Suamiku adalah adik kelasku

45 2 0
                                        


Di luar Caffe, ketika hendak melamar pekerjaan di perusahaan yang di rekomendasikan oleh ayah Hesselia

"Naik motor ku aja ya"
"Kamu bonceng aku saja di belakang" pinta Zahira pada Hessel

Hesselia seperti berpikir,
"Apa lebih enak naik mobil aja biar kita bisa ngobrol santai" pinta Hessel balik pada Zahira

Hesselia datang ke rumah Zahira mengendarai sebuah mobil milik orang tuanya, Hesselia adalah anak dari orang berada, ia melamar pekerjaan hanya ingin mengisi waktu luangnya sebelum ia berangkat ke Singapura 6 bulan lagi

Zahira meneguk salivanya,
"Em, apa sebaiknya kita naik motor saja, lagian kita kan cuma mau melamar pekerjaan"

Hesselia mengangguk senyum,
"Oke oke, baik"
"Ngga apa-apa"
"Kalau begitu mobil ku biar di sini saja ya" pinta Hesselia pada Zahira

Zahira mengangguk senyum,
"Iya ngga apa apa"
"Aman kok, santai" balas Zahira

Akhirnya mereka berdua pun melamar pekerjaan berboncengan dengan mengendarai sepeda motor milik Zahira

Di perjalanan menuju ke tempat mereka melamar pekerjaan,

Hesselia bertanya kepada Zahira,
"Kamu suka sama mas barista tadi ya?" Tanya Hesselia pada Zahira

Zahira meneguk salivanya,
"Eh, m'maksud nya-- kak Tama?" Tanya Zahira pada Hessel

"Iya itu, aku ngga tau namanya, mungkin yang itu, kamu suka ya?" balas Hesselia, dan kembali bertanya apakah Zahira menyukai Tama

Karena sudah terlalu kesal dengan Tama yang tak kunjung membalas perasaannya,
Zahira pun mengangguk
"Iya memang"
"Tapi dia ngga peka" jelas Zahira

"Kelihatan kok dari wajah kamu tadi"
"Tapi kamu yakin sama mas mas tadi?" Tanya Hesselia pada Zahira

Zahira mengangguk, namun ia menanyakan balik kepada Hesselia apa maksud dari perkataannya
"Y'yakin yakin aja"
"Dia baik dan Sholeh" balas Zahira pada Hesselia

"Bagaimana dengan Fahri?" Tanya Hesselia pada Zahira

Zahira meneguk salivanya, Hesselia menanyakan sang mantan pacar dari Zahira
"Fahri---
"Dia-- baik kok"
"Tapi-- sayangnya aku udah move on dari dia, lagian yang minta putus bukan aku" jelas Zahira pada Hesselia

Hesselia mengangguk mengerti,
"Maaf ya Zahira, kalah aku nanya nanya begini, soalnya kamu akhir akhir ini ngga murung lagi kaya dulu setelah ngga sama Fahri, aku seneng lihatnya"

Zahira mengangguk senyum,
Ia tau maksud dari Hesselia menanyakan hal hal tadi kepada Zahira, hanya memastikan bahwa Zahira baik baik saja,
"Iya, terimakasih ya sudah peduli denganku"

"Iya sama sama"
"Kita kan sahabat" Balas Hesselia senyum

°°

Sesampainya di perusahaan tersebut, Zahira pun memarkirkan motornya dan menuju ke tempat loker yang sudah di sediakan

Zahira salah fokus dengan perusahaan yang begitu besarnya,
"Perusahaan sebesar ini apa mau menerima kita yang baru saja lulus SMA?" Tanya Zahira pada Hesselia

Hesselia terkekeh mendengarnya,
"Kita bekerja bukan di kantornya, Zahira, kita kan kerja di bagian finishing, pemborongan"

Zahira mengangguk,
"Ah, begitu ya"
"Aku jadi ragu begini"

"Udah tenang saja, ayo ikut aku"
"Kita langsung ke loker yang ada di sana" ucap Hesselia pada Zahira sembari berjalan menuju ke  arah loker yang ia tuju

Di dalam loker terdapat 2 orang penjaga yang siap menerima loker dan mengantarkan ke pihak perusahaan untuk di tindaklanjuti

"Pak, ini surat lamaran kami berdua" ucap Zahira pada salah satu satpam yang menjaga loket loker

Suamiku Adalah Adik KelaskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang