80. (3) . ۝ ͒ SEASON [5]

984 72 4
                                    


..

Esok harinya,

Radi mengerjapkan kedua matanya, ia beranjak duduk dari posisi tidurnya

Radi menoleh ke arah samping, tidak ada Zahra

Ceklik!

Radi pun mencari keberadaan Zahra di seluruh penjuru ruangan rumahnya, nampak Radi tak menemukan Zahra

"Zahra!" Panggil Radi

Namun tak ada balasan dari Zahra

Radi pun melihat pintu depan yang sudah terbuka dengan lebarnya

Radi menuju keluar rumah, ia melihat Zahra yang berada di bar Coffee nya

Zahra nampak tengah membersihkan debu yang menempel semalaman di bar Coffee milik suaminya

Panggil Radi pada Zahra
"Bunda

Zahra menoleh ke arah Radi
"Eh, Ayah"

Radi pun berjalan menuju ke arah Zahra
"Bunda udah sembuh?" Tanya Radi pada Zahra

Zahra mengangguk senyum
"Udah kok Yah" balas Zahra

"Jangan dipaksakan Bunda, Bunda istirahat aja kalo masih sakit" pinta Radi pada Zahra

Zahra menggeleng senyum
"Ndak kok Yah, Bunda beneran udah sembuh"

"Em-, ayah laper?" Tanya Zahra pada Radi

"Em-, Ndak terlalu sih Bund" balas Radi

"Yaudah, bunda masak dulu ya" ucap Zahra pada Radi

Zahra pun memasuki rumahnya

••

Setelah sarapan, sang putri, Zahira pun segera bergegas bersekolah

Tak lama dari itu,

Tok tok tok!

"Assalamualaikum" salam seseorang dari luar pintu rumah

"Wa'alaikumsallam" balas Zahra dari dalam rumah
Setelah Zahra keluar dari kamarnya dan menuju ke arah pintu

Ia membelalakkan kedua matanya setelah melihat dua orang yang tak asing lagi baginya

Rasa rindu yang sudah lama ia pendam kini kembali bertemu dengan mamah dan papah

"Eh, m'mamah, p'papah" ucap Zahra, ia setengah berlari menuju ke arah mamah dan papah

"Ara"
"Mamah kangen sama kamu" ucap mamah pada Zahra

Zahra pun memeluk mamah dan papahnya erat, ia benar2 merindukan mereka

"Hiks, Ara juga kangen sama mamah" ucap Zahra dengan suara lirihnya

Radi yang sedari tadi tengah dari dapur pun mendengar sedikit obrolan seseorang, yang tak lain adalah istrinya entah dengan siapa Radi juga tidak tau karena Radi berada didalam dapur

Karena merasa khawatir, Radi pun keluar dari dapur
"Ada siapa Bund--

"Radi" panggil papah

Radi memberhentikan langkahnya
Ia melihat kedua mertuanya datang
"Eh, m'mah/Pah" ucap Radi dengan gugupnya

Radi kembali melanjutkan langkahnya
"Papah rindu sama kalian" ucap papah lagi

"Iya, kalian kok nggak ngabarin kami? K'kalian nggak sedang ada masalah kan?" Tanya mamah pada Radi dan Zahra

"Eh, Ndak kok mah"
"Kami-- baik2 aja" balas Zahra

Papah pun menghela nafas lega mamah juga tersenyum setelah itu

Suamiku Adalah Adik KelaskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang