°°Setelah itu, Zahra, Radi dan beserta kedua anaknya berjalan ke pintu depan
Tok tok tok!
"Assalamualaikum"
"Mah/pah" ucap Zahra setelah mengetuk pintu"Ara pulang" ucap Zahra kepada papah dan mamah nya
Tak lama dari itu, terdengar suara langkah kaki dan terdengar juga seseorang mengucapkan salam dari dalam
"Wa'alaikumsallam" balas seseorang dari dalam<Ceklik>
Dan ternyata adalah mamah,
Mamah sangat terkejut mendapati Zahra, RadiMamah membelalakkan kedua matanya sepersekian detik, beliau benar-benar terkejut
"YA ALLAH"
"ZAHRA!! RADI!!" Pekik mamah terkejut,Mamah langsung memeluk mereka berdua yang berdiri tepat di depan mamah
Kedua mata mamah tak bisa dibohongi, beliau terlihat sangat bahagia ketika mendapati anak dan menantunya kembali
"A'Ara-- kangen sama mamah" ucap Zahra pada mamah
Mamah kembali melepaskan pelukannya, ia mengusap2 kedua pipi Zahira,
"Hiks, mamah juga kangen sama Ara" balas mamahRadi yang melihat hal itu pun sedikit tersenyum, nampak Zahra juga meneteskan Air matanya
"Maaf mah"
"Radi sama Zahra baru bisa mengajak Zahira sama Rendi kesini untuk pertama kalinya" ucap Radi pada mamahMamah mengalihkan pandangannya ke arah Radi, beliau mengangguk mengerti, beliau paham dengan apa yang dimaksud oleh sang menantu,
"Iya""Terimakasih, Radi, Zahra"
"Sudah membawa cucu mamah kesini, hiks"
"Mamah benar-benar senang" ucap mamah pada Zahra dan radiTak lama dari itu,
Ia mencium kening Zahra dan Radi, setelah itu mamah meraih sisi bahu Radi dan Zahra"Kalian berdua ini ya"
"Harus janji untuk lebih sering-sering kesini"
"Pokoknya harus" pinta Mamah pada RadiRadi dan Zahra, mengangguk senyum,
"Radi mungkin belum bisa janji mah, karena Radi juga Ndak bisa meninggalkan Caffe begitu saja dirumah"
"Tapi--Radi mengalihkan pandangannya ke arah Zahira, putrinya,
"Ada Zahira"Zahira yang terkejut karena tiba2 sang ayah menyebut dirinya,
"Yang bisa kapan saja kesini, menemui mamah" ucap Radi pada mamahMamah yang mendengar hal itu pun tersenyum menatap Zahira,
Seperti sebuah Dejavu, dia seperti melihat bayangan Zahra di waktu kecil dulu,
Zahra yang meninggalkan rumah ini di usia remaja nya, kini di ganti dengan Zahira yang kembali datang di rumah ini dengan usia yang sama, yaitu remaja
Mamah berjalan ke arah Zahira,
Zahira tersenyum dan mencium tangan cucunya,
Mamah pun tersenyum,
"Zahira, ngga lupa kan sama oma?" Tanya mamah pada ZahiraZahira pun tersenyum,
Ia memeluk sang nenek,Sebenarnya Zahira juga menyimpan rasa rindu kepada sang nenek,
Meski ia sudah pernah bertemu sebelumnya, namun mereka berdua kembali berpisah di saat Rendi masih berusi 1 Minggu dan bertemu lagi di sekolah Zahira waktu itu, lalu berpisah lagi, setelah itu ia tidak lagi bertemu dengan sang nenek
Nampak jelas suara tangisan dari Zahira, sang nenek mencoba menenangkan Zahira sembari mengusap-usap rambut Zahira lembut
Cup!
Mamah mencium rambut sang cucu,
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Adalah Adik Kelasku
Jugendliteratur" ADA BEBERAPA CHAPTER YANG MENGANDUNG KONTEN DEWASA 18+ 21+ , DAN KATA-KATA TOXIC (KASAR) , HARAP BIJAK DALAM MEMBACA😉 " seorang anak beranama Raditya Khazari sebagai adik kelas 11 yang ditunjuk Pak Yanto (Guru B.Indonesia) untuk mengik...