TUJUH PULUH TIGA

151 17 0
                                    

Sea terbangun pagi-pagi sekali. Kepalanya terasa pusing. Perlahan ia membuka mata dan betapa terkejutnya ia ketika tahu ia ada di kamar Duke.

Ia mencoba bangun dan duduk tapi rasa pening di kepalanya membuatnya meringis. Lalu tiba-tiba ia bersin.

Baru saja ia hendak turun, pintu kamar terbuka, Duke masuk dan menatapnya.

"Bersiaplah untuk turun dan sarapan. Sekaligus kita akan mengucapkan perpisahan pada semua tamu".

Sea ingin menjawab tapi kerongkongannya kering. Jadi ia mengangguk saja. Bahkan ia merasa akan bersin sekarang. Ia berusaha menahan napas selama mungkin.

Duke merasa heran tapi kemudian ia beranjak pergi ke kamar mandi.

Sea segera melirik untuk mencari walk-in closet lalu ia bergegas menyiapkan pakaian Duke.

Jantungnya berdebar tak karuan saat membuka pintu lemari. Ia bingung akan memilih pakaian apa, tapi kemudian ia memutuskan untuk memilih kemeja navy dan celana senada. Juga rompi berwarna hitam.

Lalu ia menengok meja lebar dengan tutupan transparan yang berisi dalaman pria. Ia menggigit bibirnya ragu untuk mengulurkan tangannya.

Akhirnya ia menutup matanya sebentar lalu mengambil secara acak sebuah celana boxer dan menyembunyikan nya di balik punggungnya.

Ia menarik napas lega dan keluar dari sana. Meletakkan semua pakaian itu di ranjang. Lalu berlari keluar menuju kamarnya di lantai atas.

Sea segera masuk kamar mandi untuk membersihkan diri sekilat mungkin.

Sementara Duke yang baru keluar dari kamar mandi tak melihat keberadaan Sea. Ia berjalan santai sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil.

Matanya terpaku pada setelan pakaian lengkap di tepi ranjang. Ia tersenyum geli dan mencoba memakai pakaian itu.

Tak lama kemudian ia keluar dan saat yang sama Sea baru menuruni anak tangga. Ia terlihat cantik dengan dress berwarna navy yang dihiasi beberapa mutiara kecil di bagian lehernya dan juga heels hitam.

Duke mengulurkan tangan agar Sea bisa bergelayut di lengannya seperti pasangan normal lainnya.

Semua pelayan yang tak sengaja melihat momen itu tersenyum bahagia. Mereka yakin, setelah ini akan ada banyak kupu-kupu dan pelangi di istana.

Sarapan yang di gelar di taman dengan meja panjang hampir penuh oleh tamu undangan. Sea tidak merasa asing karena ia pernah melakukan hal serupa. Hanya bedanya kini ia berdiri di sini sebagai tuan rumah.

Seorang pelayan mengumumkan kehadiran Duke dan Duchess. Semua tamu berdiri untuk menyambut pasangan suami istri yang baru saja menikah kemarin.

"Atas nama pribadi dan Duchess of Roxeburghe, kami mengucapkan terima kasih untuk kehadiran dan dukungan keluarga, rekan dan sahabat pada momen bahagia kami. Jika ada yang kurang berkenan tolong maafkan kami".

Duke dan Sea membungkuk hormat diiringi tepuk tangan dari semua orang.

Acara sarapan berlangsung tak lama. Banyak orang bergegas untuk kembali ke wilayah mereka masing-masing. Karena hampir 3 hari lamanya berada di sini meninggalkan banyak tugas dan pekerjaan.

Duke dan Sea melepas setiap orang dengan beberapa hadiah kecil dan cinderamata seperti kebiasaan Duke selama ini.

Yang terakhir adalah Louis, Sky dan Countess Marry. Duke meminta mereka untuk duduk di ruang tamu karena ia ingin membicarakan hal penting.

"Terima kasih aunty karena sudah berperan besar dalam pernikahan kami. Juga Louis dan Sky...
Seperti kalian tahu, hubungan setelah ini sangat penting untukku. Jadi, aku akan memegang kendali penuh atas kehidupan istriku. Maksudku adalah apapun yang Sea lakukan semuanya harus atas ijin dariku. Termasuk bertemu atau mengunjungi kalian".

BLUE ( Sky & Sea ) /COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang