36.

7.6K 196 2
                                        


Chapter 36
-36- Rumah sakit

°°

Keesokan harinya

☞ Di rumah sakit

Radi yang harap harap cemas menunggu Zahra di depan pintu ruang periksa nya

Tampak beberapa kali ia mondar mandir sembari menggigit jari nya

Tak lama Setelah itu dokternya pun keluar menemui Radi

CEKLIK!!

"Pak Radi"

"Eh-, i'iya Dok?"
"G'gimana keadaan istri saya dok? d'dia-- baik-baik saja kan? Dia nggak kenapa2 kan dok?" Tanya Radi cemas terbata bata

Ia terlihat sangat mencemaskan Kondisi Zahra

Bu dokter hanya mengangguk senyum ke arah Radi
"Iya, pak Radi tenang saja"
"Istri pak Radi baik baik saja, begitu juga kandungannya, bayi dalam kandungan ibu Zahra juga sehat" jelas Bu Dokter kepada Radi

Radi terkejut setelah mendengar ucapan sang dokter

Ia membelalakkan kedua matanya setelah mendengar penjelasan dari Dokter yang memeriksa Zahra barusan

Bibir Radi gemetar seketika mendengar bahwa istrinya tengah mengandung
"A'Apa dok?"
"B'bayi?" Tanya Radi tak puas

Bu dokter kembali mengangguk senyum
"Iya"

"M'maksud dokter apa??"
"S'saya-- benar2 nggak ngerti" ucap Radi lagi

Dokter tersebut mengerutkan keningnya
"Memangnya-- pak Radi belum pernah memeriksakan kandungan ibu Zahra sebelumnya ya? Kalo sebenernya Bu Zahra itu tengah hamil" Tanya Bu Dokter Balik

Radi menggeleng cepat
"S'saya nggak tau kalau istri saya hamil dok"

Dokter tersebut pun tersenyum,
"Ah, Begitu ya"
"yasudah, tadi saya sudah kasih tau pak Radi, sekarang silahkan pak Radi menemui Bu Zahra di dalam, mungkin Bu Zahra juga tidak tau kalau dia tengah hamil" pinta dokter tersebut kepada Radi

Radi mengangguk girang dan segera masuk ke dalam ruangan periksa menemui Zahra

Ceklik!

Terlihat Zahra yang sedang terbaring di atas ruang periksa

Ia berjalan ke arah Zahra, nampak langkah Radi sangat pelan

Sesampainya di samping Zahra, ia pun menggenggam tangan Zahra

Zahra mengerutkan keningnya ke arah Radi, ia justru dibingungkan oleh tingkah Radi
"R'Radi?"
"Kamu k'kenapa nangis? Ada apa Rad? Ara nggak papa kan?" Tanya Zahra pada radi

Radi masih menangis di dengan menaruh kening nya di genggaman Zahra
"Ara sakit apa Rad?"
"Kenapa Radi diam saja?" Tanya Zahra lagi

Radi mendongakkan wajahnya
"gapapa kok"
"G'gimana keadaan kamu?" Tanya Radi balik

"Kata dokter, Ara baik baik saja kok Rad"
"Tapi kenapa Radi tadi nangis?"
"Ara beneran baik baik saja kan? Dokter gak menyembunyikan sesuatu dari Ara kan?" Tanya Zahra lagi, seakan tak puasa dengan Jawaban Radi

"Ara?"

"I'iya, Kenapa Rad?"

Radi pun menaruh telapak tangannya di perut Zahra, ia mengusap2 pelan
"Ara-- hamil"

Seketika itu Zahra membelalakkan kedua matanya

"A'APA RAD??"
"ARA HAMIL??" Tanya Zahra lagi

Radi mengangguk cepat

"RADI SERIUS KAN?"
"RADI NGGAK BOHONG KAN RAD??"
"ARA BENERAN HAMIL KAN??" Tanya Zahra pada Radi ia juga seperti tak percaya setelah apa yang di ucapkan oleh suaminya

Radi kembali mengangguk cepat

Sang dokter yang berada di belakang Radi pun berjalan ke arah Zahra

"Iya Bu Zahra, Bu Zahra saat ini tengah mengandung" ucap Dokter, semakin memastikan kebenaran bahwa Zahra tengah Hamil

Zahra memeluk erat lengan Radi
"Hiks, Ara seneng dengar kabar ini Rad" seru Zahra girang kepada Radi

Radi juga tampak tersenyum ke arah Zahra
"Iya Ara, Aku juga senang"

"G'gimana kondisi kandungan saya dok?" Tanya Zahra pada dokter

"Kondisi kandungan Bu Zahra sehat"

"Untuk pak Radi, sekarang harus lebih memperhatikan istrinya ya" pinta Dokter kepada Radi

Radi mengangguk girang
"Iya dok, saya akan lebih perhatikan istri saya"

"Kalo ada apa2, bawa kesini saja, biar saya yang akan memeriksanya lagi" ucap Dokter lagi kepada mereka Berdua

"Iya dok, terima kasih"

°°

Setelah dari rumah dajit
didalam rumah

Mereka berdua langsung menelepon keluarga mereka masing masing

#RADI

ASSALAMUALAIKUM BUK ?

WA'ALAIKUMSALLAM

BUK

YA RADI , ADA APA ?
UANG NYA YANG RADI KIRIM MASIH CUKUP KOK

BUKAN ITU BUK
ARA HAMIL , ARA HAMIL CUCU IBUK DAN BAPAK

NAK ZAHRA MENANTU IBUK HAMIL ?

IYA BUK

ALHAMDULILLAH

YAUDAH BESOK IBUK KESANA SAMA BAPAK
KAMU JAGA MENANTU IBUK ,
JANGAN SAMPAI DIA KENAPA2

IYA BUK

ASSALAMUALAIKUM

WA'ALAIKUMSALLAM

WA'ALAIKUMSALLAM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Suamiku Adalah Adik KelaskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang