LIMA

169 9 0
                                    

3 bulan telah berlalu, bahkan musim dingin telah berakhir. Sea  masih menunggu kabar dari Sky. Ia benar-benar sangat merindukan Sky.

Hari ini Sea akan diantar oleh ayah dan ibunya untuk kuliah di Universitas St. Andrews. Ini pertama kalinya bagi Sea untuk tinggal sendiri dan mandiri. Ia akan tinggal di asrama putri dekat kampus. Ayahnya ingin Sea belajar bersosialisasi dan mandiri.

Sebenarnya Earl Rosebery dan Nyonya Marry mengusulkan agar Sea tinggal di Holyrood tapi Sea menolak dengan sopan. Ia hanya ingin mengenal dunia lain.

Mereka tiba di kota saat menjelang sore. Orangtua Sea segera bertemu kepala asrama untuk mengurus semua administrasi Sea selama tinggal disana.

Setelah semuanya selesai, mereka berpamitan pada Sea.
"Belajarlah yang rajin, buat ayah bangga Seanna"kata William sambil mengecup puncak kepala Sea.

"Jaga dirimu, ibu akan merindukan putri cantik ibu"Margareth memeluk Sea dengan mata berkaca-kaca.

"Ayah, ibu aku akan merindukan kalian. Aku berjanji akan membuat kalian bangga"Sea memeluk kedua orangtuanya erat.

Begitu mobil ayahnya menghilang dari halaman asrama Sea segera masuk ke dalam. Ia bertemu dengan Mrs. Graham kepala asramanya untuk mengambil kunci kamarnya.

"Selamat datang Seanna. Aku harap kau akan merasa nyaman disini".

"Thanks Mr. Graham. Ya . I hope soo".

Sea masuk kekamarnya dan merapikan pakaian di lemari yang disediakan. Ia merasa sepi. Ia bertanya-tanya apa ada seseorang di sini yang akan menjadi sahabatnya nanti?

Ia membersihkan diri lalu mendengar pengeras suara yang meminta seluruh penghuni asrama untuk mengambil jatah makan malam mereka.

Sea segera keluar. Di lorong ia bertemu dengan banyak orang. Ada beberapa yang seusianya bahkan ada yang terlihat lebih dewasa.

Ia tersenyum lalu berjalan menuju aula. Tiba di aula sudah banyak orang disana. Sea mencari tempat duduk. Ya. Mereka harus mengantri untuk mengambil makan malam mereka masing-masing.

Seorang perempuan berkulit sawo matang mendekatinya.

"Hai, kau penghuni baru di sini?".

"Ehmm..hai. Ya."jawab Sea singkat.

"Aku Megan"ia mengulurkan tangannya.

"Seanna. Kau bisa memanggilku Sea saja"Sea membalas uluran tangan Megan.

Setelah mendapat jatah makanan mereka, Sea kembali duduk ditemani Megan.

"Kau kerja atau kuliah?"tanya Megan.

"Aku baru mendaftar di St. Andrews. Tepatnya besok aku akan mengurus administrasinya".

"Kau jurusan apa?".

"Aku berniat mengambil Ekonomi bisnis".

"Kalau begitu kita sama. Oh ya, mulai sekarang kau akan bersamaku Sea. Aku tahu kau pasti datang dari jauh".

"Kau benar Megan. Aku dari HighLand dan aku sama sekali tidak punya teman atau kenalan disini. Thanks Megan".

"Its okay Sea. Kapan-kapan ajak aku ke HighLand. Di sana pasti menyenangkan".

"Tentu saja Megan. Siap-siap kau akan terpesona pada orang-orang di HighLand, maksudku para pria di sana".

Mereka berdua tertawa riang.

Setelah jam makan malam, Sea dan Megan kembali ke kamar mereka masing-masing. Sea ingin beristirahat karena besok adalah hari pertamanya di kampus. Ia tak mau terlambat.

Sebelum tidur Sea mengambil buku diary dan menuliskan sesuatu di sana. Sea sedari kecil memiliki teman yang terbatas. Di HighLand ia menghabiskan waktunya dengan mengikuti ayahnya ke pusat pertanian dan peternakan Gladstone.

Ia hanya punya Sky dan Louis sejak kecil. Itupun tak sering bertemu. Kecuali jika ia datang ke Edinburgh atau Earl Rosebery mengunjungi mereka. Karena itu Sea selalu menulis apapun yang ada di pikirannya maupun apa yang dirasakannya dalam buku diary.

"Hai Sky...apa kabar?
Kau tahu sekarang aku sudah mendaftar di Universitas St. Andrews.
Aku tinggal di asrama kampus.
Ini hari pertamaku dan aku sudah punya teman. Namanya Megan.
Jika kau ada di sini ,aku akan memperkenalkan kalian.

Sea menulis tanggal lalu menutup diarynya dan meletakan di laci nakas. Ia merebahkan diri dan menatap langit-langit kamarnya.

Ia membayangkan seperti apa rupa Sky sekarang. Apakah terlihat lebih tinggi? Atau lebih tampan?

Ia tersenyum mengingat saat terakhir bertemu Sky. Ia mengambil kotak yang selalu di bawanya dan membuka kotak itu.

Lalu mengambil jam tangan biru pemberian Sky. Ia ingat kata-kata Sky padanya saat memberikan jam itu.

Aku akan menunggumu Sky. Sejauh apapun kau pergi dariku, aku tetap menunggumu. Setiap detik, setiap menit, jam, hari bahkan tahun. Aku tetap di sini dengan hatiku dan cintaku Sky.

Ia mendekap jam itu di dadanya. Ada perasaan sedih di sudut hatinya. Perlahan ia tersenyum dan mengembalikan jam itu pada kotaknya.

Aku baik-baik saja. Aku akan baik-baik saja.

Ia menarik selimut dan menutup tubuhnya.

Good night ayah, ibu...
Good night Sky...

Aku harap kau baik-baik saja.
Aku merindukanmu Sky...

Besok aku siap menjemput mimpiku.
Semoga keberuntungan berpihak pada kita Sky.

Ia memejamkan mata dan tertidur..

***

BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang