Perjalanan ke St. Andews sebenarnya hanya 2 jam tapi karena harus membahas kecerobohan yang di lakukannya, Sea merasa perjalanan ini terlalu lama.
Menjelang sore, barulah mereka memasuki gerbang kota St. Andrews.
Duke sengaja menepikan mobilnya di pinggir jalan sebelum berbelok memasuki halaman asrama.
"Karena sudah banyak yang kita bahas maka sebelum dirimu turun, aku akan mengatakan permintaan pertamaku" kata Duke tenang.
Mata Sea membulat. Ia tak percaya pria ini benar-benar melakukannya. Perasaannya sangat cemas, memikirkan apa permintaan pria aneh ini.
"Langsung saja, aku ingin kau memperlakukanku dengan normal. Berdua atau di depan umum, sikapmu padaku sama. Tulus dari hati. Tapi jika kau tak mau tak apa... ".
Dia benar-benar memanfaatkan kesalahanku! Benar-benar pria brengsek!!
Protes Sea dalam hati." Karena kau tak menjawab maka itu artinya kau setuju"kata Duke lagi tanpa rasa ragu.
Sea hanya terdiam. Entah apa yang harus di jawabnya. Ia tak tahu.
Perlahan mobil Duke memasuki halaman asrama lalu mencari parkiran di pinggir bangunan asrama.
Duke melepas sabuknya. Sea juga melakukan hal yang sama. Kemudian Sea membuka pintu disampingnya.
"Semuanya dimulai saat ini" suara Duke menghentikan niat Sea untuk turun.
"Ini terlalu cepat Walter" protes Sea.
"Jika kau tak mau, jangan melakukannya Sea. Aku hanya mengatakan apa yang kuinginkan, aku tidak memaksamu" Balas Duke sambil membuka pintu dan keluar.
Wajah Sea merah padam. Ia sangat malu. Kenapa dirinya tak ingat perkataan Duke tadi. Kenapa ia terlihat bodoh di hadapan pria ini.
Lalu ia membuka pintu dan turun. Tak jauh dari mobil mereka terparkir mobil Sea dari Edinburgh. Pengawalnya menurunkan barang-barang Sea bersama pengawal Duke.
Sea sudah benar-benar pasrah. Entah apa yang akan dikatakan kedua pengawal itu, ia sangat malu. Tapi apa boleh buat ia hanya bisa menebalkan mukanya menahan semua.
Tiba-tiba Mrs. Graham muncul dari balik pintu utama. Wajahnya begitu sumringah. Sea menduga Mrs. Graham melihat kedatangan mereka dari balik jendela besar yang ada di ruang kerjanya.
"Selamat datang Yang Mulia dan Nona Muda" sapanya sambil melirik Sea dengan nakal.
"Terima kasih Nyonya. Senang berkenalan dengan Anda" balas Duke dengan penuh wibawa. Ia meletakkan kedua tangannya di belakang tubuhnya. Sea hanya tersenyum kecut. Jujur saja ia bingung apa yang harus di buatnya.
"Terima kasih Yang Mulia. Aku akan masuk sekarang" pamit Sea cepat.
"Jika Yang Mulia tidak keberatan, aku akan menghidangkan segelas kopi untuk Anda" celetuk Mrs. Graham yang langsung mendapat pelototan dari Sea.
Ia berharap Duke menolaknya karena jika salah satu temannya melihat Duke maka akan ada gosip panas di asrama dan kampus."Tentu saja aku tidak keberatan Nyonya" jawab Duke santai sambil melirik Sea. Ia tersenyum melihat ekspresi wajah gadis itu.
"Sea akan menemani Anda berjalan masuk ke ruang tamu, aku akan menyiapkannya segera" jawab Mrs. Graham dengan antusias. Dan bergegas masuk ke dalam.
Sea menghentakan kakinya dengan kasar sebagai bentuk protes. Duke pura-pura tidak melihatnya.
"Jika kau keberatan, silahkan pergi ke kamarmu. Aku akan mencari ruang Mrs. Graham sendiri" kata Duke tenang.
Dengan refleks Sea menarik tangan Duke dan menyeretnya melalui lorong menuju ruang kerja Mrs. Graham.
Sebenarnya Duke cukup kaget dengan perlakuan Sea tapi ia sengaja membiarkan tangannya di genggam Sea secara gratis.
"Sea, apa yang kau lakukan? " sapa Megan yang tiba-tiba muncul dari belakang.
Sea sangat terkejut dan berusaha melepaskan tangannya tapi tak bisa. Duke menggenggam tangannya kuat. Bagaimana bisa ia akan melawan kekuatan pria ini yang jauh diatasnya. Kekuatan tangan pria dewasa.
"Ah! Hai Megan... Kenalkan ini.. " jawab Sea gugup.
"Aku yakin wajahnya begitu familiar. Tapi aku lupa dimana"balas Megan sambil mengulurkan tangannya.
" Walter"ucap Duke singkat.
Megan menyebut namanya sebagai teman Sea.
Sea tahu mereka pernah bertemu di pesta Damian tapi ia pura-pura lupa untuk mencegah Megan berbicara lebih lama dengan Duke.
"Maaf Megan, tapi aku akan mengantar Walter ke ruangan Mrs. Graham".
Sea buru-buru kembali menarik tangan Duke lalu menaiki tangga menuju lantai atas. Hanya suara sepatu keduanya yang menggema di setiap anak tangga. Tak ada yang bicara.
Mereka berdua sibuk dengan pikirannya masing-masing. Sea sibuk mengumpat dalam hatinya sedangkan pria tampan di belakangnya sibuk memandang dirinya sambil menahan senyum melihat tingkah Sea.
Lady yang lugu dan ceroboh. Paket lengkap keberuntunganku. Ucap Duke dalam hati.
Mereka pun sampai di depan pintu ruang kebesaran Mrs. Graham. Baru saja Sea melepaskan tangan Duke dan berniat untuk turun kembali ke bawah, suara cempreng Mrs. Graham menyapa mereka berdua.
"Silahkan masuk Yang Mulia. Silahkan duduk" ucap Mrs. Graham ramah sambil menunjuk kursi sofa di belakangnya.
"Terima kasih Nyonya"sambut Duke penuh wibawa. Ia pun mengambil tempat duduk seperti yang ditunjuk Mrs. Graham.
Sea masih mematung di tempatnya. Ia berniat segera pergi ke kamarnya meninggalkan ibu asrama dan Duke.
" Kenapa kau tak duduk Lady Edinburgh? "suara Duke membuat jantung Sea hampir meloncat keluar.
" Ya Nona Muda. Duduklah di samping Yang Mulia.... ".
"David, Duke of Roxeburghe" potong Duke melengkapi kalimat Mrs. Graham.
Bola mata Mrs. Graham semakin berbinar. Ia merasa beruntung di kunjungi oleh bangsawan terkenal ini.
Setelah melakukan acara minum teh sore, Duke segera pamit. Sea beralasan ke toilet jadi ia tak mengantar Duke ke halaman. Jadi Mrs. Graham yang melakukannya.
"Terima kasih Nyonya. Luangkan waktumu untuk datang ke Roxeburghe" kata Duke sebelum masuk ke dalam mobil dan pergi.
Mrs. Graham tersenyum gembira. Dalam hati ia mengiyakan ucapan Duke berkali-kali.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETE
RomanceCerita ini mengisahkan tentang perjodohan yang dilakukan oleh dua keluarga atas dasar persahabatan. Dua orang anak yang bernama Sky dan Seanna (Sea). Sky adalah anak bungsu dari keluarga bangsawan di salah satu negara bagian di Inggris. Sedangkan Se...