..
Boy menundukkan wajahnya,
Ia memang sudah melakukan kesalahan yang fatalIa mencoba merebut keperawanan dari Zahra, waktu itu, namun beruntung Radi datang tepat waktu
Air mata Boy sedikit menetes, ia juga langsung mengusap dan menghapus air matanya
"Maaf" ucapan permintaan maaf Boy pada Radi untuk kesekian kalinya
Radi menghela nafas, ia kembali meraih bahu Boy,
"Maaf juga, karena waktu itu aku sudah membuat mu ndak sadarkan diri"
"Meski aku masih membencimu, aku juga punya hati untuk Ndak berbuat seenaknya" jelas Radi pada Boy"Kalo seandainya saja, kamu ada di posisi ku, kamu juga pasti membenci ku, dan itu wajar"
"Tapi-- semenjak kejadian itu juga membuat istriku sadar, bahwa dia harus melakukan sesuatu dengan berpikir terlebih dahulu baru memutuskannya" jelas Radi lagi pada BoyBoy mendongakkan wajahnya ke arah Radi, nampak kemarahan Radi sudah mereda
Radi melihat bekas jahitan di wajah boy sebelah kiri akibat dari pukulan dan tandukan kepalanya waktu itu ke arah Boy
Setelah itu Radi sedikit tersenyum,
"Semoga istrimu diberikan kelancaran saat proses kelahiran nanti" ucap Radi pada BoyBoy yang mendengar hal itu pun kembali sedikit mengeluarkan air matanya,
Ia pikir Radi akan memukulinya, namun ia salah, Radi bukanlah orang seperti itu
Boy mengangguk mengerti, ia juga sedikit tersenyum lega,
"Terimakasih, Radi" ucap Boy pada RadiRadi pun mengangguk,
Ia berjalan hendak membuka pintu keluar Rest Room"Radi" panggil Boy lagi
Radi memberhentikan langkahnya, namun ia tak menoleh ke arah Boy
"Selamat" ucap Boy pada Radi
"Selamat atas pernikahan mu dengan Zahra"
"Saya mendengar kabar, kamu sudah dikaruniai 2 anak, laki-laki dan perempuan" ucap Boy pada RadiRadi mengangguk,
"Terimakasih, atas ucapan selamatnya"Ceklik!
Saat berjalan menuju ke ruangan papah, ia bertemu dengan Pak Angga
Pak Angga pun menundukkan wajahnya, ia tidak mengetahui sebelumnya bahwa Radi adalah menantu dari Welly, si pemilik perusahaan
Ia baru tahu saat setelah ia bercerita kepada Boy, dan Boy mengatakan hal yang sebenarnya
"Pak Radi" ucap Pak Angga pada Radi
Radi memberhentikan langkahnya dan mengalihkan pandangannya ke arah Pak Angga
"Ya?"
"M'maaf sebelumnya"
"Apa benar kalo pak Radi itu-- menantu pak Welly?" Tanya Pak Angga pada RadiRadi menghela nafas, ia pun mengangguk
Setelah mendengar jawaban pasti dari Radi, pak Angga pun meneguk salivanya
Ia sudah salah menilai orang, seharusnya ia lebih menghargai siapa saja orang yang menghargainya
"Anggap saja aku adalah karyawan seperti yang lainnya, aku juga Ndak mau terlalu di istimewa kan, permisi" ucap Radi pada Pak Angga
Pak Angga kembali meneguk salivanya, dan mengangguk mengerti,
"I'iya Pak"Radi mengangguk, dan berlalu pergi
Setiap langkah yang ia tempuh menuju ke ruang papah, dia berpapasan dengan karyawan lain yang juga langsung menyapanya dengan segan
Sesampainya di depan ruangan papah
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Roman pour Adolescents" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...