DELAPAN BELAS

136 8 0
                                    

Perjalanan panjang dari Kelso menuju Edinburgh sangat melelahkan. Untunglah rombongan Earl dapat menikmati pemandangan indah. Begitupun juga dengan Sea. Rasa lelahnya sedikit terobati dengan keindahan burgh-burgh yang mereka singgahi.

Rombongan Earl Rosebery tiba di istana Holyrood menjelang malam.
"Istirahatlah gadisku. Kau pasti lelah" ucap Marry sambil membelai rambut Sea.
"Ya. Aunty. Selamat malam" balas Sea. Ia lalu mencium pipi Marry dan Earl Rosebery.

Begitu tiba di kamarnya Joana sudah menunggunya.
"Selamat datang Seana. Aku sudah menyiapkan air hangat".
" Terima kasih bibi. Tolong bawakan secangkir teh madu untukku. Aku akan mandi sendiri"ujar Sea sambil meletakkan bungkusan pemberian Lucia.

Setelah pelayan Joana pergi Sea lalu melepas pakaian dan menuju kamar mandi. Ia langsung membenamkan diri dalam bak pemandian yang berisi air hangat dan tetesan aromaterapi.

Sea memejamkan mata membuat tubuhnya relaks. Ingatannya kembali pada hari-hari di Grand Floors. Ia tersenyum kecil mengingat Lucia pelayannya. Lalu pikirannya membawa ia pada sosok sang Duke. Ada perasaan kesal sekaligus perasaan lain yang muncul bersamaan.

Ia segera membuka matanya dan menepis pikiran buruk itu. Ia keluar dari bak dan membilas tubuhnya lalu menggunakan bathrobe.

Setelan piyama terletak di ujung tempat tidurnya, ia segera meraihnya lalu mengenakannya. Ia duduk dan bercermin.

Bibi Joana masuk dengan nampan di tangannya.
"Kau sudah selesai. Aku meletakkan tehnya disini".
" Kau boleh pergi bibi. Aku akan istirahat setelah ini".

Sea meraih bungkusan itu dan cangkir teh lalu menuju balkon. Ia menyesap tehnya lalu membuka bungkusan pemberian Lucia. Setelah membuka tutup toples ia mengambil satu keping kue kering beraroma kayu manis lalu mengunyahnya.

Sangat lezat. Ia kembali teringat malam tadi di Roxeburgh. Sedang apa Duke sekarang... Ahhh. Tidak!!

Buru-buru ia meletakkan toples kue dan merutuki dirinya sendiri. Ia merasa bersalah pada Sky karena memikirkan Duke of Roxeburgh.

Apa kabar Sky? Maafkan aku. Aku hanya perlu bersabar sebentar lagi. Aku merindukanmu...

Ia menarik napas kasar lalu berbalik menuju ranjang. Rindu pada Sky sangat menyiksanya tapi ia percaya sesuai janji Earl tahun depan mereka akan menghadiri penamatan Sky di sekolah dokternya.

Ia merebahkan diri dan menarik selimut. Tubuhnya lelah, pikiran pun sama. Hal tersulit saat kau jatuh cinta adalah berpisah oleh jarak dan waktu tanpa mengucapkan kata perpisahan sama sekali.

Keesokan harinya ia terbangun saat Joana membuka tirainya. Sinar matahari pagi dan udara sejuk yang menerpa wajahnya memaksa Sea membuka mata.

"Selamat pagi Seana. Apa kau merasa lebih baik?"sapa Joana.
" Ya bibi. Padahal aku ingin tidur sebentar lagi"Sea mengucek kedua matanya malas.
"Air mandinya telah siap".

Sea menuju kamar mandi dan membersihkan diri. Ia harus sarapan karena ada beberapa hal yang harus di urus sebelum pulang ke St. Andrews.

" Selamat pagi Seana"sapa aunty Marry saat Sea baru menuruni anak tangga.
"Selamat pagi aunty. Maaf aku melewatkan sarapan bersama kalian".
" Tak apa. Bersiaplah kita akan membeli beberapa keperluanmu sebelum pulang besok. Aku ada di ruang tamu"aunty Marry menatapnya lembut.
Sea mengangguk lalu berjalan menuju meja makan.

Dengan kawalan beberapa pria berjas istri Earl dan Sea memasuki beberapa butik khusus di Edinburgh. Banyak pasang mata menatap iri pada mereka. Mereka seperti ibu dan anak gadis pada umumnya. Hanya saja keduanya sangat cantik. Bahkan beberapa orang terlihat berbisik dan saling  bertanya siapa nona muda yang berjalan bersama Countess Rosebery.

Tak terasa hari hampir sore, mereka harus kembali ke Holyrood sebelum Earl pulang.
"Terima kasih aunty. Ini terlalu berlebihan" ucap Sea sungkan.
"Ini bukan apa-apa. Lagi pula kau adalah calon istri Sky. Sudah kewajibanku untuk melakukan ini".

Betapa tidak, seluruh paperbag itu milik Sea. Dimulai dari pakaian, coat, sepatu, syal bahkan parfum dan paket perawatan kulit. Sea bisa menduga seberapa mahal semua barang yang dibeli untuknya.

Sebenarnya orang tuanya di HighLand selalu memperlakukannya seperti ini. Tapi memang kepribadiannya yang sederhana selalu menolak segala macam pemborosan.

Dan karena ini adalah ibunya Sky pria yang sangat dicintainya maka ia terpaksa menerimanya, ia tak ingin mengecewakan mereka.

Dengan dibantu Joana, Sea mulai mengepak semua barangnya. Sebenarnya tidak terlalu banyak hanya  saja pemberian aunty Marry hari ini yang menyebabkan bawaan barangnya sedikit lebih banyak daripada waktu ia datang beberapa minggu yang lalu.

Pagi-pagi benar Sea telah bersiap. Para pelayan sudah menaikkan semua barangnya di mobil.

"Aku akan merindukanmu Uncle" Sea memeluk Earl Rosebery erat. Lalu beralih  pada Countess Marry.
"Terima kasih untuk segalanya aunty. Aku menyayangimu".

" Kami akan kesepian lagi tanpa Louis, Sky dan dirimu"mata aunty Marry berkaca-kaca.
"Belajarlah dengan tekun. Tahun depan aku akan memenuhi janjiku membawamu pada Sky" Earl Rosebery menyodorkan amplop putih padanya.

Sea mengangguk lalu mengernyit heran.
"Ambillah untuk keperluanmu di sana. Kau sudah dewasa dan keperluanmu banyak" ucap aunty Marry.

Sea menerimanya dan menyelipkannya di slingbag yang dipakainya.

Mereka mengantar Sea ke mobil. Setelah menutup pintu mobil Sea menurunkan kacanya perlahan.
"Aku menyayangi kalian , tetaplah sehat dan bahagia".
" Tentu saja sayangku. Hati-hati di perjalanan. Kabari kami jika sudah tiba"ucap Earl sambil melambai.

Mobil segera bergerak meninggalkan halaman istana. Ada rasa haru merebak di hati Sea. Bagaimana pun juga ia telah menyayangi mereka sejak kecil.

*****

BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang