Sepanjang jalan menuju St. Andrews Sea benar-benar tak bisa istirahat. Bayangan Sky dan perkataannya terus mengiang di telinganya.
Ditambah lagi dengan perkataan Duke Roxeburgh hatinya semakin galau.
Benarkah Sky punya perempuan lain di sana?
Semoga pikiran buruk ini hanyalah perasaanku saja.Tiba di asrama ia mengucapkan terima kasih pada pengawal setia Earl yang telah mengantarnya. Pengawal yang melayaninya sejak dahulu setiap kali pulang pergi Edinburgh- St. Andrews. Dan yang sering mengantarnya ke setiap acara bersama Earl dan Countess Marry.
"Jaga dirimu baik-baik Nona Muda. Hubungi Joana jika kau ingin pulang ke Holyrood. Aku akan menjemputmu. Tak ada yang berubah walaupun Yang Mulia telah tiada".
" Baiklah. Menyetirlah dengan perlahan hingga tiba di Edin dengan selamat. Sampai jumpa"balas Sea lalu melangkah masuk ke dalam.
Karena ini adalah akhir pekan maka sepanjang lorong tampak sunyi. Para penghuni mungkin sedang keluar untuk mencari udara segar setelah hari-hari yang sibuk dalam sepekan. Atau mereka sedang berkutat dengan tugas kuliah di kamar masing-masing. Bahkan Mrs. Graham tak terlihat seperti biasanya.
Sebenarnya Sea ingin tinggal di Holyrood beberapa hari lagi. Jujur ia sangat merindukan Sky dan ingin berbagi cerita tentang banyak hal selama mereka menjalani hubungan jarak jauh. Tapi melihat Sky dengan segala sikap canggungnya membuat Sea merasa seperti orang lain di istana. Apalagi Countess Marry yang irit bicara selama hari-hari duka. Sea benar-benar merasa bukan siapa-siapa diantara mereka. Kepergian Earl seakan membawa pergi juga cahaya di istana Holyrood.
Sebenarnya sikap Louis sama dan tak berubah, tapi Sea harus tahu diri. Istri Louis sedang hamil muda dan butuh kenyamanan dan perhatian lebih. Ia tak ingin perhatian Louis terbagi untuknya.
Apalagi Sea melihat tatapan permusuhan Louis pada adiknya Sky. Mereka bahkan tidak pernah terlihat bicara berdua. Sea takut, kehadirannya bisa memicu pertengkaran kakak beradik itu.
Tidak seperti saat Earl masih hidup. Ia akan senang tinggal di Edin walau libur hanya sehari. Setiap mendapat telepon dari Edinburgh, Sea akan gembira dan ingin cepat-cepat pulang.
Mungkin hanya uncle James yang benar-benar menyukaiku.
Sea masuk ke kamarnya dan membiarkan kopernya bersandar di sudut lemari. Ia hanya ingin mandi dan tidur nyenyak.
Sepekan ini adalah hari yang berat untuknya. Perjalanan bolak-balik ke Edinburgh, ditambah persiapan ujian akhir membuat tubuh dan pikirannya sangat lelah.
Ia mengguyur tubuhnya di bawah shower sambil menangis. Ia ingin bongkahan es di hatinya meleleh dengan segera. Ia menekan kedua telapak tangannya di tembok untuk menopang tubuhnya. Ia ingin menangis keras membuang segala gundah di hati. Ia menangis hingga perasaannya sedikit lega.
Tak lama kemudian ia keluar dan memakai piyama. Ia menuang air hangat dan membuat segelas coklat hangat. Tak lupa camilan manis kesukaannya yang dikirim Lucia dari istana Roxeburghe.
Ia merasa lebih baik. Setiap kali mengunyah camilan itu bayangan Lucia akan memberi efek nyaman di hatinya. Bahkan hal-hal konyol yang pernah dia lakukan di istana Walter. Perasaannya sedikit terhibur.
Uncle, aku pastikan aku tidak akan muncul lagi di acara-acara dan pesta semacam itu. Kau pergi membawa Lady Edinburgh juga. Kau tahu, saat seseorang menyapaku dengan sebutan itu hal pertama yang kupikirkan adalah cara aku berjalan... dan sapaan bangga "putriku" yang sering kau ucapkan di hadapan semua orang.
Sea tertawa memikirkan semua kenangan indah bersama Earl Rosebery di setiap pesta bangsawan dan konglomerat.
Perlahan ia membaringkan tubuhnya di ranjang, ada perasaan hangat di hatinya. Kesedihan itu perlahan pergi, digantikan oleh kenangan manis bersama pria yang sudah dianggapnya ayah seperti William Gladstone ayahnya di HigLand. Ia pun akhirnya tertidur pulas.
***
Keesokan harinya ia bangun dengan tubuh yang lebih segar. Ini hari Minggu jadi setelah melakukan ibadah di kapela asrama, ia memutuskan untuk membereskan kamarnya.Ia hanya ingin mencari kesibukan. Sebenarnya ia ingin menghubungi Sky hanya sekedar bertanya kapan pria itu pulang ke New York, tapi ia ragu melakukannya.
Jika memang hubungan mereka baik-baik saja tentu Sky yang akan memberitahunya.
Meghan masuk tanpa mengetuk.
"Aku pikir kau masih di Edinburgh" kata Meghan sambil duduk di tepi ranjang. Sementara Sea sedang menata barang dari dalam koper."Tidak Meg. Aku masih harus mengurus kuliahku".
" Apa pacarmu Sky juga pulang? ".
" Ya. Tentu saja Meghan. Ini ayahnya"jawab Sea.
Meghan bangkit dan berjongkok di hadapan Sea.
"Kau pasti punya banyak cerita. Ayolah, aku ingin mendengarnya. Aku sangat penasaran Seana".Muka Sea memerah.
" Ini bukan kencan Meghan. Simpan keinginanmu di dasar laut. Aku tidak punya cerita apa-apa".Meghan menyikut pinggang Sea dan menatapnya dengan tatapan menggoda.
"Apa dia menciummu ? Bagaimana rasanya Sea? ".Meghan menyentuh bibir Sea dan tertawa mengejek. Sea memukul kepala Meghan dengan tumpukan pakaian di tangannya.
" Tidak ada yang terjadi. Aku hanya akan berciuman dengan pria yang akan menjadi suamiku"balas Sea.
"Apa itu artinya Sky bukan suamimu nanti? Apa kalian putus? Oh, atau ada sesuatu yang kau sembunyikan? ".
" Dengarkan aku baik-baik... "Suara Sea terputus karena deringan yang berasal dari ponselnya.
Ia segera berjalan ke jendela dan memberi isyarat agar Meghan jangan bicara.
" Ya Sky. .. "jawab Sea dengan jantung berdebar.
"... "
"Aku tidak apa-apa" jawab Sea lagi.
"... "
"Ya. Itu tak menggangguku sama sekali. Kau berhak melakukannya".
" Baiklah. Hati-hati di perjalananmu".
Sea menatap ponselnya dan menarik napas. Ia menatap Meghan lalu tersenyum pahit.
"Apa itu Sky? ".
" Ya. Dia pamit padaku. Besok dia akan berangkat ke New York".
"Sebenarnya ada apa denganmu? ".
" Hubungan kami ada di ambang ketidakpastian. Tapi aku belum menemukan penyebabnya. Ini benar-benar rumit" Sea bersandar di kepala ranjang.
"Tapi ayahnya sudah memberi wasiat" protes Meghan.
"Itu bukan apa-apa Meg. Lagipula Sky tak ada disana saat Earl bicara padaku".
" Lalu apa yang akan kau lakukan? ".
" Jika pun ini harus batal, aku ingin hal itu datang dari pihak Sky. Aku tidak bisa menyakiti Louis dan ibunya. Apa lagi kedua orang tuaku".
Meghan memeluknya erat.
"Aku harap semua akan baik-baik saja. Jika itu membuatmu ragu, putuskan hal yang benar untuk masa depanmu. Berpikirlah jernih"." Terima kasih Meg. Aku akan melakukannya dengan hati-hati dan benar".
Tunjukan jalan itu padaku Tuhan, aku tak ingin menyakiti siapapun dan juga aku tidak ingin tinggal dalam ketidakpastian...
Gumam Sea.Meghan mengelus pipi sahabatnya dan mengangguk.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETE
RomanceCerita ini mengisahkan tentang perjodohan yang dilakukan oleh dua keluarga atas dasar persahabatan. Dua orang anak yang bernama Sky dan Seanna (Sea). Sky adalah anak bungsu dari keluarga bangsawan di salah satu negara bagian di Inggris. Sedangkan Se...