...
Tama yang masih menunggu Zahira di parkiran, tak lama Zahira pun sampai di depan gerbang caffe rumahnya diikuti oleh mobil putih di belakangnya
Tama mengerutkan keningnya,
Siapa yang ada di dalam mobil putih itu?
Kenapa dia mengikuti Zahira dari belakang
Pikir Tama
Zahira pun memarkirkan mobilnya di garansi lalu bergegas keluar menemui laki laki tersebut,
"Terimakasih ya" ucap Zahira pada laki laki itu
Ia tersenyum seraya mengatakan,
"Iya, Sama sama, lain kali jangan sungkan sungkan kalau minta tolong lagi sama saya" ucap laki laki tersebut
Zahira tak menanggapinya serius, ia hanya mengangguk karena ia harus cepat cepat istirahat malam ini, ia sangat lelah
Ketika hendak kembali ke garansi, ia melihat Tama yang berdiri tak jauh dari dirinya berdiri
Zahira meneguk salivanya,
"K'Kak Tama?" Pekik Zahira
Tama Pun langsung memalingkan wajahnya dan menuju ke arah motor nya, sementara Zahira setengah berlari ke arah Tama
Ia meraih tangan Tama,
"K'Kak?"
"K'kakak belum pulang?"
"Kakak-- kenapa belum pulang? Kakak nungguin siapa?" Tanya Zahira pada Tama
Tama menghela nafas, ia menoleh ke arah Zahira,
"Ngga nungguin siapa siapa Zahira"
"Saya mau pulang dulu, kamu juga Istirahat kamu kelihatan capek" ucap Tama pada Zahira
Zahira meneguk salivanya, tatapan Tama seperti tidak biasanya,
Dia cemburu kah?
Pikir Zahira
"Em, i'iya"
"Hati hati ya" ucap Zahira pada Tama
Tama hanya sedikit tersenyum,
••
Di rumah
"Udah selesai acara reuni nya Ara?" Tanya Sang ibu pada Zahira
Dengan mengangguk Zahira juga mencium punggung tangan ibunya
"Udah Bun" balas zahira
"Bun" panggil Zahira
"Iya?" Zahra kembali menoleh ke arah Zahira
"Kak Tama kayaknya cemburu deh" ucap Zahira pada sang ibu
Zahra yang mendengar hal itu pun mengerutkan keningnya,
"Maksudnya?"
"Cemburu? Sama siapa nak?" Tanya Zahra pada Zahira
"Tadi Ara pulang di antar sama cowok, dia kakak nya teman Ara, Ara udah nolak tapi dia tetep kekeh buat ngantar Ara"
"Ara iyain aja daripada ribet, eh pas udah sampai Ara ngga tau kalo kak Tama masih ada di parkiran"
Zahra mengangguk mengerti,
"Tadi bunda lihat dari jendela atas, memang masih ada Tama di parkiran, tapi bunda juga Ndak tau Tama nungguin siapa, karena bunda Ndak nanya sama Tama" jelas Zahra pada Zahira
Zahira kembali meneguk salivanya,
Ia tak tau apa yang dilakukan Tama kali ini,
"Tama di parkiran sudah hampir setengah jam sebelum kamu pulang, karena bunda beberapa kali mengecek lewat jendela" tambah Zahra pada Zahira
"Apa kamu ada masalah sama Tama?" Tanya Zahra pada Zahira
Zahira menggeleng cepat,
"Eh, eng'engga kok Bun, ngga ada sama sekali malah, tadi juga sempat ngobrol sebentar di luar, Ara bilang hati hati sama kak Tama dia juga senyum kok" jelas Zahira pada Zahra
Zahra tersenyum,
"Yaudah kamu istirahat saja sayang"
"Ini sudah larut malam, besok kamu katanya mau ngelamar kerja, nanti telat loh"
"Ara bingung Bun mau ngelamar kerja di mana, Minggu depan aja deh, soalnya Ara masih pengen liburan bantu bantu di caffe ayah sama bunda juga Ara mau"
"Ngga usah di gaji ngga apa apa kok Bun, Ara niat memang mau bantu ayah sama bunda" jelas Zahira ada ibunya
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Fiksi Remaja" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...
