..
Setelah obrolan tadi,
Radi kembali menuntun Zahra kembali ke kamarBaru saja masuk dari pintu depan,
Ibu yang sedari tadi berada di ruang tamu,
"Radi, Rara"
"Udah mau ke kamar ya?" Tanya ibu pada mereka berduaRadi dan Zahra menoleh ke arah ibu, mereka mengangguk senyum,
"Ibu-- dari tadi menunggu disini?" Tanya Zahra pada ibuIbu mengangguk senyum,
"Iya Rara"
"Ibu lagi tasbihan sebentar disini, biar hawanya lebih tenang" balas ibu pada ZahraZahra mengangguk mengerti,
Zahra mendekat ke arah ibu,
"Kok Ibu Ndak ke atas aja nemuin Rara, di atas juga pemandangannya bagus Bu, bisa lebih tenang juga" ucap Zahra pada ibuIbu tersenyum, ia mengusap2 rambut Zahra,
"Ndak Rara"
"Ibu disini saja, tadi disini juga ada bapak, tapi bapak lagi ada di dapur, nyuci gelas kopi yang dia buat tadi" balas ibu pada ZahraZahra mengangguk mengerti,
"Begitu ya Bu"Ibu tersenyum,
"Iya Rara, Yasudah"
"Ini sudah malam"
"Radi, Rara"
"Kalian butuh istirahat" pinta ibu pada mereka berdua"Iya Ibu"
°°
-Di tengah malam-
Rendi menggeliat
Zahra yang merasa ada sesuatu yang bergerak di sampingnya, ia mengerjapkan kedua matanya
Dan menoleh ke arah Rendi, mendapati Rendi yang terbangun,
Dengan sedikit rengekan bayinya,
"Rendi"
"Kamu bangun ya" ucap Zahra pada RendiZahra berpikir bahwa Rendi akan menangis semalaman, tak lama dari itu Zahra pun langsung menyusuinya
"Sini, sama Bunda" ucap Zahra lembut,
Satu persatu Zahra membuka kancing bajunya hingga setengah terbukaZahra langsung menyusui Rendi saat itu juga
Ia mengusap2 rambut Rendi lembut
Beruntung Rendi tidak menangis ataupun merengek kencang, ia hanya menggeliat dan sedikit merengek
"Jangan nangis ya sayang"
"Ayah kamu lagi tidur, kasian kalo dia bangun" ucap Zahra pada RendiTak lama dari itu, Rendi kembali tidur pulas bersamaan dengan Zahra dengan kancing baju yang sedikit terbuka
°°
-Subuh nya-
Zahra mengerjapkan kedua matanya, ia sadar bahwa semalaman ia belum mengancingkan bajunya kembali setelah menyusui Rendi
Sembari mengancingkan bajunya, ia melihat Radi yang sudah bangun lebih dulu, Radi nampak sudah rapi untuk berangkat ke masjid menunaikan sholat subuh,
Awalnya Radi hanya menghadap kaca untuk Merapikan kopiahnya, namun setelah itu menoleh ke arah Zahra,
"Dek" ucap Radi pada Zahra"Eh, iya Mas?" Balas Zahra
"Tadi malam Rendi bangun kan?" tanya tadi pada Zahra
Zahra mengangguk, tapi darimana suaminya tau padahal Radi tidak terbangun,
"Lho, kok mas tau?"
"Mas denger rengekan Rendi ya?" Tanya Zahra pada RadiRadi menggeleng sedikit senyum,
"Ndak kok Dek"
"Mas Ndak sengaja tadi lihat Kancing baju Adek kebuka"
"Adek pasti habis nyusuin Rendi semalaman" balas Radi pada ZahraZahra pun kembali mengangguk,
"Eh, i'iya" balas Zahra"Tapi-- Ndak lama kok mas, Rendi juga Ndak nangis kenceng" balas Zahra
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Dla nastolatków" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...