TIGA PULUH EMPAT

117 9 0
                                    

Semua orang telah berkumpul di meja sarapan pagi ini. Louis dan Alesandra akan berbulan madu ke Norwegia.

Sea buru-buru menuruni anak tangga. Dan menghampiri mereka semua.

"Selamat pagi, maaf aku terlambat" Ucap Sea sedikit malu-malu.

"Its okay putriku. Kau pasti sangat lelah semalam"balas Earl.

Sea menarik kursi dan duduk di samping ibunya.

Kemudian pelayan menyajikan makanan di piring mereka masing-masing.

" Aku akan kembali ke St. Andrews hari ini"kata Sea sambil menyeka mulutnya.

Semua orang tampak kaget. Kecuali ayah William. Ia merasa itu  hal yang tepat karena bagaimana pun juga kuliah Sea lebih penting.

"Tentu saja putriku. Lagi pula kakakmu dan kakak ipar akan berangkat juga. Kau akan kesepian" Balas Earl sambil meletakkan gelas minumnya.

William menatapnya sambil tersenyum. Ia sangat kagum akan kearifan seorang Earl Rosebery. Ia merasa beruntung mengenal dan menjalin persahabatan layaknya saudara kandung.

"Joana akan menyiapkan keberangkatanmu. Sore hari nanti kau sudah berada di asrama sayang" sambung Countess Marry tak kalah.

"Terima kasih kalian telah menyayangi Sea" jawab Margareth ibu Sea.

"Apa yang kau katakan Margareth? Tentu dia adalah putriku. Rekan-rekanku menyebutnya Lady Edinburgh" Earl tertawa kecil.

Semua orang menatap Sea dengan wajah tersenyum.

Wajah Sea menegang. Ia ingat betul siapa yang biasa memanggilnya seperti itu. Ibunya memperhatikan perubahan wajah Sea dan ia merasa bingung. Begitu juga dengan Louis.

"Ada apa dengan wajahmu Sea" kali ini Louis yang menggodanya.

Sea melotot padanya. Namun cepat tersenyum pada Alesandra. Bagaimana pun juga, ia harus menaruh sopan santun pada kakaknya itu apalagi di hadapan kakak iparnya.

Semua orang yang melihat itu tertawa geli.

"Aku hanya kurang tidur saja" sahut Sea.

"Kalau begitu tunda kepulanganmu ke St. Andrews. Istirahatlah" balas Louis.

"Tidak... Tidak... Aku hanya mengajukan izin sampai kemarin. Dan hari ini aku sudah harus berada di asrama. Aku akan tidur di mobil saja".

" Baiklah. Belajar yang tekun supaya cepat lulus. Bulan depan kau akan bertemu dengan Sky"tambah Louis.

"Apa kabar Sky? Rasanya sudah begitu lama tak bertemu dengannya" kata Margareth sambil meletakkan  sendoknya.

"Sebentar lagi kalian akan bertemu dengannya. Seperti kata Louis, bulan depan aku dan Sea juga Marry akan menghadiri kelulusan Sky" jawab Earl Rosebery bangga.

Ya. Sky akan segera menjadi dokter. Itulah alasan mengapa ia tak pernah pulang ke Edinburgh. Ia ingin cepat menyelesaikan kuliahnya.

Wajah Sea memerah. Hanya memikirkan dan membayangkan wajah Sky membuatnya tersipu. Entah bagaimana rupa kekasihnya itu. Tahun-tahun telah berlalu dengan cepat. Ia tak sabar berjumpa dengan kekasihnya.

"Semoga semua yang direncanakan berjalan dengan baik. Aku dan Margareth selalu mendoakan kalian semua. Jika tak ada halangan, datanglah ke High Land. Ada pesta kecil untuk Sky" kata William penuh semangat.

"Tentu saja Willy. Sky adalah putramu juga" balas Earl. Semua orang tertawa bahagia.

Setelah sarapan, mereka semua mengantar Louis dan Alesandra ke mobil. Mereka berdua akan melakukan penerbangan ke Paris untuk bulan madu.

Tak lama kemudian, orang tua Sea juga pamit untuk kembali ke High Land. Mereka tidak bisa meninggalkan peternakan dan ladang pertanian terlalu lama.

Kini tinggal Sea yang sementara berkemas. Joana dan kepala pelayan sudah memasukkan barang-barang Sea ke mobil.

Earl Rosebery ada di ruang kerjanya. Ia sedang menerima tamu. Itu yang Sea dengar tadi.

Setelah semua beres, ia turun ke bawah untuk berpamitan. Tangannya menenteng mantelnya.

Tak lama kemudian Countess Marry menghampirinya dan memasukkan amplop kecil di tasnya.

"Jaga kesehatanmu sayang. Belilah kebutuhanmu di sana. Aku terlalu lelah untuk mengajakmu berbelanja. Jaga dirimu sayang" ucap Marry sambil memeluk Sea erat. Matanya berkaca-kaca.

Mereka tak menyadari Earl dan tamunya menghampiri.

"Silahkan duduk David" ucap Earl pada tamunya. Sea langsung berbalik dan terkejut.

"Senang berjumpa dengan Anda My Lady" sapa Duke pada Sea.

"Terima kasih Yang Mulia" balas Sea. Dalam hati ia mulai menduga apa yang dilakukan pria menyebalkan itu disini. Ia kembali teringat percakapan mereka semalam.

Sialan!!! Semoga ia menepati janjinya. Batin Sea.

"Maaf. Aku harus permisi. Aku datang untuk pamit sekaligus menyampaikan ucapan selamat pada Pangeran Louis" sekali lagi Duke melirik Sea.

Ada semburat merah di pipi gadis berambut pirang itu.

"Terima kasih David. Seharusnya aku yang meminta maaf karena tidak sempat menyapamu tadi malam" kata Earl.

"Tidak James. Putrimu maksudku Lady Edinburgh telah menyapaku dan menemaniku tadi malam. Aku benar-benar merasa disambut. Hanya saja aku tidak bisa berlama-lama karena ada urusan mendadak. Dan aku sudah menyampaikan pada Nona Muda untuk memberitahukan kepadamu".

Wajah Sea semakin memerah. Tawa Duke hampir pecah. Sea tak berani menatapnya selama ia bicara.

Kemudian ia berdiri dan merapikan jasnya.

"Aku harus pamit sekarang. Semoga ada waktu baik kita akan bertemu lagi" Duke menyalami Earl dan istrinya.

"Terima kasih David. Utusanku akan mengirim cinderamata ke Roxeburghe" balas Earl.

"Sampai jumpa My Lady" Ia membungkuk dan mengecup punggung tangan Sea.

Sea merasa canggung tapi ia berusaha mengontrol dirinya. Ia takut membuat kesalahan di hadapan Earl dan istrinya. Apalagi kalau sampai mereka curiga, ini akan berakibat buruk.

"Putriku akan kembali ke asrama. Aku akan mengantar kalian ke depan" kata Earl.

Sesampainya di halaman depan Earl memeluk Sea dan mencium keningnya sebelum ia masuk ke mobil. Begitu juga dengan Marry. Matanya sedikit berkaca-kaca. Earl mengusap lembut punggungnya.

"Dia akan baik-baik saja. Dia sudah bisa menjaga dirinya".

Mobil Duke meninggalkan mereka terlebih dahulu, disusul mobil Sea.

Tanpa disadari Sea, Duke memiliki rencana lain.

***


BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang