..
Malamnya
Radi yang berada di dalam kamar seperti tengah mencari baju Koko nya untuk datang ke acara pengajian rutin bapak2 di setiap minggunya
Tak lama
Ceklik!
Zahra memasuki kamarnya untuk menukar uang kembalian di laci yang berada di kamarnya kamarnya
Zahra melihat Radi yang tengah seperti bersiap2
Zahra mengerutkan keningnya
"Ayah mau kemana?" Tanya Zahra pada Radi
Radi menoleh ke arah Zahra
"Em, Mau ke Rumah pak Rohman Bund, biasalah pengajian rutin bapak2 setiap minggunya" balas Radi
Zahra mengangguk
"Oh, gitu ya" Zahra berjalan ke arah laci
Ia memberhentikan langkahnya dan kembali menoleh ke arah Radi
"Eh, tapi kan Ayah-- Ayah belum makan dari tadi siang, ayah makan dulu gih, habis itu ke rumah pak Rohman" pinta Zahra pada Radi
"Ndak usah Bund, nanti disana pasti di jamu makanan juga kok" balas Radi
"Eh! Beneran Yah? Emang gitu?" tanya Zahra lagi memastikan
Radi mengangguk
"Iya, Bunda ini baru tau ya?" Tanya Radi pada Zahra
"Iya lah, kan Bunda Ndak pernah ikut pengajian bapak2 bareng ayah" balas Zahra
Radi sedikit terkekeh mendengar balasan dari sang istri
"Iya iya Bunda, Yaudah ayah berangkat dulu ya" ucap Radi pada Zahra sembari mendekat ke arah Zahra
Cup!
Zahra mencium punggung tangan Radi
Radi berjalan ke arah pintu kamar
Ketika tangan Radi hampir meraih gagang pintu ia memberhentikan langkahnya dan kembali menoleh ke arah Zahra
"Bunda" panggil Radi pada Zahra lagi
Zahra kembali menoleh ke arah Radi
"Iya Ayah?" Balas Zahra
"Mau roti bakar?" Tanya Radi pada Zahra
Zahra mengerutkan keningnya
"Hah? Roti bakar?"
Radi mengangguk
"Iya"
"Mau Ndak?" Tanya Radi lagi
Zahra mengangguk
"Mau2 aja sih, hehe" balas Zahra
"Emangnya-- Ayah mau beliin Bunda Roti bakar ya?" Tanya Zahra pada Radi
Radi menggeleng cepat
"Ndak kok, ayah cuma nanya aja" balas Radi
"Ih, Kirain mau beliin" balas Zahra agak kesal
"Hehe, Ayah pergi dulu Bund, buru2 soalnya" Ucap Radi pada Zahra
Zahra mengangguk
"Iya"
••
Karena Radi mengikuti pengajian, maka Zahra lah yang melayani pengunjung dan menjaga kedai sampai Radi tiba
Zahra melangkahkan kakinya menuju tempat kopi milik Radi
Meski tak se-lihai Radi dalam membuat racikan kopi yang aromanya khas, tapi menurut Radi hanya Kopi buatan Zahra lah yang menurutnya paling meresap
Radi jarang sekali menikmati kopi racikan dia sendiri, ia lebih sering meminta Zahra untuk membuatkannya
••
Melihat bar kopi milik Radi yang agak berantakan Zahra pun langsung merapikannya
Tak lupa ia juga menaruh uang tukar kembalian di laci milik Radi, agar Radi tak kesulitan memberikan uang kembalian kepada para pelanggannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Teen Fiction" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...
