-127- SEASON 8 (8)

288 34 4
                                    

..

-Sore hari

Zahra memasuki kamar di waktu kecil nya dulu

Ruangan yang masih sama seperti dulu, tertata rapi dan sangat cantik

Ornamen yang begitu indah berada di semua sudut kamar dari Zahra

Zahra berjalan ke arah ranjang, ia pun duduk di ujung ranjang tersebut

Kedua tangannya mengusap2 lembut selimut di ranjang tersebut, semakin lembut semakin membuka ingatan tentang dirinya di masa lalu

Foto dirinya di saat remaja juga tertata rapi di atas laci

Ia tersenyum ke arah foto tersebut, ia mencoba meraihnya

Namun sebelum ia raih, tiba2 seseorang mengetuk pintu yang sebenarnya sudah terbuka lebar

Tok tok tok!

Zahra mengurungkan niatnya untuk meraih foto lamanya dan langsung mengalihkan pandangannya ke arah pintu

Ternyata adalah mamah

Mamah menghela nafas dan tersenyum me arah Zahra,

"Ara"
"Putriku" ucap mamah pada Zahra

Zahra tersenyum,
Sedikit air matanya menetes membasahi ralung pipinya

Panggilan kesayangan dirinya yang sering diucapkan oleh sang mamah

Meski dirinya kini sudah menjadi orang tua, namun dimata sang mamah, Zahra tetaplah seorang anak kecil

"Boleh mamah masuk?" Tanya mamah pada Zahra

Zahra mengangguk senyum,
"Boleh mah"

Mamah pun mengangguk mengerti, beliau langsung berjalan masuk ke dalam kamar Zahra

Dan duduk di samping Zahra

"Kamu ngga kangen sama kamar ini?" Tanya mamah pada Zahra

Zahra mengusap2 sedikit sisa air matanya,

Ia mengangguk senyum,
"Ara kangen mah" balas Zahra

"Kangen rumah ini, kangen situasi di kamar ini, kangen mamah dan juga kangen papah" tambah Zahra

Mamah mengangguk mengerti, beliau mengusap-usap Rambut Zahra lembut

"Sini, tidur di pangkuan mamah" pinta mamah pada Zahra

Zahra pun menyenderkan kepalanya di pangkuan sang mamah

Belaian kasih sayang dari mamah tetap terasa meskipun kini ia sudah menjadi orang tua

"Mamah kangen sama Ara" ucap mamah pada Zahra

Zahra tersenyum,
"Ara juga kangen sama mamah"
"Kangen pake banget" balas Zahra

Mamah tersenyum,

"Dulu, waktu kecil kamu juga suka begini sama mamah"
"Tiduran di pangkuan mamah" ucap mamah pada Zahra

Zahra mengangguk,
Memang benar apa yang diucapkan oleh sang mamah

Ketika Zahra kesulitan tidur, di saat itu mamah sering menawarkan pangkuannya kepada Zahra agar Zahra bisa tertidur nyenyak

"Nanti malam kamu tidur disini sama Radi" pinta mamah pada Zahra

"Eh, Zahira-- sama Rendi gimana mah?" Tanya Zahra pada mamah

Mamah tersenyum,
"Rendi sama Zahira biar tidur sama mamah" balas mamah

"Karena papah biasanya memang tidur di ruangan atas"

Suamiku Adalah Adik KelaskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang