SEASON 10 ❤️❤️

108 6 0
                                    

..

Jam yang sudah menunjukkan pukul 8 lebih 15 menit, Zahira pun memutuskan untuk ijin berpamitan pulang dengan Tama dan juga ibu dari Tama

"Saya-- ijin pamit pulang dulu ya buk" ucap Zahira pada Firna

Firna mengangguk senyum,
"Iya Zahira" balas Firna sembari mengusap-usap lembut pipi Zahira

"Terimakasih sudah menjenguk Tama, terimakasih banyak, maaf ibu-- ngga punya apa-apa buat memberi Zahira sesuatu untuk dibawa pulang"
"Ibu hanya bisa mendoakan agar Zahira cepat sampai di rumah dengan selamat" jelas ibu dari Tama

Zahira mengangguk senyum,
"Ngga apa-apa buk"
"Itu sudah lebih dari cukup, kalau begitu-- saya permisi dulu"
"Wassalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"
"Hati-hati ya" ucap ibu dari Tama pada Zahira

Zahira mengangguk senyum
"Iya Buk"

••

Di perjalanan pulang tiba-tiba Zahira di cegat oleh seseorang

Zahira mengerutkan keningnya, ia meneguk salivanya,
"S'siapa orang itu?" Gumam Zahira

Zahira melihat ke kanan dan kirinya tak ada warga lain yang melintas, ia ingin meminta  pertolongan, namun hanya ada dirinya dan juga satu orang yang mencegatnya di pertengahanan jalan yang sepi

TINNNNN!!!!
TINNNNNNN!!!!

"Siapa sih! Di tengah-tengah begitu?"
"J'jangan-jangan--- begal?" Gumam Zahra

Zahira kembali meneguk salivanya,
Dengan tubuh gemetarnya ia memberikan diri untuk kembali menancapkan gas mobilnya

BRMMMMM!!!!
BRMMMMMMMMMM!!!

Langsung saja dengan cepat Zahira mempercepat laju mobilnya berharap orang yang ada di depannya minggir

Dan benar saja, orang yang ada di depannya segera menyamping saat setelah Zahira menambah laju kecepatan mobilnya

Zahira yang ada di dalam mobil tak henti-hentinya mengucapkan istighfar karena kalau saja orang yang ada didepannya nekat tidak segera menyamping maka Zahira masuk penjara karena menabraknya

"Ya Allah!"
"Kenapa orang-orang sekarang aneh banget sih, aku ngga mau masuk penjara, kasian ayah sama bunda, hiks"

"Sengaja atau gimana sih, hiks" ucap Zahira, ia nampak menangis di dalam mobil, ia tak punya pikiran untuk menabraknya, karena memang tidak ada cara lain ia harus menambah kecepatan laju mobilnya dan beruntung orang yang ada di depannya tadi menyamping

di perjalanan jalan raya yang ramai,
Ia di telepon oleh Zahra, Zahira pun langsung mengangkatnya

•Ponsel

•Zahira
"Assalamualaikum Bun"

•Zahra
"Wa'alaikumsalam, Ara"
"Masih di rumah Tama?"

Menggeleng cepat,

•Zahira
"Sudah pulang Bun"
"Ini di perjalanan pulang"
"Ada apa ya Bun?"

Menghela nafas lega,

•Zahra
"Yasudah kalau sudah di perjalanan pulang"
"Adik kamu Rendi, pengen di beliin martabak manis, kebetulan Ara lagi pergi keluar, bisa Ara beliin nanti buat Rendi?"

Mengangguk mengerti

•Zahira
"Iya bisa Bun, Nanti biar Ara saja yang beliin Bun"

•Zahra
"Terimakasih ya sayang"
"Hati-hati pulangnya ya sayang"
"Wa'alaikumsalam"

Suamiku Adalah Adik KelaskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang