..
Di puskesmas
Radi langsung bertanya kepada satpam yang ada di sana
"Pak, apa tadi ada orang kecelakaan di bawa kesini?" Tanya Radi pada satpam tersebut
Satpam tersebut pun mengangguk,
"Eh, iya pak"
"Tangannya patah" balas satpam tersebut
"ASTAGHFIRULLAH!" Pekik Zahra terkejut setelah mendengar bahwa tangan Tama patah
Radi meneguk salivanya,
"Em, s'sekarang di mana ya pak?"
"Di ruangan mana kalo boleh saya tau?"
"Saya antar pak" ucap Satpam tersebut ada Radi
Radi mengangguk,
"Baik pak terimakasih" ucap Radi pada satpam tersebut
Di antar lah Radi ke ruangan di mana Tama tengah terbaring
Ceklik!
Ketika Radi membuka pintu ruangan tersebut ia melihat Tama yang sudah terbaring bersama dengan ibu dari Tama
"P'pak Radi, b'bu Zahra" ucap Tama yang melihat Radi datang menemuinya
Pikiran Radi seketika kembali ke masa lalu di mana ia tidak melupakan wajah 2 orang yang telah melakukan hubungan int*m di gudang sekolah
Tak hanya Radi, Zahra juga mengingat betul siapa wanita yang ada di samping Tama
Zahra seakan trauma dengan apa yang sudah dilakukan oleh keduanya (ayah dan ibu Tama) kepada Zahra dan juga Radi hingga membuat Radi dan juga Zahra harus menikah paksa dan dikeluarkan oleh pihak sekolah karena dugaan kasus telah melakukan hubungan seksual di gudang sekolah
Hal itu juga sempat membuat nama Welly group juga tercoreng, dan tentu saja Welly selaku papah dari Zahra murka dan malu akan tindakan tak senonoh yang di lakukan oleh putri semata wayangnya
"K'kamu-- Firna kan?" Tanya Radi pada Wanita yang ada di samping Tama yang tak lain adalah ibu dari Tama
Ibu dari Tama juga sadar siapa orang yang ada di depannya,
"R'Radi, Z'Zahra?"
"A'apa itu kalian?" Tanya ibu dari Tama yang bernama Firna
Radi menghela nafas,
Dan mengangguk,
"Iya, ini kami" balas Radi pada Firna
Radi mengalihkan pandangannya ke arah Zahra, yang nampak dari raut wajahnya memendam amarah kepada Firna yang seharusnya di keluarkan dari sekolah, bukan Zahra ataupun Radi
"Dek"
"Mas tau ini Ndak mudah buat adek untuk memaafkan kesalahan mereka di masa lalu, tapi-- ini demi anak kita, Zahira, dia sangat mencintai Tama"
"Kita singkirkan ego kita masing-masing, kita Ndak boleh egois untuk saat ini"
"Tama adalah anak yang baik, dia juga orang kepercayaan Mas" ucap Radi lembut kepada Zahra
Zahra yang sempat mengepalkan tangannya pun menghela nafas panjangnya, tak lama ia mengangguk mengerti,
"Mas ke depan dulu, mau mengurus biaya perawatan Tama, kalau parah mas bakal langsung membuat surat rujukan ke rumah sakit" ucap Radi pada Zahra
Zahra mengangguk mengerti,
"Iya mas" balas Zahra
Setelah Radi keluar, Firna tak berani menatap mata Zahra yang terus-menerus menatapnya sedari tadi, Nampak jelas masih ada sebuah dendam yang melekat di diri Zahra kepada Firna dan juga David (ayah dan ibu Tama)
Tak lama dari itu, Zahra berjalan ke arah Tama,
"Tama"
"I'iya Bu Zahra" balas Tama
"Gimana keadaan kamu nak?" Tanya Zahra pada Tama
Tama sedikit tersenyum,
"Baik-baik Bu Zahra"
"T'tapi-- ada sedikit geser di lengan saya" balas Tama pada Zahra
"Tapi-- lengan kamu Ndak patah kan?" Tanya Zahra pada Tama
Tama menggeleng cepat,
"Em, engga Bu Zahra"
"Tadi-- sempat Tama kita patah karena ngga bisa di gerakan, tapi Alhamdulillah, sudah lebih baik" balas Tama pada Zahra
Zahra mengangguk senyum,
"Alhamdulillah kalau begitu, ibu senang dengarnya" balas Zahra
Tama mengangguk senyum,
"Em, m'maaf sebelumnya, Bu Zahra-- kenal sama ibu saya?" Tanya Tama pada Zahra
Zahra mengalihkan pandangannya ke arah Firna yang nampak sudah tak seperti dulu, rambutnya lebih banyak yang putih, dan juga banyak sekali kerutan di wajah ibu Tama
Zahra tau siapa Firna yang dulu, dia sangat cantik dan si gandrungi oleh banyak lelaki di sekolahnya,
Apa ini benar Firna yang dulu
Dia dulu-- Ndak seperti ini,
Firna yang aku kenal, dia sangat cantik
Apa karena meninggalnya suami dari Firna yang membuat Firna seperti ini
Gumam Zahra dalam hati,
"B'bu Zahra?" Ucap Tama lagi membuyarkan lamunan Zahra
Zahra mengerjapkan kedua matanya, sadar,
"Eh, i'iya Tama?" Balas Zahra, ia sebenarnya agak ragu untuk menjawabnya, serasa berat untuk mengakui bahwa Zahra sangat mengenal ibu dari Tama
"Em, apa-- Bu Zahra mengenali ibu saya?" Tanya Tama lagi pada Zahra
Zahra mengangguk senyum,
"Iya, dia-- adalah teman satu sekolah saya dulu" balas Zahra pada Tama
Tama yang mendengar hal itu pun mengangguk mengerti, namun setelah kembali melihat ekspresi ibu dari Tama membuat Tama bertanya-tanya,
"I'ibu? Ibu kenapa? Apa ibu juga sakit?" Tanya Tama pada ibunya yang nampak sekali lemas di sampingnya
Ibu dari Tama merasa sangat bersalah dengan Zahra dan juga Radi karena dia lah yang membuat Zahra dan juga Radi keluar dari sekolah dan membuat Zahra dan Radi harus menikah paksa
Firna mengerjapkan kedua matanya, ia meneguk salivanya dan menggeleng cepat,
"Eh, eng'ngga kok"
"I'ibu ng'ngga apa-apa" balas Ibu dari Tama
Setelah Radi mengurus semuanya, Radi kembali ke ruangan Tama,
"Sudah semua mas?" Tanya Zahra pada Radi
Radi mengangguk,
"Sudah dek, Ndak perlu rujuk, karena sudah baik kondisi Tama, mungkin dia bisa langsung pulang hari ini" balas Radi pada Zahra
Zahra menghela nafas dan mengangguk senyum,
"Syukurlah kalau begitu" balas Zahra
Dokter pun datang dan menghampiri Tama,
"Pasien bernama Tama, sudah boleh pulang hari ini, semua biaya perawatan sudah di tanggung oleh bapak ini"
"Untuk obat nya, nanti saya kasih, nanti saya kesini lagi" jelas dokter tersebut pada Tama
Tama jadi tak enak dengan Radi karena semua biaya perawatannya di tanggung oleh Radi, karena Tama tak mempunyai BPJS
"Em, i'iya dok"
"Terimakasih" balas Tama
Setelah dokter keluar dari ruangan Tama,
"Em, p'pak Radi, terimakasih ya"
"Saya berhutang budi kepada pak Radi, saya-- janji akan membayarnya" ucap Tama pada Radi
"Ndak usah, saya ikhlas bantu kamu Tama"
"Yang terpenting kamu bisa pulang hari ini, dan istirahat di rumah" jelas Radi pada Tama
Tama yang mendengar hal itu pun mengangguk mengerti,
"B'baik pak"
"Sekali lagi-- terimakasih" ucap Tama pada Radi
"Iya, cepat sembuh ya" ucap Radi lagi memberikan semangat kepada Tama
°°
Next
Ada komentar?
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Teen Fiction" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...
