TIGA

217 18 0
                                    

Sky dan Sea kembali ke ruang kerja Earl Rosebery. Setelah mengetuk ia dan Sea masuk. Ayah,ibu dan William memandang mereka.

Sebenarnya Earl Rosebery telah melihat mereka tadi lewat jendela besarnya. Hanya ia tak tahu apa yang mereka bicarakan.

"Jadi,ada apa Sky?"tanya Earl.

"Begini ayah...hmm maksudku mengenai aku dan Sea. Aku...kami sudah bicara dan kami sama sekali tak keberatan untuk itu".

"Jadi maksudmu,kalian menerima perjodohan ini?"tanya William  sedikit terkejut.

"Ya ayah. Aku dan Sky ingin bahagia. Kami saling mencintai"Sea yang bersuara.

Nyonya Marry langsung memeluk mereka berdua,Sky dan Sea.

"Aku tahu itu tak akan salah. Perhatian Sky padamu menjelaskan semuanya".

"Jadi,tak ada masalah sekarang. Mulai hari ini, Sea juga ada dalam tanggungjawabku. William, jangan sungkan untuk mengatakan apa yang dibutuhkan Sea"kata Earl penuh semangat.

Ia meraih cangkir tehnya dan memberikannya untuk Sea.
"Minumlah sedikit anak gadisku".

Sea tampak canggung, bagaimanapun juga itu adalah cangkir khusus untuk Earl. Bahkan Nyonya Marry sekalipun tidak akan minum dari cangkir itu.

Nyonya Marry membaca pikiran Sea, ia memegang pundak Sea lembut.
"Semua akan baik-baik saja".

Sea mengangguk dan menerima cangkir teh itu. William hanya memperhatikan putrinya.

Aku tidak perlu khawatir lagi Sea, kau sudah berada di tangan yang tepat.

"Sekarang istirahatlah. Besok Sky dan Louis akan mengajakmu jalan-jalan"kata Earl pada Sea.

"Terima kasih uncle,aunty. Aku permisi"Sea mencium pipi Earl dan Nyonya Marry.

Ia kemudian memeluk ayahnya.
"Aku menyayangimu ayah".

Sea berjalan keluar diikuti Sky. Di sepanjang lorong Sky menggenggam tangannya hangat. Sea agak gugup tapi ia mencoba menetralkan degup jantungnya.

Kini status mereka tak sama. Jika kemarin mereka bisa menjadi kakak adik dan bebas mengekspresikan apapun, maka sekarang mereka adalah pasangan remaja muda 16 tahun dan 19 tahun.

Mereka mempertaruhkan persahabatan dua keluarga turun temurun.

"Tidurlah yang nyenyak. Besok kita jalan-jalan"kata Sky.
"Baiklah. Good night Sky" Sea berbalik dan membuka pintu.

"Sea...terima kasih untuk hari ini"kata Sky.

Sea tersenyum dan mengangguk lalu menutup pintu kamarnya.

Ia melepas sepatunya dan melompat ke atas kasur seperti anak kecil. Ia tak menyangka Sky memiliki perasaan yang sama padanya.

Tiba-tiba pintu terbuka bibi Joana tersenyum padanya. Dengan malu-malu Sea turun dari tempat tidur.

"Maaf Joana,aku terlalu senang".

"Tak apa nona. Aku turut senang untukmu. Aku membawa susu untukmu".

"Aku akan mandi dan meminumnya. Thanks bibi".

Di kamarnya Sky, Louis sudah menunggunya.
"Jadi bagaimana Sky?".

"Dia menerimanya. Aku tahu perasaanku padanya tak pernah bertepuk sebelah tangan Lui".

"Aku senang akhirnya kau punya kepastian. Aku sudah lelah mendengar curahan hatimu setiap saat. Mulai sekarang kau punya Sea jadi waktuku sepenuhnya milik kekasihku".

"Kau tahu Lui, ini terasa seperti mimpi untukku. Aku tak percaya akhirnya cinta pertamaku adalah benar-benar Sea".

"Maka kau harus menyayanginya dan menjaganya hingga hari dia resmi menjadi pendamping hidupmu dan ibu dari anak-anakmu".

"Tentu saja Lui, aku mencintainya dan tak akan menyakitinya. Dan kau tahu ayah pasti membunuhku jika aku sampai menyakitinya".

"Kau tahu itu dengan baik Sky. Tidurlah. Hanya itu yang ingin kuketahui".

Louis berjalan keluar meninggalkan kamar Sky.

Keesokan harinya setelah sarapan, Louis mengantar Sky dan Sea ke sebuah pusat perbelanjaan di Edinburgh. Sore nanti Sea dan ayahnya akan kembali ke Highland.

Beberapa bodyguard Holyrood berjalan tak jauh dari mereka. Bagaimanapun juga keselamatan penerus bangsawan Rosebery menjadi yang utama.

Setelah puas berbelanja, mereka makan siang di sebuah restoran. Sambil menunggu pesanan mereka, Sky mengeluarkan sebuah kotak dari balik jasnya.

"Ini hadiah kecil dariku. Simpanlah baik-baik".

Sea menerima dan membukanya. Sebuah jam tangan biru dengan permata kecil yang melingkari mata jam.

"Ingatlah bahwa aku bersamamu di setiap detik jarum jam berdetak. Sampai kapanpun. Begitupun cintaku".

Sea tersipu malu. Pipinya merona.

"Terima kasih Sky. Aku akan menjaganya dengan baik".

Louis melihat mereka berdua dan tersenyum.
"Kalian berdua sudah tumbuh besar. Semoga keberuntungan menyertai cinta kalian di masa depan".

"Tentu saja Lui. Aku dan Sea saling menyayangi"sahut Sky.

Menu makanan dihidangkan di hadapan mereka. Mereka bertiga makan sambil mengobrol ringan.

Louis sangat senang melihat kedekatan Sky dan Sea. Ia seperti memiliki adik perempuan yang ingin disayangi dan dilindungi.
Apalagi Sea adalah gadis yang cantik dan baik hati. Ia selalu berterus terang tentang apapun. Yang disukai dan tidak.

Setelah makan mereka segera kembali ke Holyrood. Tiba disana William dan Earl telah menunggu mereka. Para pelayan mengemasi semua barang belanjaan Sea dan memasukannya ke mobil.

"Aku akan merindukan gadis kecilku"ucap Earl memeluk Sea.
"Aku akan mengunjungimu uncle bila sekolahku libur"sahut Sea.

"Sampaikan salamku untuk Margareth, kapan-kapan ajak Margareth juga William".

"Ya tentu saja Marry. Kami pasti datang berkunjung".

Sky menatap Sea dan tersenyum.

"Belajar yang rajin dan aku akan merindukanmu"ujar Sky.

Mereka semua tertawa. William dan Sea naik ke mobil. Mereka melambai. Para pelayan melambai kepada Sea. Mereka begitu menyayangi gadis kecil itu.

Untuk pertama kalinya dalam hidup, Sky merasa memiliki sesuatu yang harus dipertahankan. Dia ingin memiliki Sea.

***

BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang