" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 "
seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...
" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ DAN KATA KATA TOXIC ATAU (KASAR) . HARAP BIJAK DALAM MEMBACA 😜 "
SELAMAT MEMBACA👍
NEXT >>>>>>>>>>>>>>
°°
29.
Pagi nya
05:45
Radi mengerjapkan matanya. Ia melihat Zahra yang masih tertidur di sampingnya
Tangan nya seperti terasa gatal kalau tidak menyela lembut rambut Zahra
Tak lama Radi pun menyelanya
Hal itu membuat zahra mengerjapkan matanya dan membukanya pelan pelan, setelah itu ia melihat Radi yang berada di samping nya tengah menatapnya
Zahra mengerutkan keningnya, "Kenapa mas?" "Ara tuh jelek kalo lagi tidur, jangan dilihatin kayak gitu, ih" ucap Zahra yang kembali memejamkan matanya
Walaupun baru bangun tidur, istrinya tetap terlihat cantik, Hal itu membuat Radi tidak tahan dengan gairah nafsunya
Tiba2, Radi langsung menarik pinggul Zahra
Radi menarik pinggul zahra yang membuat tubuh Zahra semakin mendekat ke arah nya
Seketika itu Zahra membelalakkan kedua matanya ke arah Radi
CUP! Radi mencium bibir Zahra,
Zahra memanyunkan bibirnya terlihat kesal "M'Mas Radi curang" "Kemaren Ara gak boleh nyium mas kalo masih pagi pagi kayak gini, tapi Mas malah nyium Ara, Mas ini nggak adil" ucap Zahra pada Radi
Radi sedikit tersenyum karena melihat sang istri yang kesal kepadanya "Iya iya Ara, maafin mas ya" balas Radi
"Gatau, Ara ngambek sama Mas" tambah Zahra
Tak lama kemudian,
Zahra balik memeluk Radi,
Radi mengerutkan keningnya, "Eh" "K'katanya ngambek?" Tanya Radi
Zahra tersenyum ke arah Radi "Ara gak bisa ngambek lama lama kalo sama Mas" balas Zahra sembari senyum menampilkan giginya
Radi juga membalas senyuman Zahra "Bisa aja Ara ini"
CUP !! Radi mencium leher Zahra, yang membuat Zahra menggeliat geli
Sementara itu Zahra juga balik malah membuat penanda di leher Radi yang cukup terlihat
CUP !!
Namun Radi tak peduli akan hal itu, yang terpenting, ia bisa memuaskan nafsunya di pagi ini kepada Zahra
"Ara?"
Zahra mendongakkan wajahnya ke arah Radi "Iya Mas?"
"Selamat ulangtahun ya" ucap Radi kepada Istrinya
Zahra membelalakkan kedua matanya, ia terkejut dengan ucapan Radi kali ini "Eh" "S'selamat ulang tahun?" Tanya Zahra pada Radi
Radi mengangguk "Iya, selamat ulang tahun" "Buat Ara" ucap Radi pada Zahra lagi
"Ara lupa kalo hari ini Ara ulangtahun?" Tanya Radi pada Zahra
Zahra Seperti kembali mengingat sesuatu, Ia kembali mengingat bahwa hari ini adalah ultah Zahra "Astaghfirullah!" "Ara lupa kalo hari ini ultah Ara Mas" ucap Zahra setelah mengingat nya
"Eh t'tapi Mas" "M'Mas-- kok tau ultah Ara ya?" "Padahal kan, Ara nggak pernah ngasih tau ke Mas Radi" tanya Zahra pada Radi
Ketika Radi mengetahui bahwa hari ini adalah hari ulangtahun Zahra, sedangkan Zahra malah lupa ultahnya sendiri
Mungkin gara gara drop total kemarin yang membuat ingatan Zahra belum sepenuhnya pulih kembali
Radi kembali tersenyum "Haduh! Zahra2" "Kan di buku nikah ada" balas Radi pada Zahra
Zahra mencoba untuk kembali mengingatnya "Hash!" "Iya juga sih" "Dasarnya Ara ini pelupa sih" "Sampai hal hal terpenting bagi hidup Ara kaya gini aja bisa lupa" balas Zahra
"Ara juga nggak kepikiran Mas, Ara malah lupa ultah Ara sendiri" Tambah Zahra lagi
"Makasih ya udah ngingetin, pantesan aja kemarin mas beliin Ara kalung, eh ga taunya hari ini ultah Ara" ucap Zahra pada Radi
Radi mengangguk senyum "Tuh kan Ara memang pelupa" "Mungkin kemarin Ara sempat Drop, jadi belum sepenuhnya pulih ingatan Ara" ucap Radi.
"Umur Ara sekarang berapa ?" tanya Radi pada Istrinya
"Kalo kemarin 18, jadi sekarang sudah 19 tahun" "Kalo umur mas berapa ?" Tanya Zahra
"Mas masih 17, Ara" balas Radi
"Ih, Mas masih muda, suka deh sama yang muda2" balas Zahra balik
Radi terkekeh kecil, "Ara juga kok" ucap Radi
Memang perbedaan umur mereka berdua, Zahra lebih tua satu tahun di banding dengan Radi yang berstatus sebagai suaminya saat ini
"Mas kapan ultahnya ?" Tanya Zahra balik
Radi Seperti berpikir. "Kalo nggak salah masih satu bulan lagi, dari hari ini" balas Radi
Zahra mengulum senyumnya. "Oh, Cepet Cepet ultah ya sayang biar sama sama tua kayak Ara" ucap Zahra pada Radi
Radi hanya mengangguk senyum,
"Mas"
"Iya Ara?"
"Mas tau nggak, kalo Ara dulu pas masih sekolah sering liat mas ngobrol di toilet sama teman2 Mas gitu" ucap Zahra tiba2
Radi mengerutkan keningnya. "K'kok bisa tau? Emang mas ngapain, ng'ngobrolin apa?" Tanya Radi
"Bisa lah, kan deketan tuh toiletnya" "Waktu Ara keluar toilet, Ara sering liat mas sama temen mas ngerokok disitu, bau asapnya sampai ke toilet perempuan" Balas Zahra
Radi meneguk salivanya, "Ekhem" "M'maaf ya Ara, d'dulu mas memang suka ngerokok" balas Radi balik
Zahra mengangguk mengerti, "Iya Mas" "Gapapa kok, itu kan dulu" "Sekarang jangan ngerokok lagi ya, Gak boleh, Ara nggak ngijinin Mas" pinta Zahra pada Radi
Radi mengusap2 pipi Zahra "Iya Ara" "Kita masih banyak kebutuhan, kalau mas ngerokok nanti uang hasil gaji mas kepotong" "Jadi mas putuskan untuk berhenti ngerokok saat itu juga" balas Radi
Zahra mengangguk "Iya, Ara percaya sama mas"
===[ NEXT ]===
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TBC
TERIMAKASIH SUDAH MELUANGKAN WAKTU UNTUK MEMBACA CERITAKU 🥰