LIMA PULUH DUA

151 13 0
                                    

Ketika memasuki ruang tengah yang luas Seana terpana. Ini tampak seperti sebuah museum pribadi.

Bagaimana tidak, di dinding berwarna gold berderet banyak pigura yang menunjukan dinasti keluarga Roxeburghe.

Ini pertama kalinya ia melihat formasi lengkap sebuah keluarga kerajaan. Ia pun teringat mengapa di Holyrood mendiang Earl Rosebery tak memiliki deretan pigura semacam ini. Namun ia cepat menepis pikirannya itu. Karena mengingat itu membuat sudut hatinya terasa pedih.

"Saat kita kembali lagi ke sini aku akan memberitahumu apa saja".

Suara Duke memutuskan lamunan Sea.

Dengan wajah sedikit merona Sea kembali melanjutkan langkahnya mengikuti Duke.

Mereka tiba di ruang makan yang penuh makanan di meja. Lalu di kepala meja terdapat sebuah tart ulang tahun. Sea bertanya-tanya dalam hatinya.

" Selamat ulang tahun Seana"kata Duke dengan nada  rendah.

Sea yang belum menyadari itu hanya berdiri terpaku menatap tart ulang tahun itu. Bagaimana bisa ia melupakan ulang tahunnya? Ia sangat malu sekarang.

"Kemarilah dan buat permintaan kecil".

Duke mengulurkan tangannya pada Sea. Tanpa banyak bicara Sea mendekat dan berdiri di samping Duke. Aroma tubuh maskulin Duke membuat Sea semakin gugup.

" Ayo. Lakukan sekarang".

Sea memejamkan matanya tapi ia tak melakukan apa-apa. Berbagai hal berlomba di pikirannya saat ini. Ia tak tahu harus meminta apa.

Akhirnya ia bergumam.

"Terima  kasih untuk orang baik di sampingku".

Lalu ia membuka mata. Duke tersenyum geli memandangnya.

" Tiup lilinnya".

Sea menurut dan melakukannya.

"Duduklah dan makan. Kita harus kembali sebelum sore" kata Duke sambil menarik kursi untuk Sea.

Sea tak langsung duduk. Ia malah mengambil sepotong kue dengan garpu dan mengarahkannya pada mulut Duke.

"Terima kasih Walter" Ucap Sea sedikit berbisik.

Duke membuka mulutnya dan menerima suapan kecil itu. Ia memandang Sea dengan lekat.

Dengan berani Sea mendekatkan kepalanya dan mengecup bibir Duke.

Cup!!!

Secepat itu lalu ia berbalik dan duduk di samping Duke. Sementara Duke yang masih tak percaya pada apa yang baru saja terjadi berhenti mengunyah dan menatap Sea dengan tatapan yang sulit diartikan.

Benar-benar tak bisa ditebak, Lady Edinburgh. Batin Duke. Tapi dalam hatinya ia senang bukan kepalang.

Sementara Sea yang menyadari perbuatannya merona malu. Ia sengaja menyibukan diri dengan mengisi piring makannya dengan aneka menu.

"Makanlah dengan benar. Kau butuh energi ekstra" Kata Duke mencairkan suasana.

Sea meliriknya sebentar dan kembali menunduk untuk menyembunyikan wajahnya. Duke memahami itu. Dan ia tertawa geli tanpa suara.

Setelah makan mereka bersiap untuk turun. Kepala pelayan dan seluruh pelayan yang ada di situ berbaris rapi untuk mengucapkan selamat jalan pada Duke dan temannya.

Mereka senang, untuk pertama kalinya sejak kematian kedua orangtuanya Duke membawa seorang gadis ke tempat pribadinya. Bahkan para pelayan yang ada di Roxeburghe tak pernah berkunjung ke sana.

BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang