...106. (7) SEASON [6]💞

597 61 10
                                    

..

Setelah adzan Dzuhur
Papah dan mamah yang sudah bersiap2 untuk pulang

Radi mengantar papah sampai di gerbang pintu Caffe

Mamah dan Ais lebih dulu masuk ke dalam mobil

Sebelum masuk ke dalam mobil, papah kembali menoleh ke arah Radi

"Radi" panggil papah pada Radi

Radi pun menoleh ke arah papah,
"Iya pah?"

"Apa ada yang ketinggalan ya? Biar Radi ambilin saja" tanya Radi pada papah

Papah menggeleng senyum,
"Eh, nggak ada kok Radi"
"Papah cuma mau ngasih sesuatu" balas papah

Radi mengerutkan keningnya,
"Sesuatu?"

Papah mengangguk senyum,
"Iya"

"Em"
"Apa pah?" Tanya Radi pada papah agak penasaran

Papah merogoh sakunya,
Sesuatu yang keluar dari sakunya adalah gantungan kunci cantik,
"Terima ini"
"Dan berikan ini untuk Zahira, cucuku" pinta papah pada Radi

"Radi"
"Papah belum sempat berbicara dengan Zahira, papah rindu sama dia"
"Kalo saja dia ada disini, pasti papah akan memberikannya langsung kepadanya" ucap papah

Radi mengangguk mengerti, ia menerima gantungan kunci tersebut dan akan memberikannya kepada Zahira,
"Nanti-- Radi berikan sama Zahira" balas Radi

Papah mengangguk senyum,
"Terimakasih Radi"

"Bilang juga, kakeknya rindu sama dia" ucap papah pada Radi

Radi mengangguk dengan sedikit senyumnya,
"Baik pah"
"Nanti akan Radi sampaikan ke Zahira nya"

"Kalo begitu, papah pamit dulu" ucap papah pad Radi

Radi kembali mengangguk
"Iya pah"

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsallam"

°°

-Malamnya

Setelah makan malam,

Zahra meminta Radi untuk mengajaknya ke rooftop

Radi pun menyanggupinya, ia menuntun Zahra sampai rooftop

Zahra pun duduk sembari melihat keindahan di malam itu, sementara itu Radi duduk di sampingnya

"Adek bosen ya dikamar terus?" Tanya Radi pada Zahra

Zahra menggeleng,
"Ndak juga mas"
"Ada ibuk juga yang ajak ngobrol, Adek minta kesini sama mas karena emang pengen ada suasana baru aja" jelas Zahra pada Radi

Radi mengangguk mengerti,

"Mas" panggil Zahra pada Radi

Radi kembali menoleh ke arah Zahra,
"Iya dek?"

Zahra tersenyum,
"Tadi tuh adek senang mamah sama papah kesini tadi pagi" ucap Zahra pada Radi

Melihat senyum Zahra yang kembali ceria

Radi tersenyum,
"Mas juga senang dek"
"Memang itu kan yang diharapkan sama Adek, mamah sama papah perhatian sama Adek, terutama papah"

Zahra mengangguk senyum,
"Iya Mas"

"Berkat ucapan mas"
"Papah bener2 berubah ya, papah Ndak seperti dulu lagi, yang selalu mementingkan pekerjaan dibandingkan keluarga nya sendiri" ucap Zahra

Radi mengusap2 tangan Zahra lembut,
"Dek"
"Mas sendiri ndak pernah merubah papah menjadi lebih baik"
"Papah kamu yang sadar sama apa yang sudah beliau lakukan selama ini, beliau ingin memperbaiki kesalahannya di masa lalu, dengan cara beliau lebih memperhatikan keluarganya" jelas Radi pada Zahra

Suamiku Adalah Adik KelaskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang