6. TERIKAT DI GUDANG

16.3K 399 4
                                    

==> INFO

CHAPTER INI MENGANDUNG UNSUR DEWASA HARAP BIJAK DALAM MEMBACA YA TEMAN

•••••

6 | Terikat


Radi pun mulai mengerjakan soal yang diberikan oleh Zahra, dari mulai setengahnya sampai soal uji kompetensi lainya

Kantin sekolah
17:47 sore

Tak terasa waktu menunjukan hampir jam 6 sore, akan tetapi sedari tadi Zahra belum berbicara apapun setelah kesanggupan Radi mengerjakan soal nya

Radi pun mulai melirik ke arah Zahra yang tengah fokus dalam mengerjakan soalnya

Semakin lama melirik
Radi benar benar terpesona dengan kecantikan Zahra, ia tersenyum ke arah Zahra tanpa Zahra sadari

Cewek ini
S

erius banget
Dia justru menikmatinya

Cantik
Iya, cantik banget
Tapi-- ini udah petang

Gue ajak dia pulang aja
Jangan sampai Zahra kenapa Napa

Gumam Radi dalam hati

Apa Radi menjatuhkan hatinya kepada Zahra saat itu juga??

Ya ! Mungkin saja

Radi memberanikan dirinya memulai pembicaraan, walaupun sebenarnya dia masih ragu

"Em-- Kak" panggil Radi tiba2 pada Zahra

"Hmm?"
"Kenapa Rad? Ada yang sulit?" Balas Zahra pendek, tanpa menoleh ke arah Radi, seperti nya ia masih fokus dalam mengerjakan soalnya

Radi menggeleng cepat,
"Eh-, enggak, bukan itu"

"Iya?trus?"

"Em-, k'kelihatanya-- kakak antusias banget ya?" Tanya Radi lagi

Zahra pun menghela nafas pelan,
"Yah gitu deh Rad"
"Sebenernya gue pengen banget buat orang tua gue bangga sama prestasi gue sendiri"
"Gue juga pengen bangga bukan karena latar belakang orang tua gue" Jawabnya

Radi mengerutkan keningnya
Ketika Zahra mulai membicarakan tentang kedua orangtuanya
"O'orang tua kakak?"
"M'maaf sebelumnya, m'memangnya, orang tua kakak kenapa?" Tanya Radi pada Zahra

"Orang tua gue itu pemimpin perusahaan di pusat kota"
"Tapi gue nggak mau kalo kelulusan sama prestasi gue itu di sangkut pautin sama orang tau gue, pengen nya gue usaha sendiri" jelas Zahra pada Radi

Di ketahui bahwa Zahra adalah anak dari pemimpin perusahaan Welly Group yang sangat kaya raya

Zahra pun menceritakan latar belakangnya orang tuanya kepada Radi saat itu juga

Sejak detik itu Radi merasa bahwa dia tidak pantas berada di samping Zahra, karena Radi berpikir bahwa ia hanya anak dari buruh desa biasa

Sejak saat itu Radi juga agak merasa canggung terhadap Zahra

Zahra mengerutkan keningnya
"Kenapa? Kok kelihatan canggung?" Tanya Zahra kepada Radi, Radi yang terlihat cukup canggung ketika zahra memberi tahu identitas orang tuanya

"Eh Gapapa2, m'maaf terus terang aja, gue hanya anak dari buruh desa biasa, jadi maaf kalau omongan gue tadi agak kasar ke kakak, sekali lagi gue minta maaf" Balas Radi

Suamiku Adalah Adik KelaskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang