••
Di ruang keluarga,
Radi tengah menonton bola di tv sementara itu Zahra membuatkan Radi teh hangat di dapur
Setelah balik dari dapur, Zahra menuju ke ruang keluarga, ia meletakkan teh hangat nya di meja di depan Radi, lalu Zahra duduk di samping Radi
"Terimakasih ya dek" ucap Radi pada Zahra yang sudah membuatkan teh hangat untuk Radi
Zahra mengangguk senyum,
"Iya mas"Ketika tengah serius menonton bola tiba-tiba Radi mengalihkan pandangannya ke arah Zahra yang tengah memainkan ponselnya,
"Ada pesanan hijab ya?" Tanya Radi pada Zahra
Zahra mengalihkan pandangannya ke arah Radi dan mengangguk senyum,
"Iya mas, Alhamdulillah" balas Zahra"Tapi hijab yang di pesan masih tahap pengiriman, mungkin besok baru sampai" jelas Zahra pada Radi
Radi mengangguk mengerti,
"Ah, begitu ya" balas RadiZahra hanya mengangguk senyum, ia kembali fokus ke ponselnya,
Tak lama dari itu,
"Dek"Zahra kembali mengalihkan pandangannya ke arah Radi,
"Iya mas?""Em-- baju koko sama sarung yang ada di dekat almari yang ada di toko adek harganya berapa?" Tanya Radi pada Zahra
Zahra seperti berpikir,
"Baju Koko di dekat almari sama sarung?" Tanya Zahra lagi memastikanRadi mengangguk,
"Iya dek""Sebentar mas, adek ingat-ingat dulu" ucap Zahra pada Radi
"Em, 120 kayaknya mas"
"Tapi kalo yang sarung harganya 47"
"Soalnya bahannya adem gitu jadi agak mahal, beda bahan sama baju koko yang lain yang ada di toko adek" jelas Zahra pada RadiRadi mengangguk mengerti,
"Memangnya ada apa mas? Bapak-bapak komplek ada yang pesan lewat mas Radi ya? Atau teman mas Radi pesan lewat mas Radi?" Tanya Zahra pada Radi
Radi menggeleng cepat,
"Ndak ada kok dek" balas Radi"Sebenarnya-- mas dek yang mau beli" jelas Radi pada Zahra
Zahra mengerutkan keningnya, ketika Radi mengatakan bahwa akan membeli baju Koko di tokonya
"Lho, k'kenapa-- mas harus beli?"
"Kan toko itu punya adek, jadi-- punya mas juga, mas Ndak perlu beli" balas Zahra pada RadiRadi menghela nafas dan mengangguk,
"Mas itu harus mendukung usaha adek, Adek susah payah mendirikan toko dengan hasil tabungan adek selama ini, masa mas minta gitu aja" jelas Radi lagi, ia tersenyumZahra menundukkan wajahnya,
"Tapi kan mas, uang tabungan adek kan dari hasil kerja mas selama ini, itu murni dari keringat mas sendiri" ucap ZahraRadi tersenyum,
"Uang yang sudah mas berikan ke adek, Ndak bisa mas tagih lagi, mas ikhlas menafkahi Adek lahir batin" balas Radi lagiMelihat Zahra yang malah tertunduk membuat Radi mengusap-usap rambut Zahra dan menciumnya,
"Dek, Mas beli ya" pinta radi pada Zahra
Zahra tak enak hati pada Radi yang hendak membelinya karena sebenarnya Radi bisa saja memilikinya tanpa harus membelinya terlebih dahulu
"Sebenarnya sarung sama baju Koko itu buat bapak di kampung, karena lusa ini bapak ulang tahun, masa mas ngasih kado ke bapak dengan cara mas minta-minta sama adek, alangkah baiknya mas beli saja sama adek" jelas Radi pada Zahra
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Fiksi Remaja" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...