°°Chapter 22
-22- DROP☞ Di rumah Papah
Sesampainya dirumah papah, keadaan Zahra yang drop total membuatnya harus istirahat di kamarnya waktu kecil
Ia tidak sendirian, Zahra ditemani oleh Radi suaminya, papah, mamah, ibu, bapak, kakek, nenek, dan juga Tante Lusi
Radi yang sedari tadi terlihat menggenggam erat tangan Zahra sembari memandangi wajah cantik Zahra yang sudah ternodai karena tamparan boy
Radi yang menggenggam dan memandang wajah istrinya seperti tanpa berkedip, seakan ia tak percaya bahwa sudah membangkang ucapannya dan berakhir seperti ini
Tak lama Radi menghela nafas.
"Ini sudah keterlaluan!"
"Seharusnya, aku bisa menjaga Zahra, tapi kenapa malah aku yang kecolongan!" gumam Radi tiba2, hal itu cukup mengagetkan seisi ruangan, termasuk papah mamah ZahraTanpa sadar,
Radi telah meneteskan air mata membasahi ralung pipi nya"Tubuh istriku kembali dilihat oleh laki-laki lain selain diriku selaku suaminya"
"Suami mana yang tega membiarkan itu semua, suami mana yang merelakan hal itu tejadi tepat di depan matanya!" Ucap RadiIa menangis tanpa mengeluarkan suara tangisan di wajahnya yang sangat tenang
Hal itu juga membuat suasana disekitar menjadi merinding untuk berbicara dengan Radi
Namun ada ibu berusaha menenangkan Radi, papah Zahra hanya bisa memandang Zahra, seakan tidak percaya bahwa anak Client nya hampir memperkosa putrinya yang sudah bersuami
Tak lama dari itu,
Papah Zahra memberanikan diri untuk berbicara dengan Radi"R'Radi" dengan ragu, papah meraih Radi dengan memegang bahu Radi
"P'Papah-- minta maaf nak"
"Papah ini-- ngga bisa menjaga Zahra sendirian, terima kasih sudah bisa menjaga zahra dengan baik" Ucap papah Zahra pada Radi"Seharunya, Radi yang meminta maaf"
"Suami bodoh seperti Radi ini sebenarnya ngga pantas mendapatkan Zahra, ini semua salah Radi Papah, seharusnya Radi bisa melindungi Zahra dari pengaruh si Boy itu, tapi Radi---."Enggak nak Radi"
Tak lama mamah menyela
"Sifat Zahra memang keras kepala, kamu sudah berusaha untuk bisa menjaganya dengan baik, ini bukan salah kamu Radi, kamu nggak perlu menyalahkan dirimu sendiri, yang terpenting kamu sudah bisa menyelamatkan Zahra" jelas Mamah lembut kepada Radi"Iya nak Radi, benar kata mamah kamu, kamu nggak perlu menyalahkan dirimu sendiri" Tambah papah
Tiba2 ibu memegang tangan Radi.
"Radi, duduk lah nak, tahan dulu emosimu, nggak baik emosi berlebihan seperti itu, lihatlah nak Zahra" ucap ibuSeketika Radi menoleh ke arah Zahra
"Dia sudah baik baik saja, memang benar ada luka di pipinya, tapi kata dokter lukanya nggak serius, jadi beberapa hari lagi dia sudah sembuh"
"Sekarang duduk lah" Sambung ibu lembut menenangkan Radi yang keburu emosiRadi yang tadi perasaan nya tidak tenang, ia kembali duduk lalu kembali menggenggam tangan Zahra
Ia memandangi Zahra sesekali pun ia mencium kening Zahra, beharap Zahra bangun dari tidur nya
°°
Tanpa sadar sudah tengah malam mamah baru saja kembali ke ke kamarnya untuk istirahat setelah menemani Radi untuk menjaga Zahra
Ibu dan bapak pun juga baru saja tidur di kamar yang berbeda, sementara papah dan Radi masih duduk disebelah Radi
Sudah hampir tengah malam ia berjaga duduk di samping Zahra yang terbaring lemah
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Roman pour Adolescents" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...