-131- SEASON 8 (12)

292 28 1
                                    

..

Di malam itu,

Fahri sangat Pacar dari Zahira menghubungi Zahira, bahwa sang pacar tidak akan melanjutkan hubungannya dengan Zahira

Di karenakan sang pacar akan ikut bersama kedua orangtuanya ke luar Jawa dan menetap di salah satu kota di provinsi Sumatera

Zahira masih berkata dia bisa melakukan hubungan jarak jauh dengan sang pacar, namun sang pacar sadar bahwa berhubungan jauh atau (LDR) bakal sangat sulit di lakukan apalagi jarak yang sangat jauh

Akhirnya Zahira benar-benar harus menerima kenyataan bahwa sang pacar tidak lagi berhubungan dengan nya saat itu

Kesedihan Zahira di malam itu tidak lagi terbendung, ia menangis sesenggukan di dalam kamar, hingga sang ibu mengetahui hal itu

"Hiks"
"Hiks"
"Kenapa--
"Kenapa Fahri gitu sih"

"Hiks"
"Jahat"

Zahra memasuki kamar tersebut,
Ia juga langsung menutup pintu kamar rapat-rapat,

Ceklik!
"Kenapa sayang?"
"Kok malah nangis?"
"Ada apa Ara?" Tanya Zahra ada Zahira

Zahira memeluk Zahra,
"Kenapa Bun"
"Kenapa Fahri putusin Ara, hiks"

Hal itu, membuat Zahra terkejut, ia mengerutkan keningnya,
"A'Apa?"
"P'pacar kamu-- putusin kamu?" Tanya Zahra pada Zahira

Zahira mengangguk,
"Hiks hiks"
"Iya"

"Ah, begitu ya"
"Sini, duduk dulu di samping bunda"
"Tarik nafas kamu, dan cerita sama bunda" pinta Zahra pada Zahira

Zahira mengangguk mengerti,

Ia menjelaskan pada sang ibu tentang Fahri yang memutuskan untuk tidak lagi berhubungan dengan Zahira

Zahra mendengarkan cerita dari Zahira, dan Zahra memahaminya

Zahra menghela nafas, ia sedikit tersenyum,
"Sudah"
"Kamu juga harus bisa menghargai dia, dia ikut bersama kedua orangtuanya di sana, dan menetap di sana, itu adalah keputusan terbaiknya untuk saat ini"
"Bunda juga mohon, kamu hargai dia, meskipun kamu mencintainya" jelas Zahra pada Zahira

"Sudah baik dia terus terang seperti ini Zahira, dari pada kamu masih berhubungan jauh, tapi-- dia Ndak ada kepastian menemui kamu, bahkan malah mendua disana, kamu juga Ndak tau kan apa yang dia lakukan di sana" tambah Zahra lagi

"Hiks"
"Hiks"

"Hiks, Kenapa, hiks"
"Cari laki-laki seperti ayah itu sulit sih" ucap Zahira pada Zahra

"Ara pikir, hiks, Fahri itu sifatnya kaya ayah, jadi Ara mau jadi pacar Fahri" tambah Zahira pada sang ibu,

Zahra seperti berpikir,
"Laki laki yang seperti ayah kamu?" Tanya Zahra pada Zahira

Zahira mengangguk,

Zahra menghela nafas,
Ia sedikit tersenyum,
"Kamu ini ada-ada aja Ara"
"Bunda aja Ndak mau kalo ayah kamu ada 2 di dunia ini" ucap Zahra pada Zahira

"Maksud Ara itu sifatnya" balas Zahira

"Ada kok" balas Zahra, sembari tersenyum,

Zahira mengerutkan keningnya,
"Eh, s'siapa bun?"

Zahra mengusap2 pipi Zahira,
"Nanti kamu juga tau"
"Bunda Ndak mungkin salah pilih"

°°

Di ruangan lain, Radi tengah menelepon salah satu karyawan kepercayaan nya

-Radi>Tama
"Tama"

-Tama>Radi
"Iya pak Radi?"
"Em, a'ada apa ya pak?"

-Radi>Tama
"Besok bisa kembali bekerja di Caffe, kabarin anak-anak yang lain ya, soalnya saya ndak bisa ngasih kabar satu persatu"

Suamiku Adalah Adik KelaskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang