..
"Sebenarnya--
"Ara disini ya" ucap seseorang tiba-tiba,
Bi Inah dan juga Zahira terkejut, bi Inah juga memberhentikan ucapannya dan mengalihkan pandangannya ke sumber suara tersebut tenyata adalah Zahra,
"Eh, n'non Zahra?" Pekik Bi Inah terkejut
"Iya bi"
"Belum selesai ya buat teh nya?"
"Apa perlu saya bantu bi" tanya Zahra pada InahBi Inah pun meneguk salivanya,
"I'ini sudah jadi kok non"
"Tadi-- dibantu sama neng geulis" balas Bi Inah pada ZahraZahra mengangguk mengerti,
"Ara udah kenal kan sama bi Inah?"Zahira mengangguk senyum,
"Udah kenal kok Bun"
"Bi Inah baik" balas Zahira pada ZahraZahra mengangguk senyum,
"Yasudah"
"Kalau begitu, bunda tinggal dulu ke kamar mandi" ucap Zahra pada Zahira"Kalau begitu bibi juga mau ke depan, mau ngantar teh ini" ucap bibi pada Zahra dan juga Zahira
"Misi non" tambah bibi pada Zahra lagi
Zahra mengangguk senyum,
"Iya bi" balas ZahraSetelah bibi ke depan,
Zahira menunggu Zahra di dapur,
Tak lama dari itu, Zahra keluar dari kamar mandi
"Lho? Ndak Ara ndak ke depan?" Tanya Zahra pada anaknya
Zahira menggeleng,
"Nanti aja Bun" balas Zahira"Bunda mau ngga temenin Ara ke kamar bunda" pinta Zahira pada Zahra
Zahra mengangguk,
"Boleh"Ia juga mengerutkan keningnya
"Memangnya-- ada apa Ara?" Tanya Zahra pada Zahira"Em, ngga apa-apa kok Bun"
"Pengen aja ke kamar bunda dulu" pinta Zahira pada ZahraZahra mengangguk senyum,
"Boleh, yuk bunda antar" balas Zahra mengiyakan permintaan ZahiraZahira mengangguk mengerti,
"Iya Bun"Ia membuntuti bunda berjalan melewati lorong beberapa kamar dan berhenti telat di depan pintu yang nampaknya dulu adalah kamar dari Zahra
Kamar Zahra waktu kecil
Ceklik!
Terdapat ornamen arsitektur Belanda, karena memang rumah dari Zahra dulu adalah bekas dari orang Belanda yang di beli oleh papah Welly,
"Ini kamar bunda dulu""WOAHH!"
"Bagus ya Bun!" Ucap Zahira yang speechless, ia tak bisa berkata-kata melihat keindahan ornamen Belanda yang ada di dalam kamar sang ibu dulu, yang ini masih terawat dengan baikZahra menghela nafas, tersenyum,
"Ya seperti ini"
"Indah"
"Ndak ada yang berubah, masih terlihat anggun, dan cantik" jelas Zahra pada ZahiraNampak jelas kekaguman Zahira pada kamar dari ibunya
Di atas meja di dekat ranjang, Zahira melihat foto dari ayahnya ketika masih muda, di foto tersebut Radi terlihat sangat gagah mengenakan seragam SMA
Zahira pun berjalan ke ata foto tersebut dan meraihnya,
"Ini kan-- foto ayah" ucap ZahiraZahra mengangguk,
"Iya itu foto ayah kamu" balas Zahra"Menurut bunda bagaimana?" Tanya Zahira pada ibunya tentang foto sang ayah
Zahra tersenyum,
"Gagah"
"Dan juga tampan" balas Zahra"Misalnya sebelum bunda kenal sama ayah, kalau orang lain lebih dulu melamar bunda, apa bunda akan menerimanya?" Tanya Zahira pada ibunya
![](https://img.wattpad.com/cover/227060362-288-k69289.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Roman pour Adolescents" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...