SEMBILAN

132 7 0
                                    

Sesuai dengan keinginan Earl Rosebery, Sea mulai belajar tentang tata krama seorang bangsawan perempuan. Didampingi oleh kepala pengajar yang bertugas membimbing Sky dahulu Sea diajarkan pelajaran yang sama.

Hal pertama yang dilakukan adalah mengubah cara berpakaian Seanna. Dia harus menggunakan baju seperti para Lady pada umumnya. Bibi Joanna membantunya untuk bersiap.

"Aku rasa aku tak bisa bernapas Joanna" Ucap Sea saat Bibi Joanna menarik kencang ikatan tali baju atasannya hingga payudaranya agak tersembul.

"Kau akan terbiasa My Lady" Ucap Joanna setengah membungkuk. Sea yang mendengar kalimat itu tersenyum kecil dan memegang lengan Bibi Joanna.

"Apa yang kau lakukan? Entahlah aku merasa aneh Joanna"protes Sea.
" Anda harus terbiasa mulai sekarang Nona karena ini bagian dari pembelajaran yang diperintahkan oleh My Lord. Jadi semua hal sekecil apapun harus dibiasakan mulai sekarang".

Sea seperti baru tersadar, ia langsung mengangguk dan menatap Joanna.
"Maafkan aku. Aku hanya tidak pernah diperlakukan seperti ini jadi aku merasa aneh".

" Anda tidak perlu meminta maaf My Lady. Tuan Sky akan senang dan bangga saat ia pulang nanti".

"Ayo bergegas, kepala pengajar sudah menunggu"lanjut Joanna mengingatkan Sea.

Joanna merias wajah Sea dengan riasan natural. Rambutnya disanggul keatas dan membiarkan beberapa helai jatuh di pelipisnya. Ia menyapukan sedikit perona pipi yang menambah kesan natural seorang gadis bangsawan. Seana sangat cantik.

Mereka lalu keluar dan menuruni tangga menuju aula utama. Bibi Joana memperlambat jalannya. Ia berjalan di belakang Sea. Menyadari itu Sea menghentikan langkahnya dan menoleh.
"Ayolah Joanna, kau berjalan seperti siput".
" No Sea. Harus seperti ini. Ayo! "Ucap Joanna setengah berbisik.

Sea menarik napas dan menghembuskannya dengan kesal. Bagaimanapun juga sedari kecil ia telah mengenal Bibi Joana. Jadi Bibi Joana sudah seperti ibu kedua apabila ia berkunjung ke Holyrood. Tapi sekarang ia bahkan memperlakukannya seperti orang asing. Sea melanjutkan berjalan dengan menghentakan sepatunya ke lantai.

"Perhatikan langkahmu My Lady. Tegakkan punggungmu! " Suara Bibi Joanna dari belakang Sea.
"Ya.. Ya.. I know Joanna".

Dengan wajah cemberut Sea masuk setelah seorang pelayan membuka pintu aula untuknya. Ia melirik sekilas dan tersenyum. Joana berdehem di belakangnya. Sea memutar bola matanya kesal.

" Selamat pagi My Lady. Selamat datang. Senang berjumpa lagi denganmu"sapa kepala pelayan Robert.
"Selamat pagi Robert. Senang melihatmu lagi"balas Sea. Ia menoleh dan mendapati Bibi Joanna berdiri di sudut ruangan.
" Duduklah Joanna".

Bibi Joanna hanya berdiam dan terpaku di tempatnya. Sea menghembuskan napas kasar hingga anak rambut yang menjuntai di pelipisnya berayun.
"Apa sesuatu mengganggu anda My Lady?"tanya Robert.
" Ya. Aku sangat kesal.. Tapi lupakan itu. Jadi apa yang akan kita lakukan sekarang?"tanya Sea.

"Silahkan duduk My Lady".
Tanpa bertanya Sea pun duduk. Seorang pelayan dengan refleks dan cepat menarik kursi untuknya.

" Kita akan mulai dengan tata cara memberi hormat pada orang yang lebih tua... "Sir Robert mulai menjelaskan.
Sea berusaha menyimak semua kalimat yang keluar dari mulut Sir Robert. Sesekali ia bertanya alasan kenapa seorang Lady harus melakukan hal itu.

Banyak hal yang dianggap tak masuk akal bagi Sea. Sesungguhnya selama ini ia berpikir bahwa menjadi keluarga bangsawan adalah hal yang biasa sebab ia telah menyaksikan bagaimana keluarga Earl Rosebery menjalani hidupnya bersama di Istana Holyrood.

"Jadi itulah sebabnya My Lady tidak pernah melihat ini sebelumnya" Sir Robert  mengakhiri sesinya.
Sea hanya mengangguk. Sesungguhnya ia tahu kini bahwa Earl Rosebery hanya membuat pengecualian untuk orang-orang tertentu termasuk ayahnya Wiliam Gladstone.

"Apa ada yang ingin Anda tanyakan?"
"Tidak Robert. Lanjutkan saja!".
" Selanjutnya kita akan belajar bagaimana tata cara di meja makan... "Sir Robert melanjutkan.

Sea menyimak baik-baik apa yang disampaikan karena ini merupakan hal terpenting yang ia ingin tahu. Ia membayangkan jika suatu hari nanti mereka makan semeja dengan Ratu maka ia tidak boleh melakukan kesalahan.

Beberapa pelayanan masuk dengan dua troli berisi perlengkapan makan dan aneka menu makanan. Mereka menatanya dengan cekatan. Sir Robert menghampirinya.

"Baiklah My Lady... Pertama, duduklah dengan nyaman lalu tegakkan punggungmu... "
Sea mengikuti apa yang diperintahkan oleh Sir Robert. Kemudian dilanjutkan dengan mengambil peralatan makan dan seorang pelayan mengisi piringnya dimulai dengan makanan pembuka, makanan utama hingga makanan penutup.

Sir Robert juga mengajari Sea cara makan yang anggun khas bangsawan. Seapun menuruti tanpa banyak protes. Setelah pelayan membereskan meja Sea menatap Sir Robert dan tersenyum.
"Aku seperti sedang mengikuti kuliah Robert".

Sir Robert tertawa dan mengusap kepalanya.
" Anda akan terbiasa. Ini tidak sulit sebenarnya".
"Yah... I know Robert".
" Baiklah, kurasa hari ini cukup. Aku harap Anda akan melakukannya lebih sering bersama Joanna".

Sea tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Kemudian ia berjalan keluar diikuti Bibi  Joanna.
Melewati kapela Sea berhenti sejenak. Ia membelokan langkahnya menuju taman bunga milik ibu Sky.

Ia berdiri dan membungkuk kearah tangkai mawar putih yang merekah dan menghirup aromanya.

Hai Sky... Aku merindukanmu. Hari ini aku sangat lelah..
Cepatlah pulang...

Ia lalu beranjak meninggalkan taman. Setiap langkah kakinya menuju rumah utama mengingatkannya akan kenangannya bersama Sky..
*****


BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang