..
Zahra menyenderkan kepalanya di bahu Radi
"Mas"
"Apa besok kita pulang?" Tanya Zahra pada Radi
Radi menggeleng,
"Mas juga-- belum tau Dek" balas Radi
"Sepertinya kita pulang sore, soalnya paginya mas akan ke kantor papah" tambah Radi pada Zahra
Zahra mengerutkan keningnya,
Ia menoleh ke arah Radi, ia terkejut karena suaminya tiba tiba mau ke kantor Welly,
"A'apa? K'ke kantor papah?" Tanya Zahra pada Radi, bingung
Zahra meneguk salivanya,
Radi mengangguk, meyakinkan Zahra, ia sedikit tersenyum,
Dengan mengusap-usap kedua pipi Zahra Radi menatap Zahra lembut
"Iya Zahra"
"Mas-- sepertinya besok akan Kesana" balas Radi pada Zahra
Zahra kembali meneguk salivanya,
"A'apa mas-- sudah berubah pikiran dari waktu itu?" Tanya Zahra pada Radi, ia seperti tak percaya ucapan Radi
Radi menghela nafas,
Ia menggeleng dengan sedikit senyumnya,
"Ndak kok dek"
"Mas ndak akan berubah pikiran mengenai waktu itu" balas Radi
"Tapi kenapa-- mas tiba-tiba besok akan ke kantor papah? Atau jangan-jangan papah yang minta mas ke sana" tanya Zahra pada Radi
"Adek bingung harus senang apa Ndak mas" tambah Zahra
Radi sedikit terkekeh,
"Zahra"
"Papah itu hanya meminta mas untuk ke sana besok"
"Mumpung mas juga ada disini, jadi sekalian bisa Kesana juga" balas Radi
Zahra mengangguk mengerti,
"Kalo Adek boleh tau-- ada apa ya mas?" Tanya Zahra pada Radi
"Mas cuma mau berkunjung, sedikit melihat bagaimana kinerja orang kantoran"
"Sebenarnya mas juga penasaran meskipun mas Ndak terlalu tertarik, tapi-- setidaknya ada pengalaman berkunjung ke sana" jelas Radi pada Zahra
Zahra kembali mengangguk mengerti,
"Ah, begitu ya" ucap Zahra tersenyum
"Kalo itu sih-- pikirin besok aja mas, sekarang kita tidur dulu" ucap Zahra pada Radi
Radi mengangguk senyum,
"Iya"
°°
-Paginya
Setelah tadi subuh ia sholat berjamaah lengkap satu keluarga besar
Ia kembali bangun pagi hari nya,
Radi melihat jam yang sudah menunjukkan pukul setengah 6 pagi
Radi juga melihat Zahra yang duduk di ujung ranjang, ia seperti membuka koper untuk mencari kemeja yang cocok buat sang suami berkunjung ke kantor papah nantinya
Radi mengubah posisinya menjadi duduk,
Ia menguap
"Cari apa Bun"
"Eh, ayah udah bangun ya"
"Ini nih, cari kemeja buat ayah, kayaknya cuma ada satu, kemeja putih" ucap Zahra yang memperlihatkan kemeja tersebut pada Radi
Radi mengangguk,
"Iya, itu kemeja milik mas melamar pekerjaan dulu waktu kita awal-awal nikah, sepertinya masih muat" ucap Radi pada Zahra
Zahra seperti berpikir,
"Tapi, kok ada ya kemeja Ayah di koper ini? ayah kan Ndak tau kalo akhirnya papah ngajak ayah kantor nantinya" tanya Zahra pada Radi
"Em-- Ndak tau juga ya Bun"
"Ayah kaya kepikiran aja gitu, tiba-tiba ada pikiran masukin kemeja ke koper ini juga, ya niatnya sih buat nanti pulang kita mampir ke kedai cabang dan Ayah pakai kemeja itu" balas Radi pada Zahra
Zahra mengangguk mengerti,
"Begitu ya"
"Yasudah, sekarang Ayah mandi dulu aja, Bunda mau ke dapur, bantuin mamah masak, sebenarnya tadi udah ke dapur, tapi bunda kesini sebentar mendadak kepikiran kalo Ayah kan ndak mungkin ke kantor papah pakai baju biasa" jelas Zahra pada Radi
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Teen Fiction" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...
