua yang Zahra jelaskan kepadanya

Ia meraih tangan kanan Zahra dan menggenggamnya

CUP!
Radi juga menciumnya

"Bunda itu istri Ayah"
"Ndak mungkin kalo Ayah Ndak perhatian sama Bunda, Ndak mungkin juga kalo ayah Ndak sayang sama Bunda, sama Ara juga" ucap Radi pada Zahra

Cup!
Radi kembali mencium tangan Zahra

Ia kembali menatap Zahra
"Papah itu papah kandung kamu Zahra"
"Meski papah begitu, papah juga ndak mau Sampai Zahra kenapa napa2, sementara Mas, Mas hanya menjadi penyempurna apa yang sebelumnya belum sempat papah lakukan" jelas Radi lagi

Suamiku Adalah Adik KelaskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang