" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 "
seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...
Tak terasa, waktu bergulir begitu cepat, 3 hari setelahnya Zahra kembali mual mual
Malam hari ketika Mereka berdua tengah tertidur pulas, Zahra bangkit dari tidur nya dan berlari ke arah kamar mandi
Radi yang merasakan ranjang nya bergoyang kencang, ia pun mengerjapkan matanya dan terbangun, setelah melihat ke sampingnya, ia tak menemukan Zahra
Melihat ada yang aneh, Radi pun membututi istrinya ke kamar mandi
Ia juga berharap kali ini, Istrinya tidak kenapa Napa
Sementara istrinya sudah berada di dalam kamar mandi, mual-mual nya terasa tak bisa dihindarkan
Terdengar juga tangisan dari Zahra di dalam kamar mandi, Ia seperti sudah tidak kuat menahannya lagi
Radi hanya terdiam berdiri menatap pintu luar kamar mandi yang sudah terkunci dari dalam
Ketika Radi ingin mengetuk pintunya, tiba2 Zahra sudah terlebih dahulu membukanya
CEKLIK! Zahra Terkejut, ia membelalakkan kedua matanya ketika Radi tiba2 berada di depan nya
Apa Radi mendengar tangisannya ?
Itulah yang ada dipikiran Zahra saat ini
Zahra meneguk salivanya Ia gemetar menatap Radi yang tengah berdiri tepat di depannya "R'Radi" "R'Radi k'kenapa ada disini ?" Tanya Zahra terbata bata kepada Radi
Terlihat wajah pucat zahra dan mata yang begitu senyap darinya ke arah Radi
"Ara kenapa sayang?" "Ara-- gabisa tidur ya?" Tanya Radi balik dengan wajah cemasnya
Radi yang melihat kantung mata milik Zahra tampak terlihat sangat jelas, Membuatnya semakin jelas, kalau istrinya tengah berbohong
"Jangan bohong Ara" "Aku gak suka kalo Ara bohong" "Siapa yang mengajari Ara bohong seperti itu?" tambah Radi pada Zahra
Zahra tak kembali memfokuskan tatapan matanya kearah Radi, ia lebih memilih menunduk. Ia jelas sangat takut, ketika Radi menatap nya seperti waktu itu
"Ara?" "Jawab pertanyaanku" pinta Radi lagi kepada Zahra dengan suara Beratnya
Zahra mengangguk pelan 2 kali
"I'iya Rad, s'sudah dari kemarin2 Ara- ga bisa tidur, m'maaf udah bohong sama Radi" balas Zahra
Bibirnya seperti menggigil, ia sangat takut, dalam keadaan seperti ini Zahra tidak bisa berbuat apa2
"Sudah berapa kali Ara ke kamar mandi dan mual mual seperti ini tanpa sepengetahuanku?" Tanya Radi lagi yang semakin penasaran
Zahra menggeleng pelan "Ara- Gatau Rad, s'sebelum Radi pulang kerja tadi Ara udah beberapa kali seperti ini" balas Zahra
"Apa Ara selalu menahannya waktu aku pulang?" Tanya Radi pada Zahra
Zahra meneguk salivanya, Zahra kembali mengangguk
Disaat itu juga, tiba2 Zahra kembali merasakan ingin mual mual lagi untuk kesekian kalinya
Ia segera masuk ke dalam kamar mandi tanpa mengunci pintu nya
Radi yang melihat hal itu pun juga iku masuk ke dalam kamar mandi mengikuti Zahra
Ia memijat pelan leher belakang Zahra, supaya Zahra bisa merasakan lega kembali
Dan tak ada yang keluar dari dalam mulut istrinya
Di rasa sudah mendingan, Radi kembali menatap Zahra
"A'Ara" "Apa selalu seperti ini, Ara mual mual tapi nggak ada yang keluar dari mulut Ara?" Tanya Radi kepada Zahra
Zahra kembali mengangguk
Radi menghela nafas "Kita periksa dokter ya sayang?" Pinta Radi kepada Zahra
"Tapi Rad-"
"Sudah, turuti ucapan aku Ara" "Kalo Ara nggak bisa tidur kayak gini lagi, Aku malah kasian lihat Ara kayak gini, Aku ga bisa biarin, Aku harus bisa jaga Ara" balas Radi menyela ucapan Zahra
"Mau ya sayang?" Pinta Radi lagi
Zahra hanya mengangguk
Tiba2, Zahra memeluk Radi
"R'Radi" "Maafin Ara yang suka bohong ini" "Ara janji ga'akan bohong lagi sama Radi" ucap Zahra pada Radi
Radi mengangguk "Iya" "Kali ini Aku maafin, jangan diulangi lagi ya, Kalau Ara benar benar tidak kuat, Ara bilang saja sama Aku, Aku bisa bawa Ara ke dokter" pinta Radi
"Aku akan benar2 marah kalo Ara nggak bilang sama Aku" tambah Radi
Zahra kembali memeluk erat Radi "Iya Radi"
Tak lama dari itu, Zahra sudah memejamkan matanya dan tertidur di dekapan Radi, Zahra benar benar merasa nyaman berada disitu
Radi segera menggendongnya ke kamar, dan merebahkan badan Zahra di atas Ranjang
Setelah itu, Ia menyela Rambut Zahra pelan, supaya Zahra tak terbangun
"Wajah Ara pucat banget" "Kenapa Ara bisa seperti ini?"
Radi menatap Zahra "Zahra" "Maafin Aku, kalo Kata2ku tadi terlalu keras buat kamu" "Aku hanya ingin kamu nurut sama aku, bukan maksud Aku berlaku kasar sama Zahra" "Aku cinta sama Zahra, Aku sayang sama Zahra, Aku nggak mau Zahra kenapa2" ucap Radi pada Zahra
===[ NEXT ]===
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.