..
Pagi harinya
Radi yang baru saja bangun tidur, ia berjalan menuju ke arah dapur
Ia mengintip Zahra dari balik tirai dapur, terlihat Zahra tengah memasak
Melihat hal itu, Radi pun berjalan ke arah Zahra
"Bunda" panggil Radi pada Zahra
Zahra menoleh ke arah Radi
"Eh, Ayah"
"Udah bangun aja" ucap Zahra pada Radi, tersenyum"Mau di cek sekarang?" Tanya Radi pada Zahra
Zahra mengerutkan keningnya
"Eh, m'memangnya-- Ayah udah beli Tespek nya?" Tanya Zahra pada RadiRadi menggeleng
"Belum sih Bun"
"Agak siangan dikit aja, takutnya supermarket belum buka" balas RadiZahra pun mengangguk
Ia kembali mengalihkan pandangannya ke arah masakannya"Ayah kaya udah nggak sabar gitu, ayah pengen banget ya bunda hamil lagi?" Tanya Zahra pada Radi
Radi pun menghela nafas
"Em--, Sebenarnya sih pengen"
"Tapi-- kalo Allah belum berkehendak ya kita bisa apa Bun" balas Radi"APA YAH??"
"BUNDA HAMIL LAGI??"
"ARA BAKAL PUNYA DEDEK YA???" Tanya Zahira yang tak sengaja mendengar sedikit obrolan kedua orangnyaRadi dan Zahra pun terkejut seketika dan menoleh cepat ke arah Zahira yang tiba2 berada di dapur
"Eh, A'Ara-- em-- M'Maksud Ayah, b'belum pasti Ara, kandungan bunda kamu belum di cek sayang" balas Radi agak gugup
"I'iya kan bunda?" Tanya Radi seperti meminta Zahra membantu mengiyakan jawabannya
Zahra pun mengangguk
"Eh, i'iya sayang, Ayah kamu-- benar, bunda juga belum tentu hamil" balas Zahra sama gugupnyaZahira pun mengangguk mengerti
"Oh gitu ya" balas Zahira senyum"Bunda, Ara laper" ucap Zahira pada sang ibu
Zahra mengusap2 pipi Zahira
"Iya sayang, sebentar ya, bunda juga sudah hampir selesai masaknya, Ara tunggu di ruang makan dulu ya" pinta Zahra pada sang putri untuk menunggu masakan buatan Zahra di ruang makan••
Setelah sarapan dan Zahira juga baru saja berangkat sekolah
Melihat Radi yang berjalan keluar
"Mau buka kedai sekarang Yah?" Tanya Zahra pada RadiRadi menoleh ke arah Zahra
"Ndak, nanti aja Bunda, ayah keluar cuma mau bersihin debu di meja kedai" balas RadiZahra mengangguk
"Iya"••
-kedai
Ketika tengah mengelap beberapa meja kedai, tiba2 datanglah Pak RT
"Assalamualaikum, Pak Radi" salam pak RT pada Radi
"Wa'alaikumsallam" balas Radi sembari menoleh
"Eh, Pak RT" ucap Radi
"Ada apa ya pak RT?" Tanya Radi pada pak RT
"Eh, em sebelum itu silahkan duduk dulu, Ndak enak sama pak RT kalo ngobrolnya sambil berdiri" pinta Radi pada Pak RT
Pak RT pun mengangguk senyum
"Wah, terimakasih pak Radi" balas pak RT
Di perbicangan Radi dengan pak RT tersebut membicarakan tentang bedug masjid yang sudah tua lapuk dan juga sedikit bolong2
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Ficção Adolescente" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...