.98. (21) . ۝ ͒ SEASON [5]

705 63 5
                                        

°°

Zahra pelan2 melepaskan pelukannya pada putrinya

Zahra menatap Zahira di depannya

Ia tersenyum,
"Sayang"
"Bunda janji, bunda akan kembali mempertemukan Ara sama nenek dan kakek"

Zahira mengangguk senyum,
"Iya Bunda"
"Terimakasih"

°°

Radi yang baru saja keluar dari kamar mandi, ia masih mengenakan handuk

"Langsung ke meja makan ya mas, kita langsung sarapan" pinta Zahra pada Radi

Radi menoleh ke arah Zahra
"Lho, udah selesai masaknya?" Tanya Radi pada Zahra

Zahra mengangguk
"Iya, sudah mas"

"Dari kamar mandi mas kok Ndak denger bunda goreng sesuatu ya?" Tanya Radi pada Zahra lagi

"Em, Tadi mamah kesini" balas Zahra

Radi mengangguk mengerti,
"Oh, m'mamah kesini ya"
"Kok Ndak disuruh masuk dek?" Tanya Radi pada Zahra

"Eh, sudah kok mas"
"Sekarang mamah udah pulang"
"Mamah kesini ngasih ini buat kita, buat sarapan kita pagi ini" ucap Zahra sembari memperlihatkan bekal nasi yang cukup besar kepada Radi

"Dek, Apa Ndak ngerepotin mamah?" Tanya Radi lagi pada Zahra

"Adek udah bilang tadi mas"
"Tapi mamah udah terlanjur ngasih, jadi adek Ndak enak nolaknya" balas Zahra

"T'tapi-- adek juga Ndak bisa nolak, karena--- adek juga kangen sama masakan mamah" jelas Zahra pada Radi

Radi pun menghela nafas, ia mengangguk mengerti, dengan sedikit senyumnya
"Yaudah, buat kita sarapan saja pagi ini" ucap Radi

"Adek yakin, adek bisa pastikan mas bakal suka sama masakan mamah" ucap Zahra pada Radi

Radi seperti berpikir,
"Oh ya?"

Zahra mengangguk senyum, ia berharap Radi cocok dengan masakan mamah,
"Iya mas"
"Adek jamin deh"

"Tapi bagi mas---, masakan adek tetep di hati mas kok" ucap Radi pada Zahra

Zahra mencebik kesal,
Namun ia mengulum senyumnya setelah itu,
"Ih, apaan sih mas"
"Malah gombal"

"Ndak gombal"
"Memang mas suka masakan adek, apalagi nasi goreng buatan adek, cinta deh" ucap Radi lagi

Zahra pun salah tingkah kali ini, membuat Zahra langsung memalingkan wajahnya

Zahra mengangguk senyum
"Iya deh iya"
"Terserah mas saja'

Setelah itu Radi masuk ke dalam kamar

Sementara itu, Zahra membuka isi amplop yang diberikan mamah tadi untuk uang saku Zahira untuk hari ini

Betapa terkejutnya Dirinya saat setelah membuka amplop tersebut,
"ASTAGHFIRULLAH!!" Pekik Zahra cukup keras

"S'sebanyak ini?? Kenapa mamah bilang sedikit??" Ucap Zahra

Setelah membuka isi amplop yang didalamnya terdapat uang 500 ribuan

"Ya Allah, mamah"
"Uang saku Zahira sehari aja Ndak sebanyak ini mah" ucap Zahra lagi sembari memegangi pelipisnya

°°

Setelah sarapan,
-Di meja makan

"Jangan lupa bekalnya di habisin ya sayang" ucap Zahra pada Zahira

Zahira mengangguk,
"Iya Bunda" balas Zahira

Zahra mengalihkan pandangannya ke arah Radi yang tengah mengenakan jaketnya
"Yah?"

Suamiku Adalah Adik KelaskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang