suamiku Adik kelasku (new)

62 5 1
                                        

..

Ais pun keluar dari ruangan meeting tersebut, dengan perasaan marah nya

Boy yang melihat hal itu pun khawatir dengan keadaan Ais, ia tau betul bagaimana kondisi perusahaan yang sedang tidak baik baik saja

Namun Boy hanyalah karyawan kantor yang tak memiliki andil apapun, sehingga ia tak bisa berbuat banyak

Dalam perjalanan kembali menuju ruangan nya, Boy berbincang dengan pak Angga

"Menurut pak Boy, siapa yang patut di salahkan dalam hal ini?" Tanya pak Angga ada Boy

Boy menghela nafas,
"Saya belum tau pasti siapa yang patut di salahkan, tapi setidaknya tidak memperburuk keadaan"

"Kondisi keuangan perusahaan sedang nggak baik pak Angga, seharusnya senior Melani jangan meminta pengusulan dana sebesar itu, itu hanya akan memancing kemarahan dari Ais" ucap Boy pada Angga

Kita sudah mengenal pak Angga, beliau adalah Kabag di bagian Finishing

Pak Angga menghela nafas panjang, ia mengangguk, mengerti
"Pak Boy, Apa kita harus menunggu kehadiran Pak Radi, untuk menyelesaikan masalah ini semua?" Tanya Pak Angga pada Boy

Boy mengerutkan keningnya,
"Radi?"

Pak Angga mengangguk,
"Iya pak"
"Pak Radi, menantu sekaligus pewaris perusahaan ini juga"

Boy pun seperti berpikir,
"Bahkan sekelas Radi pun, saya tidak yakin akan membuat situasi kantor seperti semula, kalau tidak pak Welly sendiri yang kembali menjabat"
"Bukan maksud saya meremehkan seorang Radi, aku tau betul bagaimana dia, seorang yang pekerja keras, di tambah istrinya, keturunan langsung dari pak Welly, di sekolah nya dulu dia adalah anak yang paling istimewa, kecerdasannya yang sangat luar biasa"
"Saya mendengar hanya ada satu orang yang mampu mengalahkan anak semata wayangnya pak Welly itu, yaitu suaminya sendiri, Radi" Jelas Boy pada Radi

"Namun, apabila Radi mau menjabat sebagai pemimpin disini, saya juga akan bekerja sepenuh hati untuk membantunya dalam memajukan kembali perusahaan ini seperti saat di pegang oleh pak Welly sendiri" jelas Boy

"Ais itu masih terlalu muda untuk menjadi seorang pemimpin,
"Dalam hal ini, kita harus membantu Ais sebisa mungkin dalam memberantas para mafia, dalang di balik semua ini, Pak Angga" Jelas Boy lagi pada pak Angga

"Saya akan selalu setia berada di pihak anda pak Boy" ucap pak Angga

Boy pun mengangguk mengerti,
"Terimakasih pak Angga"

Pak Angga mengangguk senyum,
"Sama sama"
"Tapi--- Saya curiga dengan Senior Melani, apa benar dia mau melengserkan Ais sebagai pemimpin disini, dan mengkudeta perusahaan ini"
"Yang benar saja, bahkan keturunan Pak Welly pun masih hidup sampai sekarang" jelas pak Angga pada Boy

"Bagaimana kalau kabar ini sampai terdengar ke telinga mereka?" Tanya pak Angga pada Boy

Boy meneguk salivanya,
Ia mengingatkan bagaimana Radi menekan Boy saat kembali bertemu untuk kedua kalinya

"Kalo menyangkut kepentingan keluarga dan perusahaan ini, Radi begitu juga dengan Zahra, mereka berdua pasti tidak akan tinggal diam, jangankan Melani, Sekelas pak Welly pun segan dengan orang yang bernama Radi"
"Radi bisa melakukan apa saja yang ingin dia lakukan, tapi mungkin dia sedang membatasi dirinya untuk tidak terjun langsung ke dunia yang sedang kita geluti ini pak Angga" jelas Boy pada Pak Angga

Pak Angga pun mengangguk mengerti,
"Kita menunggu kabar baik nya dulu, sesekali kita membantu Ais"
"Dia nampak kesulitan untuk mengembangkan proyek yang dengan berlangsung di karenakan keterbatasan biaya, di tambah senior Melani ikut campur dalam hal ini"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suamiku Adalah Adik KelaskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang