..
Di sisi pintu, Zahira yang mendengarkan percakapan kedua orangtuanya hanya bisa termangu
Ia tak berani masuk kedalam kamar kedua orangtuanya meskipun pintu kamar kedua orangtuanya terbuka lebar
-Di dalam kamar
Radi yang masih menaruh Zahra dalam dekapannya,
"Sudah dek"
"Mas sudah ada disini, dan akan menjaga Adek"
"Kejadian tadi, mungkin suatu pengingat bagi mas, agar Ndak pergi jauh terlalu lama meninggalkan Adek disini" jelas Radi pada Zahra
Zahra mengangguk dengan sedikit senyumnya,
-Di sisi pintu kamar,
Zahira yang masih berdiri menyenderkan punggungnya di tembok, tiba2 di kejutkan oleh Rendi yang baru saja bangun dari tidurnya
"Kak!" Panggil Rendi pada sang kakak,
Zahira langsung mengalihkan pandangannya ke arah Rendi,
"Eh, R'Rendi" balas Zahira
Rendi mengerutkan keningnya, kenapa sang kakak malah berada di sisi pintu kamar sang ibu,
"Kenapa kakak disini?"
"Bunda mana?" Tanya Rendi pada Zahira
"Eh, R'Rendi?"
"Eh, jangan masuk dek!!" Pinta Zahira pada Rendi
Rendi menghiraukan ucapan Zahira, tetap saja ia masuk ke dalam kamar kedua orangtuanya,
Melihat Rendi yang masuk ke dalam kamar kedua orangtuanya, Zahira pun langsung mengusap2 pelipisnya,
Karena sebelum Rendi datang tadi, situasi sang ayah dan bunda masih ada sedikit ketegangan di antara keduanya
Sembari mengucek kedua matanya,
"Bunda"
"Endi lap--
Ketika selesai mengerjapkan kedua matanya, Rendi melihat sang ayah yang duduk di samping sang ibu
"Ayah!?"
Radi dan Zahra mengalihkan pandangannya ke arah Rendi,
"Eh, anak ayah udah bangun ya?"
"Gimana tidurnya? Nyenyak Ndak?" Tanya Radi pada Rendi
"AYAHHHH!!!!"
Rendi pun segera berlari menuju ke arah Radi yang tengah duduk di samping sang ibu
Dengan membentangkan kedua tangannya, Radi langsung memeluk Rendi yang tengah berlari ke arahnya
Setelah berada di dekapan sang ayah, Rendi pun menatap wajah sang ayah
"Ayah!"
"Ayah kapan pulang?"
"Ayah kok ngga bilang sama Endi?"
"Ayah Ndak sayang ya sama Endi? Kok ayah lama banget di sana? Ayah ngapain aja disana? Endi kan pengen dibelikan esklim sama ayah, tapi ayah ngga pulang pulang" Tanya Rendi dengan nada polos nya
Zahra sedikit tersenyum, ia mengusap2 rambut Rendi,
"Em, Sayang"
"Satu satu dulu ya kalo nanya sama ayah" ucap Zahra pada Rendi
Radi kembali mengalihkan pandangannya ke arah Zahra, ia sedikit tersenyum,
"Ndak apa-apa Bun, namanya juga udah beberapa hari Ndak bertemu" balas Radi pada Zahra
"Nanti beli esklim bisa kan yah?" Tanya Rendi pada Radi
Radi mengangguk senyum,
"Boleh"
"Kamu ajak kakak kamu juga ya"
"Kita beli eskrim sama-sama" ucap Radi pada Rendi
"HORE!!! ADA KAKAK JUGA!!" Pekik Rendi yang tidak bisa lagi menyembunyikan rasa senangnya
Zahira yang masih berada di sisi pintu pun menghela nafas dan tersenyum
"A'ayah-- Ndak istirahat dulu? Ayah kan baru balik, nanti ayah kecapekan lho" pinta Zahra pada Radi, Zahra meminta Radi untuk istirahat saja terlebih dahulu
Radi mengangguk mengerti, ia tersenyum,
"Iya Bun"
"Setelah ayah keluar sama Rendi dan Zahira sebentar, setelah itu ayah istirahat" balas Radi pada Zahra
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Teen Fiction" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...
