" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 "
seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...
Setelah mengganti baju, Radi kembali mendekat ke arah Zahra
"Sayang" panggil Radi pada Zahra
Zahra menoleh ke arah radi "Eh iya mas ?"
Radi melihat Zahira yang sudah tertidur di gendongan Zahra "Baru ditinggal bentar kok udah tidur aja" ucap Radi pada Zahra
Zahra tersenyum menatap Zahira yang tengah tertidur lelap dalam gendongannya "Iya nih mas, Zahira tadi haus kayaknya, jadi Adek susuin dikit langsung tidur" balas Zahra
Radi Mengangguk mengerti "Padahal kan mas lagi pengen gendong dia, malah cepet banget tidurnya" ucap Radi lagi
Zahra hanya tersenyum "Aku udah tidur ayah, besok saja ayah gendong nya" celetuk Zahra
Radi terkekeh kecil "Kamu ini ya, ada2 aja"
Radi tersenyum menatap Zahra yang sedang mengusap usap lembut pipi Zahira, wajah Zahra nampak begitu senang malam ini
Tak lama tiba2 Radi menarik pelan pinggang Zahra
"Eh, K-kenapa mas ?" Pekik Zahra
"Kita tidur bertiga saja di atas Ranjang, Zahira taruh saja di tengah tengah kita" pinta Radi pada Zahra tiba2
"Eh-- beneran mas ??" "Apa nanti mas nggak keganggu tidurnya ?" Tanya Zahra lagi
Radi hanya tersenyum "Nggak dek, Mas sama sekali nggak keganggu kok" "Yah, biar mas juga bisa dekat dengan Zahira" pinta Radi lagi
Zahra Mengangguk senyum "Iya mas"
Zahra pun menaruh Zahira di tengah tengah mereka
Radi dan Zahra, mereka berdua menatap wajah mungil Zahira yang tengah tertidur
"Dek"
"Ya?"
"Mas besok libur, Adek mau jalan ? Kalau mau, ajak Zahira sekalian" Tawar Radi pada Zahra
Zahra menggeleng cepat "Jangan dulu deh mas, usia Zahira baru beberapa Minggu ini, takutnya kalo kita ajak Zahira keluar rumah nanti dia kenapa Napa"
Radi Mengangguk mengerti "Bener juga sih kata Adek"
"Mas pengen banget ngajak Adek jalan ya ?" Tanya Zahra balik
Radi Mengangguk senyum "Iya, sebenernya, tapi gapapa lah, nanti kalo Zahira udah besaran juga kita bisa ngajak dia juga kan" balas Radi
"Iya mas"
"Oh iya mas"
"Iya dek?"
"Sabun bayi sama bedak bayi milik Zahira hampir habis" ucap Zahra pada Radi
"Iya besok mas belikan lagi, Adek tenang aja"
"Ah iya mas, Minyak goreng juga mas udah tinggal dikit" ucap Zahra lagi sembari senyum menampilkan giginya ke arah Radi
"Iya sekalian besok mas belikan juga" balas Radi lagi
"Eh bentar mas, ada lagi, bentar Adek pikir2 dulu"
Radi mengangkat satu alisnya "Apa?"
"Terasi sama garam juga" ucap Zahra
Radi hanya tersenyum dan Kembali Mengangguk "Iya, itu juga sekalian mas beli nanti" balas Radi lagi
"Mas"
Radi kembali mengangkat satu alisnya "Masih Ada lagi ya ?"
"Hehe, iya mas" "Sabar ya, jangan marah" pinta Zahra lembut pada Radi
"Enggak kok" "Yaudah, apa yang masih kurang lagi?? Biar sekalian besok mas belikan" Tanya Radi lagi pada Zahra
"Es krim, Adek pengen es krim" ucap Zahra
"=_=" "Z-Zahra"
"K-kenapa mas?? Mas keberatan ya, yaudah deh, es krimnya gausah aja mas beli barang barang yang hampir habis tadi"
"Bukan, bukan begitu"
"Trus?"
"M-mas lupa, t-tadi Adek nyuruh mas beli apa saja?" Tanya Radi lagi
"Huh, Adek kira mas marah tadi" Zahra kembali berpikir "Sabun bayi, bedak bayi, garam, terasi, minyak goreng, udah itu aja" ucap Zahra
"Es krimnya gak jadi ?" Tanya Radi lagi
Zahra menggeleng manyun
"Beneran nggak jadi nih ?" Tanya Radi lagi, ia seperti sedang menggoda Zahra
"Yaudah deh, kalo mas maksa"
Radi pun terkekeh mendengar Jawaban Zahra "Siapa yang maksa Adek"
"Tadi mas sendiri nawarin Mulu, ya Adek ga punya pilihan lain selain mau" balas Zahra manyun
Radi pun tersenyum "Iya iya, besok mas beliin 5" ucap Radi sembari menampilkan ke empat jarinya
"Lagian kalo lima Jarinya mas kurang satu, beli sepuluh sekalian" ucap Zahra kesal "Jangan boros boros ah, beli satu aja" pinta Zahra pada Radi